Konten dari Pengguna

Partisipasi KEPERAWATAN Hidup Petani Tentang Gizi Seimbang dan Pemenuhan Cairan

Annisa Trisna Awalia
Fakultas Kedokteran Jurusan Keperawatan
11 Februari 2025 9:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annisa Trisna Awalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Partisipasi petani dalam kehidupan sehari-hari terkait gizi seimbang dan pemenuhan cairan sangat penting, mengingat petani merupakan kelompok yang memiliki aktivitas fisik tinggi dan membutuhkan energi serta nutrisi yang cukup untuk menjaga produktivitas dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Gambar saat menanam tanaman
zoom-in-whitePerbesar
Gambar saat menanam tanaman
Aspek partisipasi petani dalam menerapkan gizi seimbang dan pemenuhan cairan:
1. Penerapan Gizi Seimbang bagi Petani
a. Petani membutuhkan asupan gizi yang seimbang untuk mendukung aktivitas fisik yang berat, seperti bercocok tanam, mengolah lahan, dan memanen. Partisipasi petani dalam gizi seimbang dapat dilakukan dengan:
b.Mengonsumsi makanan beragam: Petani perlu mengonsumsi sumber karbohidrat (beras, jagung, ubi), protein (telur, ikan, daging, kacang-kacangan), lemak sehat, serta vitamin dan mineral dari sayuran dan buah-buahan.
c. Memanfaatkan hasil pertanian: Petani dapat memanfaatkan hasil pertanian mereka sendiri, seperti sayuran, buah, atau ternak, untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
d. Mengatur porsi makan: Menyesuaikan porsi makan dengan kebutuhan energi harian, terutama saat musim tanam atau panen yang membutuhkan tenaga ekstra.
ADVERTISEMENT
e. Edukasi gizi: Petani dapat berpartisipasi dalam program penyuluhan gizi yang diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga terkait untuk memahami pentingnya gizi seimbang.
Edukasi gizi terkait dengan gizi yang seimbang di gubuk tani desa Kedungwinong, nguter, sukoharjo
2. Pemenuhan Cairan untuk Mencegah Dehidrasi
a. Aktivitas petani yang dilakukan di bawah terik matahari meningkatkan risiko dehidrasi. Partisipasi petani dalam pemenuhan cairan dapat dilakukan dengan:
b. Minum air putih secara teratur: Petani perlu minum air putih sebelum, selama, dan setelah bekerja. Idealnya, minum 2-3 liter air per hari, atau lebih jika aktivitas sangat berat.
c. Membawa botol minum: Membawa botol minum saat bekerja di ladang atau sawah untuk memastikan asupan cairan tercukupi.
d. Mengonsumsi makanan berair: Mengonsumsi buah-buahan seperti semangka, jeruk, atau mentimun yang kaya air untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan.
ADVERTISEMENT
e. Menghindari minuman berbahaya: Mengurangi konsumsi minuman berkafein (kopi, teh kental) atau beralkohol yang dapat memicu dehidrasi.
f. Mengenali tanda dehidrasi: Petani perlu memahami gejala dehidrasi, seperti haus berlebihan, lemas, pusing, atau urine berwarna gelap, dan segera minum air jika mengalami gejala tersebut
Edukasi Pemenuhan Cairan untuk Mencegah Dehidrasi
Pada Hari Minggu, 09 januari 2025. Annisa Trisna Awalia-Fakultas Kedokteran Jurusan Keperawatan KKN Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan Percepatan Program KWT (Kelompok Wanita Tani) di Gubuk tani tempatnya di Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dokumentasi Program kerja Multidisiplin kepada Kelompok Wanita Tani di Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo