Konten dari Pengguna

Optimalisasi Pembelajaran Sekolah Dasar melalui Kolaborasi Tri Pusat Pendidikan

Annisa Claudia Janiary
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - Jurusan Pendidikan Biologi
31 Januari 2025 17:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annisa Claudia Janiary tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kegiatan Pembelajaran - Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kegiatan Pembelajaran - Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pendidikan di tingkat Sekolah Dasar merupakan landasan penting dalam pembentukan karakter dan pengembangan kemampuan akademik peserta didik yang akan menjadi penopang pendidikan di tingkat selanjutnya. Pada fase ini, peserta didik mengalami perkembangan kognitif yang signifikan. Berdasarkan teori Piaget dalam Ibda (2015), pada tahap operasional konkrit (usia 6–12 tahun), anak lebih mudah memahami konsep melalui pengalaman langsung dan objek nyata dibandingkan dengan simbol atau abstraksi. Untuk mendukung optimalisasi pembelajaran, kolaborasi antara tiga pusat pendidikan, yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat, atau yang dikenal sebagai Tri Pusat Pendidikan, menjadi sangat penting.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil observasi di salah satu Sekolah Dasar di Kota Tangerang Selatan menunjukkan sejumlah tantangan dalam implementasi pembelajaran yang efektif. Beberapa di antaranya adalah distribusi peserta didik yang tidak proporsional dan keterbatasan fasilitas pembelajaran. Selain itu, tingkat konsentrasi peserta didik yang rendah, terutama ketika pembelajaran dilakukan dengan metode konvensional, menjadi tantangan yang membutuhkan pendekatan kolaboratif dari Tri Pusat Pendidikan.
Fasilitas pembelajaran, seperti proyektor dan perangkat digital lainnya masih terbatas, sehingga diperlukan solusi yang efektif. Salah satu alternatif yang dapat diterapkan adalah dengan memanfaatkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang didesain secara kreatif dengan visual menarik dan aktivitas yang bervariasi. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosmana et al. (2024), menunjukkan bahwa LKPD berbasis visual, seperti yang dimodifikasi menggunakan aplikasi Canva, dapat menarik perhatian peserta didik dan menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif. Selain itu, penugasan dalam LKPD dapat diintegrasikan dengan model ajar interaktif yang dapat melibatkan berbagai aktivitas, seperti permainan edukatif kelompok, diskusi, ataupun eksplorasi mandiri. Sistem penghargaan sederhana, seperti pemberian apresiasi verbal dan non-verbal juga dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi serta konsentrasi belajar peserta didik.
ADVERTISEMENT
Keluarga adalah bagian dari pusat pendidikan yang memiliki peran krusial dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, orang tua dapat mendukung proses pembelajaran dengan membantu anak mengerjakan tugas, memantau penggunaan gadget, serta meninjau kembali materi yang telah dipelajari di sekolah. Contohnya, orang tua dapat bertanya, “Apa saja yang kamu pelajari di sekolah hari ini?” Selain itu, orang tua dapat mengarahkan anak untuk membangun rutinitas belajar yang konsisten di rumah, sehingga materi yang diajarkan di sekolah dapat lebih dipahami dan dapat diterapkan dalam kehidupan.
Masyarakat sebagai salah satu pilar Tri Pusat Pendidikan, juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Peran ini dapat diwujudkan melalui program-program edukatif yang selaras dengan kurikulum sekolah, seperti penyediaan taman baca untuk meningkatkan kemampuan literasi, lokakarya keterampilan, atau kegiatan keagamaan seperti pengajian anak-anak yang mengajarkan nilai-nilai moral. Selain itu, kolaborasi dengan organisasi masyarakat juga dapat melibatkan siswa dalam kegiatan proyek, seperti pengelolaan bank sampah atau program penanaman pohon, yang tidak hanya mendidik tetapi juga menanamkan rasa kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam memastikan kolaborasi Tri Pusat Pendidikan berjalan dengan baik, platform komunikasi digital dan pertemuan rutin dapat digunakan untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan koordinasi program. Langkah ini dapat membantu mengidentifikasi dini kendala pembelajaran sekaligus merumuskan solusi yang tepat. Evaluasi berkala terhadap efektivitas kolaborasi juga diperlukan untuk memastikan program yang dilaksanakan mencapai tujuan yang diinginkan.
Oleh karena itu, dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan sekolah, keluarga, dan masyarakat, diharapkan pendidikan di tingkat Sekolah Dasar dapat dioptimalkan, sehingga kemampuan kognitif, karakter, dan keterampilan peserta didik dapat berkembang secara menyeluruh dan berkelanjutan.