Konten dari Pengguna

Berpartisipasi KEPERAWATAN Manajemen Infeksi dan Kebersihan Lingkungan Kerja

Annisa Trisna Awalia
Fakultas Kedokteran Jurusan Keperawatan
11 Februari 2025 9:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annisa Trisna Awalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Partisipasi dalam manajemen infeksi dan kebersihan lingkungan kerja sangat penting dalam pengolahan limbah feses kambing menjadi pupuk organik cair. Proses ini melibatkan bahan organik yang berpotensi mengandung patogen berbahaya, sehingga perlu dilakukan dengan cara yang aman dan higienis
ADVERTISEMENT
langkah-langkah partisipasi yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Infeksi
Manajemen infeksi bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit yang mungkin ditularkan melalui limbah feses kambing, seperti bakteri E. coli, parasit, atau virus. Partisipasi dalam manajemen infeksi meliputi:
a. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Sarung tangan: Selalu gunakan sarung tangan saat menangani feses kambing untuk mencegah kontak langsung dengan patogen.
Masker: Gunakan masker untuk menghindari menghirup partikel debu atau bau yang mungkin mengandung mikroorganisme berbahaya.
Sepatu boot: Gunakan sepatu boot untuk melindungi kaki dari kontaminasi limbah.
Jas laboratorium atau apron: Pakai pakaian pelindung untuk mencegah pakaian terkontaminasi.
b. Kebersihan Pribadi
Cuci tangan: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menangani limbah feses kambing.
ADVERTISEMENT
Hindari menyentuh wajah: Jangan menyentuh wajah, terutama mulut dan mata, saat bekerja.
Mandiri setelah bekerja: Mandi dan mengganti pakaian setelah selesai bekerja untuk menghilangkan sisa kotoran atau patogen.
c. Pengelolaan Limbah yang Aman
Pemisahan limbah: Pisahkan limbah feses kambing dari bahan lain yang tidak terkontaminasi.
Proses fermentasi yang baik: Pastikan proses pengolahan pupuk organik cair dilakukan dengan fermentasi yang tepat untuk membunuh patogen. Gunakan mikroorganisme efektif (EM4) atau bahan fermentasi lainnya.
Penyimpanan yang aman: Simpan pupuk organik cair dalam wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi silang.
Gambar Saat penumbukan Feses kambing
Kebersihan Lingkungan Kerja
Kebersihan lingkungan kerja sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit dan memastikan proses pengolahan limbah berjalan dengan baik. Partisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan kerja meliputi:
ADVERTISEMENT
a. Sanitasi Area Kerja
Pembersihan rutin: Bersihkan area kerja secara rutin, terutama setelah selesai mengolah limbah.
Desinfeksi: Gunakan disinfektan untuk membersihkan permukaan yang mungkin terkontaminasi, seperti meja, alat, atau lantai.
Pengelolaan sampah: Buang sampah atau limbah yang tidak digunakan ke tempat sampah tertutup.
b. Ventilasi yang Baik
Pastikan area kerja memiliki ventilasi yang memadai untuk mengurangi paparan gas berbahaya, seperti amonia, yang mungkin dihasilkan dari feses kambing.
Jika bekerja di ruang tertutup, gunakan exhaust fan atau buka jendela untuk sirkulasi udara.
c. Penggunaan Alat yang Bersih
Bersihkan dan sterilkan alat-alat yang digunakan dalam pengolahan pupuk organik cair, seperti ember, tong fermentasi, atau selang.
Simpan alat di tempat yang bersih dan kering setelah digunakan.
Gambar demonstrasi pembuatan pupuk organik cair
Edukasi dan Pelatihan
ADVERTISEMENT
1. Pelatihan pekerja: Berikan pelatihan kepada pekerja tentang pentingnya manajemen infeksi dan kebersihan lingkungan kerja.
2. Sosialisasi prosedur kerja aman: Pastikan semua pekerja memahami prosedur kerja yang aman dan higienis.
3. Pemasangan poster atau tanda: Pasang poster atau tanda tentang kebersihan dan keselamatan kerja di area pengolahan limbah.
Poster Pupuk organik cair dalam menjaga kebersihan lingkungan kerja
Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan kesehatan pekerja: Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memastikan pekerja tidak terpapar penyakit.
Evaluasi kebersihan lingkungan: Lakukan evaluasi berkala terhadap kebersihan lingkungan kerja dan perbaiki jika ditemukan kekurangan.
Pencatatan dan pelaporan: Catat setiap insiden atau masalah yang terkait dengan kebersihan atau infeksi, dan laporkan kepada pihak yang bertanggung jawab.
Evaluasi Kebersihan Kerja
Manfaat Partisipasi
1. Mencegah penyakit: Manajemen infeksi dan kebersihan lingkungan kerja yang baik mengurangi risiko penularan penyakit.
ADVERTISEMENT
2. Meningkatkan produktivitas: Lingkungan kerja yang bersih dan aman membuat pekerja lebih nyaman dan produktif.
3. Menghasilkan pupuk organik cair berkualitas: Proses pengolahan yang higienis menghasilkan pupuk organik cair yang aman digunakan dan bebas dari patogen berbahaya
Hasil dari Pupuk Organik Cair
Hasil demonstrasi Pengolahan Pupuk Oganik Cair
Pada Tanggal 09 Januari 2025, Annisa Trisna Awalia, Fakultas Kedokteran, Jurusan Keperawatan selaku Tim KKN Undip mengikuti Kegiatan dalam Pengolahan Feses Limbah Kambing dalam Berpartisipasi mengenai manajemen infeksi dan kebersihan lingkungan kerja lokasi di Gubuk Tani di Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo
Gambar evaluasi terkait dengan Kegiatan dalam Pengolahan Feses Limbah Kambing dalam Berpartisipasi mengenai manajemen infeksi dan kebersihan lingkungan kerja lokasi di Gubuk Tani di Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo