Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Berteman Dapat Alami Gangguan Kesehatan Mental? Berikut Penjelasannya
8 Desember 2024 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Annisa Rahma Darwin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana bisa berteman dapat membuat kita mengalami gangguan kesehatan mental?
ADVERTISEMENT
Pertemanan merupakan kumpulan orang-orang dalam satu kelompok dengan pergaulan yang terbatas. Maksud terbatas di sini adalah memiliki kesamaan dalam suatu hal, misalnya sesama penyuka binatang atau memiliki hobi yang sama.
Karena didasarkan pada kesamaan atas sesuatu tersebut, biasanya teman yang berada pada lingkungan pertemanan itu akan saling memberikan dukungan pada tiap anggota di dalamnya.
Namun perlu diingat bahwa perasaan manusia itu bersifat dinamis, kadang kala akan bersikap sangat positif namun ada juga kalanya seseorang akan memberikan energi negatif tanpa mereka sadari. Begitu juga dengan pertemanan.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang terperangkap di lingkaran pertemanan yang buruk. Pada awalnya memang saling mendukung, namun pada akhirnya berujung dengan saling menjatuhkan.
ADVERTISEMENT
Lingkungan pertemanan yang buruk atau toxic friendship merupakan hubungan pertemanan yang cenderung memberikan energi negatif satu sama lain. Misalnya saja seperti adanya rasa iri dan rasa keingingan untuk selalu berkompetisi.
Jika memilih untuk tetap bertahan di lingkungan pertemanan yang seperti itu, tidak menutup kemungkinan bahwa kita akan mengalami gangguan kesehatan mental. Karena selalu berinteraksi dengan orang yang tidak disenangi, maka akan ada tekanan pada diri kita sendiri dalam menjalani hari.
Tak hanya saling menjatuhkan, banyak bentuk tindakan lain dari lingkup pertemanan yang buruk (toxic friendship) di antaranya :
1. Silent treatment
Silent treatment merupakan tindakan perlakuan diam, dan mengabaikan teman. Dimana orang tersebut akan menolak untuk melakukan komunikasi dengan lawan bicaranya, sehingga lawan bicara tersebut akan merasa diabaikan dan diacuhkan.
ADVERTISEMENT
2. Tidak dihargai
Menghormati dan menghargai usaha seseorang merupakan kunci dari hubungan yang sehat. Banyak teman yang hanya menuntut kehendaknya, karena sudah dianggap dekat. Ketika seseorang sudah membantu dengan seluruh usahanya, terkadang orang tersebut malah menuntut lebih dan tidak menghargai usaha tersebut.
3. Membicarakan teman
Setiap orang memiliki kesalahan, namun membicarakan kesalahan orang kepada orang lain merupakan kesalahan terbesar. Dalam pertemanan banyak hal seperti ini terjadi, padahal seharusnya sebagai teman kita harus saling mendukung dan jika satu berbuat kesalahan maka tugas yang lainnya adalah memberitahu secara baik-baik.
Perlakuan diatas merupakan beberapa bentuk perlakuan yang pernah dialami oleh narasumber saya. Narasumber saya mengalami gangguan kesehatan mental karena terperangkap pada lingkungan pertemanan yang buruk tadi. Ia selalu merasa tidak dibutuhkan dan selalu merasa bersalah akan hal yang sebenarnya juga bukan bagian dari tanggung jawabnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu narasumber saya, pernah menceritakan bagaimana Ia mengalami depresi akibat terperangkap lingkungan pertemanan yang buruk.
Cukup sulit memang untuk menarik diri untuk keluar dari lingkungan pertemanan yang seperti itu, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan jika kamu terperangkap di lingkungan pertemanan yang buruk.
Pertama, cobalah untuk berjarak dan membatasi diri dengan orang-orang yang dinilai memberikan energi negatif tersebut. Kedua, jangan pernah sungkan untuk mengatakan bahwa kamu tidak nyaman dengan tindakan-tindakan yang dia lakukan. Ketiga, tetapkan batas pertemanan. Keempat, cobalah untuk sendiri sementara waktu.
Jangan pernah menganggap hal ini sepele, karena kesehatan mental merupakan sesuatu yang harus dijaga. Jika memang dirasa lingkungan pertemanan tersebut tidak baik untuk diri kita, cobalah perlahan menarik diri keluar dan sendiri untuk sementara.
ADVERTISEMENT
Sendiri bukanlah suatu hal yang buruk, tapi jangan pernah membatasi diri untuk tidak berteman. Carilah lingkungan pertemanan yang akan memberikan dampak positif kepada diri kita sendiri dan juga orang lain.