Hubungan Australia dan Selandia Baru dalam Trans-Tasman

Ilustrasi Peta Australia. Senin, 20 Mei 2024. Foto dari Lara Jameson (Pexels) : https://www.pexels.com/photo/toy-ships-and-flags-on-australia-map-8828443/

Australia dan Selandia Baru merupakan negara yang terletak di Oseania. Australia sebagai negara sekaligus benua yang terletak di Bumi bagian Selatan memiliki luas wilayah 7,6 juta kilometer persegi. Di sebelah Tenggara Australia terdapat Selandia Baru. Selandia Baru memiliki luas wilayah 268,021 kilometer persegi. Secara geografis, Australia dan Selandia Baru dipisahkan oleh sebuah laut yang disebut sebagai Laut Tasman. Dilansir dari Britannica, Laut Tasman merupakan wilayah laut yang terletak di bagian barat daya Samudera Pasifik, antara pantai Tenggara Australia dan Tasmania di barat dan Selandia Baru di timur. Sedangkan untuk nama pada laut tersebut diambil dari nama Abel Tasman, seorang penjelajah asal Belanda yang menemukan Tasmania.

Keberadaan Laut Tasman menjadi penanda bagi hubungan Australia dan Selandia Baru, merujuk kepada Laut Tasman hubungan antar kedua negara ini disebut sebagai Trans-Tasman relations. Sebagai negara tetangga, Australia dan Selandia Baru tentu berupaya menciptakan hubungan timbal-balik yang baik antar sesama negara, beberapa kerjasama dilakukan untuk memperkuat hubungan negara bagi keduanya. Salah satu kerjasama yang dilakukan oleh Australia dan Selandia Baru adalah Trans-Tasman Travel Arrangement pada tahun 1973, dalam hal ini warga negara Australia dan Selandia Baru dapat dengan bebas memiliki akses keluar masuk ke kedua negara untuk melakukan perjalanan maupun izin tinggal tetap dan sementara atau bekerja tanpa menggunakan paspor.

Setelah beberapa tahun berjalan, pada tahun 1981 terjadi perubahan aturan dari pihak Australia, aturan tersebut mengharuskan orang-orang yang ingin masuk ke Australia menunjukkan paspornya, aturan ini tentunya juga berlaku bagi warga negara Selandia Baru. Dilakukannya perubahan aturan sebagai langkah antisipasi Australia untuk melindungi negaranya dari ancaman eksternal yang memanfaatkan akses Selandia Baru untuk dapat dengan mudah masuk ke wilayah Australia.

Sebagai gantinya, di tahun 1994, Australia membuat visa khusus yang menjadi pembeda antara warga negara Selandia Baru dengan warga negara lain yaitu Special Category Visa (SCV). Melalui visa khusus tersebut warga negara Selandia Baru dapat mengajukan izin tinggal tetap dan mengajukan status kewarganegaraan Australia. Visa ini juga yang nantinya akan dipergunakan oleh warga negara Selandia Baru yang berada di Australia untuk mengklaim hak-hak nya. Menyusul Australia, pada tahun 2009 Selandia Baru melalui Undang-Undang Immigrations Act yang juga mengatur tentang hak izin tinggal tanpa adanya pembatasan waktu bagi warga negara Australia dengan syarat telah memegang visa tetap selama lebih dari 2 tahun dan memenuhi kriteria maka bisa mendapatkan Permanent Resident Visa (PRV).

Terkait dengan hak yang akan didapatkan oleh warga negara Selandia Baru di Australia akan berbeda, tergantung dengan visa yang digunakan. Jika visa yang digunakan adalah visa permanen maka akan mendapatkan hak yang sama dengan warga lokal Australia, namun jika yang digunakan adalah SCV yang tidak dilindungi, maka ada harus membayar jaminan sosial tertentu dengan syarat tertentu seperti pembayaran bantuan keluarga, pembayaran tunjangan, dan lain sebagainya. Pada bidang kesehatan, warga negara Selandia Baru yang ada di Australia berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang setara, dan mereka juga tetap harus membayar restribusi Medicare. Untuk asuransi disabilitas nasional, pengguna SCV yang tidak dilindungi tidak dapat mengakses walaupun ikut mendanai asuransi tersebut. Kemudian untuk bidang pendidikan, semua warga negara Selandia Baru yang ada di Australia berhak mendapatkan akses pendidikan yang setara dengan yang didapatkan warga lokal Australia, baik pendidikan sekolah maupun pendidikan tinggi.

Begitu juga dengan hak yang didapatkan warga negara Australia yang ada di Selandia Baru. Jaminan sosial yang diberikan oleh Selandia Baru kepada warga negara Australia seperti dukungan pencari kerja, dukungan orang tua tunggal, pembayaran tunjangan hidup, dan lain sebagainya. Untuk akses kesehatan, warga negara Australia mendapatkan hak yang setara dengan warga lokal, hal ini termasuk perawatan rumah sakit umum, obat-obatan, dan layanan persalinan yang diperlukan dengan persyaratan yang sama seperti warga negara Selandia Baru. Pelajar Australia di Selandia Baru juga masuk sebagai pelajar domestik dan tidak memerlukan visa pelajar. Hak lain yang akan didapatkan oleh mahasiswa Australia di Selandia Baru adalah tunjangan mahasiswa tersier dan pinjaman mahasiswa setelah masa tinggal dua tahun.

Selain itu, kerjasama yang berkembang dari Trans-Tasman Travel Arrangement yang dilakukan oleh Australia dan Selandia Baru adalah Closer Economic Relations Trade Agreement (CER) pada tahun 1983. Sebagai kerjasama ekonomi, CER tentunya bertujuan untuk memperkuat serta mengembangkan hubungan ekonomi perdagangan antara Australia dan Selandia Baru. Pemberlakuan kerjasama ini memberikan hasil yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di kedua negara, mulai dari perdagangan barang dan jasa Trans-Tasman yang tercatat pada tahun 2005 menghasilkan $14,4 miliar untuk perdagangan barang dan $4,7 miliar untuk perdagangan jasa. Sektor pariwisata Trans-Tasman juga memiliki peran penting dalam mendukung berkembangnya aktivitas perdagangan. Terkait investasi, pada tahun 2004 investasi Trans-Tasman mencapai $6,8 miliar. Investasi Selandia Baru di Australia yang paling signifikan adalah investasi pada industri susu, sedangkan investasi Australia di Selandia Baru berfokus pada bidang transportasi dan perbankan.

Kerjasama antara Australia dan Selandia Baru menjadi sarana bagi kedua negara untuk saling meningkatkan kepercayaan dan memperkuat hubungan antar negara. Selain itu, kepentingan negara menjadi landasan dilaksanakannya kerjasama. Kepentingan kedua negara dapat dilihat dari kerjasama ekonomi yaitu Closer Economic Relations Trade Agreement yang mana dalam pelaksanaan kerjasama ini memberikan keuntungan berupa pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi Australia dan Selandia Baru, serta kegiatan ekspor dan investasi dilakukan sebagai kepentingan agar saling terpenuhi kebutuhan bagi masing-masing negara. Mengingat juga bahwa Australia dan Selandia Baru secara geografis cukup dekat, sehingga upaya penguatan hubungan melalui pelaksanaan kerjasama ini diharapkan dapat menciptakan stabilitas diantara kedua negara tetangga tersebut.