Konten dari Pengguna

Strategi Rekruitmen Tenaga Kerja: Menata SDM yang Adaptif

Annisa
Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Bandung
23 November 2024 22:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memiliki sekelompok tenaga kerja yang adaptif, komunikatif dan profesional merupakan impian segala lembaga. Dengan adanya dukungan dari tenaga kerja yang profesional akan lebih cepat dalam memudahkan segala proses di dalam ruang lingkup suatu lembaga atau instansi untuk segera mencapai tujuan yang telah direncanakan, sekaligus menaikkan citra positif yang sudah dibangun dalam lembaga tersebut.
https://pixabay.com/illustrations/recruitment-opportunity-employment-3942378/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/illustrations/recruitment-opportunity-employment-3942378/
Melakukan tahap seleksi untuk dapat melaksanakan tupoksi-tupoksi tujuan Lembaga merupakan suatu kewenangan seorang pemimpin atau manager, yakin melalu tahapan strategi rekrutmen. Menurut Hamel dan Prahalad (2008) Strategi merupakan suatu tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus kegiatannya serta dapat dilakukan berdasarkan paradigma tentang forecasting apa yang diharapkan seseorang di masa depan. Dirgantoro (2007) menyebutkan bahwa strategi sendiri mempunyai dua kompenen penting yaitu tujuan jangka panjang (future intentions) dan keunggulan bersaing (competitive advantage). Dan adapaun menurut Soetjipto (2008) rekrutmen merupakan suatu proses menarik minat dan mengumpulkan calon pemegang jabatan yang sesuai dengan rencana Sumber Daya Manusia (SDM) untuk dapat menduduki suatu kewenangan tertentu. Dengan begitu untuk mencari dan memikat pelamar kerja maka seorang pemimpin atau manager harus mampu mengetahui motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang dimiliki dari tiap-tiap calon tenaga kerja guna menutupi kekurangan yang terdapat dalam lembaga dan memanfaatkan kinerja agar lebih mencapai target yang sudah di tentukan.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu peran pemimpin atau top manager harus mampu dalam mengkoordinasikan strategi apa yang digunakan untuk dapat merekrut para calon pelaku perencanaan atau tenaga kerja demi tercapainya tujuan lembaga atau suatu organisasi. Dengan kemahiran seorang pemimpin dalam merekrut dan melakukan tahap seleksi dengan tahap yang benar benar terintegrasi maka akan menghasilkan pelaku-pelaku kerja yang sesuai dengan keinginan lembaga atau organisasi.
Adapun tahapan strategis dalam melakukan proses seleksi rekrutmen antara lain, ialah:
1. Mengisi formulir lamaran: dengan adanya formulir lamaran HRD, Top Manager atau pemimpin suatu perusahaan dapat melihat strutkturisasi yang kruisial mengenai data diri serta pengelaman yang dimiliki oleh calon tenaga kerja.
2. Wawancara pendahuluan: dalam tahapan ini biasanya wawancara tidak terstruktur yang mengedepankan pertanyaan menganai pekerjaan yang akan ditawarkan oleh suatu lembaga kepada tenaga kerja
ADVERTISEMENT
3. Tes Formal: tes formal sendiri biasanya terdapat beberapa tahap seperti:
ADVERTISEMENT
4. Wawancara berkelanjutan: dalam Teknik wawancara ini tertuang informasi tambahan mengenai proses seleksi yang berkaitan dengan pekerjaan dan terdapat wawancara terstruktur lebih lanjut
5. Pengecekan referensi: seperti bagaimana pribadi seseorang tersebut dan bgaimana pelamar kerja bekerja di tempat sebelumnya.
6. Tes fisik: kemampuan seorang calon pekerja dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.
Kendati begitu, Strategi rekrutmen merupakan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam menarik calon tenaga kerja atau pegawai untuk melaksanakan misi organisasi atau lembaga, dan langkah langkah tersebut sifat terus meningkat ke arah yang yang lebih baik serta mencapai persaingan keunggulan terhadap lembaga-lembaga lainnya. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja dan pembukaan lowongan kerja memerlukan kejelian yang cukup untuk mengantisipasi kebingungan para calon pelamar pekerjaan karena itu dalam merencanakan kebutuhan tenaga kerja dipertimbangkan bagaian-bagian mana yang perlu diisi, sehingga akan menemukan pelamar yang tepat. Dengan demikian, para penyeleksi akan mudah untuk mencari kemampuan yang cocok, keterampilan yang diperlukan dan keintelektualan yang diperlukan. Dan ini akan memudahkan sebuah lembaga untuk berkembang maju dan bersaing dengan lembaga-lembaga lain karena memiliki tenaga unggul dari hasil seleksi yang masuk melalui lowongan pekerjaan yang dibuat oleh lembaga tersebut
ADVERTISEMENT