MMD UB 372 GERPAKSI (Gerakan Pakan Fermentasi): Capaian Desa Tanpa Kelaparan

Sosialisasi Silase dan Gerakan Pakan Fermentasi oleh kelompok 372 MMD UB di Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar (Sumber: Dokumentasi MMD UB 372)

Pakan merupakan kebutuhan pokok dan penting dalam usaha ternak. Sumber pakan ternak ruminansia adalah hijauan yang dapat berasal dari rumput-rumputan (rumput gajah, rumput raja, setara, benggala dll), legum (lamtoro, gamal, turi, indigofera dll) dan limbah pertanian (jerami padi, jerami jagung, daun singkong dll).

Kebutuhan pakan harus terpenuhi baik dari segi kuantitas atau jumlah maupun kualitas atau mutu pakan. Kuantitas pakan hijauan menghadapi permasalahan karena ketersediaannya yang berfluktuasi atau tidak tersedia sepanjang tahun. Pada musim hujan, umumnya ketersediaan pakan hijauan tinggi sedangkan pada musim kemarau ketersediaannya rendah dan tidak mampu mencukupi kebutuhan pakan. Karena sifat hijauan yang tidak tahan simpan maka petani tidak dapat menyimpan hijauan yang berlimpah di musim hujan untuk dapat dipergunakan pada musim kemarau. Salah satu cara pengawetan pakan ternak adalah pembuatan silase.

Berdasar permasalahan tersebut, Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya kelompok 372 didampingi oleh Dinas Peternakan Kabupaten Blitar telah berhasil membuat kegiatan penyuluhan dan pelatihan praktik pembuatan pakan fermentasi silase kepada anggota kelompok ternak di Dusun Gendong, Desa Purworejo (28/7/2023)

Kegiatan ini telah terlaksana pada Jumat, 28 Juli 2023 mulai pukul 14.00 WIB hingga 16.30 WIB yang berlokasi di gudang pakan ternak Dusun Gendong, RT 05/RW 07, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

Kegiatan sosialisasi dan praktik ini bertujuan untuk melakukan pemberdayaan berbasis kearifan lokal dalam rangka menyukseskan pembangunan desa serta untuk meningkatkan pemahaman warga Desa Purworejo mengenai silase sebagai pakan ternak, warga Desa Purworejo dapat memanfaatkan limbah pertanian yang difermentasi sebagai persediaan pakan ternak.

Kegiatan ini juga ditujukan untuk memberikan informasi mengenai capaian pembangunan desa melalui parameter SDGs nomor 2, yaitu desa tanpa kelaparan. Yang mana warga desa diberikan sosialisasi serta pelatihan pengolah limbah pertanian sebagai bahan pakan ternak yang juga menjadi prospek usaha penjualan pakan.

Keterlibatan pakar ternak dalam kegiatan turut membantu penyelenggara dalam pemaparan materi terkait pakan fermentasi, para audiens yang hadir dalam kegiatan ini mulai memahami bahwa pakan ternak fermentasi memiliki keunggulan dibandingkan pakan ternak biasa seperti, meningkatkan kualitas hijauan pakan ternak melalui peningkatan kualitas gizi dan daya cerna. meningkatkan daya tahan penyimpanan, menanggulangi kebutuhan hijauan pakan pada saat musim tertentu. pemanfaatan hasil limbah pertanian.

"Menurut saya dengan adanya kegiatan seperti ini sangat membantu para peternak dalam proses penyediaan pakan ternak, peternak tidak perlu repot-repot mencari rumput tip harinya. selain peternak yang senang petani juga turut senang karena hasil limbah pertanian mereka masih bisa bermanfaat bagi yang lain." tutur Sugeng Purnomo salahsatu peternak yang turut hadir dalam kegiatan sosialisasi.

Kegiatan ini dilakukan secara dua tahap, tahap pertama diisi dengan penjelasan materi terkait manfaat dan keunggulan pakan fermentasi dan dilanjut sesi berdiskusi, kemudian dilajutkan tahap kedua yaitu, praktik pembuatan pakan fermentasi.

Respon positif diberikan para warga yang hadir dan yang menyampaikan berbagai pertanyaan mulai dari kandungan bahan dan nutrisi dalam pembuatan pakan hingga tata cara pembuatan pakan fermentasi yang benar .

Melalui kegiatan ini diharapkan kedepannya dapat membawa manfaat dan dampak postif dalam proses mencapai pembangunan SDGs desa tanpa kelaparan