Konten dari Pengguna

Bukan Cuma Bicara: Rahasia Obrolan Yang Nyambung dan Bermakna

Annisa mutiara adzari
Mahasiswi Aktif Prodi Ilmu Komunikasi di Universitas Pamulang
30 April 2025 7:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annisa mutiara adzari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda berbicara dengan seseorang, namun merasa tidak didengarkan? Anda sudah menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar, tetapi lawan bicara justru sibuk dengan gawainya. Atau, ketika Anda sedang menyampaikan pendapat dengan serius, tiba-tiba disela tanpa alasan yang jelas. Pengalaman seperti itu tentu terasa menyebalkan dan melelahkan.
ADVERTISEMENT
Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi bukanlah perkara sederhana. Meskipun sering dianggap sebagai aktivitas yang mudah—yakni sekadar berbicara—nyatanya komunikasi memerlukan lebih dari sekadar kata-kata.
Ngobrol Enak Bukan Hanya Soal Kata Kata by AI
zoom-in-whitePerbesar
Ngobrol Enak Bukan Hanya Soal Kata Kata by AI
Mengapa Komunikasi Kerap Gagal?
Banyak orang mengira bahwa komunikasi yang baik ditentukan oleh seberapa cepat seseorang merespons atau seberapa banyak ia berbicara. Padahal, kemampuan mendengarkan justru merupakan kunci utama keberhasilan dalam berkomunikasi. Sayangnya, keterampilan ini sering kali terabaikan.
Kita terlalu sibuk menyiapkan jawaban hingga lupa benar-benar menyimak. Akibatnya, terjadilah miskomunikasi. Kesalahan semakin besar ketika kita membawa suasana hati yang buruk atau asumsi pribadi ke dalam percakapan. Baru saja lawan bicara mulai bercerita, kita sudah memotong dengan kalimat seperti, "Oh iya, saya tahu itu!"—padahal belum tentu arah pembicaraannya sesuai dengan yang kita pikirkan.
ADVERTISEMENT
Tips Agar Komunikasi Lebih Efektif
Agar percakapan terasa lebih menyenangkan dan bermakna, berikut beberapa hal yang dapat diterapkan:
1. Dengarkan Sebelum Merespons
Mendengarkan dengan sungguh-sungguh merupakan bentuk penghargaan. Hal ini akan membuat lawan bicara merasa dihargai dan dimengerti.
2. Hindari Memotong Pembicaraan
Biarkan lawan bicara menyelesaikan kalimatnya. Komunikasi bukanlah ajang berebut giliran bicara.
3. Perhatikan Ekspresi dan Nada Bicara
Pesan yang sama bisa diterima berbeda jika disampaikan dengan nada yang tidak tepat. Kesalahpahaman sering terjadi karena ekspresi yang kurang sesuai.
4. Jauhkan Gawai Saat Berbicara
Menunjukkan perhatian penuh merupakan bentuk kepedulian. Hadirlah sepenuhnya dalam percakapan tanpa terganggu oleh ponsel atau hal lainnya.
ADVERTISEMENT
Komunikasi Bukan Ajang Kompetisi
Perlu diingat, percakapan bukanlah kompetisi untuk menunjukkan siapa yang paling menarik atau pandai bercerita. Terkadang, menjadi pendengar yang tulus dan hadir sepenuh hati sudah cukup untuk membuat orang lain merasa dihargai.
Komunikasi yang efektif bagaikan jalan dua arah. Jika kita ingin dipahami, maka kita pun harus mau berusaha memahami. Mulailah dari hal-hal kecil seperti menatap mata lawan bicara saat mereka berbicara, atau membalas pesan dengan perhatian, bukan sekadar membalas dengan kata “oke”.
Pada dasarnya, komunikasi yang hangat tidak hanya dibangun melalui kata-kata, tetapi juga melalui kehadiran dan perhatian yang tulus.