Konten dari Pengguna

Dampak Perdagangan Internasional bagi Perkembangan Ekonomi di Indonesia

ANNISA WAHYU NUR ALFIYAH
Mahasiswa S1 Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan
9 Juli 2021 14:36 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ANNISA WAHYU NUR ALFIYAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber gambar : https://pixabay.com/id/photos/jabat-tangan-bisnis-tangan-2998302/
zoom-in-whitePerbesar
sumber gambar : https://pixabay.com/id/photos/jabat-tangan-bisnis-tangan-2998302/
ADVERTISEMENT
Oleh : Annisa Wahyu Nur Alfiyah
Di sini saya akan membahas mengenai Dampak Perdagangan internasional bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Aktivitas perdagangan Internasional sebenarnya sudah berjalan sejak ribuan tahun sebelum masehi. Seiring berkembangnya teknologi komunikasi dan transportasi, kegiatan perdagangan antarnegara menjadi semakin lancar. Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar-perorangan, antara individu dengan pemerintah suatu negara, atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Karena pada dasarnya tak ada suatu negara yang sanggup memenuhi kebutuhan penduduknya sendiri, sehingga hal tersebut memicu suatu negara untuk dapat melakukan kerja sama perdagangan dengan negara lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perdagangan internasional juga dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan suatu negara akan barang dan jasa yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri karena faktor-faktor tertentu. Selain itu juga Indonesia memiliki letak yang strategis secara geografis yang mana posisi tersebut memberikan keuntungan bagi Indonesia untuk melakukan hubungan perdagangan internasional dengan negara lain di dunia. Berdasarkan negara partisipannya, perdagangan internasional dibagi menjadi tiga jenis, antara lain yaitu perdagangan bilateral, regional, dan multilateral.
Banyak negara memanfaatkan perdagangan internasional guna meningkatkan Gross Domestic Product (GDP). Istilah terakhir merujuk pada total nilai produksi barang dan jasa suatu negara. Peningkatan nilai GDP merupakan salah satu indicator pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dikutip dari buku Ekonomi Internasional (2017) oleh Nazzarudin Malik, berikut manfaat yang bisa didapatkan setiap negara yang melakukan kerja sama dalam perdagangan internasional.
ADVERTISEMENT
1. Terbentuknya hubungan persahabatan antar-negara
Perdagangan antar-negara pun bermanfaat untuk membentuk relasi persahabatan dengan negara-negara lainnya. Apabila hubungan antar-negara berjalan dengan baik, besar kemungkinan kerja sama keduanya akan berkembang ke banyak sektor dan tidak terbatas dalam perdagangan. Kerja sama itu bisa pula merambah bidang lainnya seperti budaya, politik, pendidikan, militer, maupun teknologi.
2. Menciptakan efisiensi dan spesialisasi
Berlangsungnya perdagangan internasional akan membuat satu negara memiliki spesialisasi dalam satu sektor ekonomi. Dalam artian, negara maupun penduduk nya akan memiliki keahlian khusus yang berbeda dengan negara lainnya dalam menghasilkan produk barang dan jasa.
3. Meningkatkan kemakmuran negara
Indikator kemakmuran sebuah negara bisa dilihat dari aktivitas pelaku ekonomi meliputi produsen, konsumen, dan pemerintah. Dengan adanya aktivitas perdagangan internasional, akan membawa kemakmuran bagi setiap pelaku ekonomi tersebut. Para produsen akan mengalami kemakmuran jika bisa meningkatkan profit yang dimiliki dengan mengerek angka penjualan barang atau jasa ke berbagai negara dengan sedikit hambatan tarif ataupun non-tarif. Sedangkan bagi konsumen, akan mengalami kemakmuran bila telah mampu meningkatkan utility dengan meningkatkan konsumsi tanpa terhalang kesulitan memperoleh barang atau jasa yang tidak diproduksi dalam negaranya. Pemerintah juga mendapat keuntungan jika melakukan perdagangan internasional karena sumber pemasukan devisa negara akan semakin meningkat apabila nilai ekspor semakin tinggi.
ADVERTISEMENT
4. Berkurangnya pengangguran
Apabila pasar perdagangan luar negeri semakin meluas maka kegiatan produksi barang ataupun jasa di suatu negara juga akan semakin meningkat. Karena hal ini, kebutuhan akan tenaga kerja juga ikut meningkat di berbagai sektor. Jika hal itu terjadi, dengan sendirinya angka pengangguran juga semakin berkurang.
5. Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
Perdagangan internasional juga berperan sebagai alat mobilisasi IPTEK, terutama dari negara maju ke negara berkembang. Perdagangan internasional akan memungkinkan suatu negara mengekspor barang yang berbasis kecanggihan teknologi seperti mesin dan alat-alat modern pada negara yang lebih membutuhkan. Maka dengan demikian, akan semakin cepat mobilisasi teknologi pada negara pengimpor tersebut.
6. Menstabilkan harga
Perdagangan internasional secara tidak langsung juga bisa mengendalikan harga yang terdapat di pasar domestik suatu negara. Dengan adanya perdagangan internasional, kelangkaan barang yang mengakibatkan harga mahal bisa diatasi melalu impor untuk menambah stok di pasar domestik. Sebaliknya apabila negara memiliki stok berlebih yang menyebabkan harga barang menjadi murah maka kegiatan ekspor bisa dilakukan untuk mengurangi barang.
ADVERTISEMENT
Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Di samping membawa banyak dampak positif bagi negara yang terlibat, tetapi aktivitas ekonomi ini juga dapat membawa dampak negatif. Kembali mengutip buku Ekonomi Internasional (2017), sejumlah dampak negatif dari perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
1. Produk dalam negeri semakin menurun
Adanya perdagangan internasional ini akan turut menimbulkan persaingan industri antar-negara. Apabila industri di suatu negara memiliki kualitas produksi barang yang rendah dan harga yang relatif mahal dibandingkan dengan negara lainnya, maka negara tersebut akan mengalami penurunan jumlah permintaan. Ini karena konsumen cenderung mencari barang dengan kualitas bagus dan harga yang terjangkau.
2. Ketergantungan terhadap negara-negara maju
Dari sisi produksi barang, negara berkembang dan miskin memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap negara maju dalam faktor produksi, khususnya yang berkaitan dengan teknologi. Sedangkan dari sisi konsumsi barang, pengembangan barang elektronik serta otomotif sampai saat ini makin dikuasai oleh negara-negara maju. Akibatnya, negara miskin dan berkembang mayoritas masih sebagai konsumen saja.
ADVERTISEMENT
3. Industri kecil kesulitan untuk bersaing
Keterbatasan modal sering kali jadi hambatan bagi industri-industri kecil untuk mengembangkan diri. Aktivitas perdagangan internasional berpotensi semakin membatasi ruang gerak industri kecil karena harus bersaing dengan industri nasional maupun multinasional yang memiliki modal lebih besar.
4. Persaingan tidak sehat
Langkah pemerintah suatu negara untuk memenangkan persaingan di perdagangan internasional, dengan membuat sejumlah kebijakan seperti dumping dan praktik tarif impor, adalah tidak tepat. Strategi itu merusak esensi dari perdagangan internasional yang seharusnya didasarkan kepada prinsip persaingan usaha yang sehat.