Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Lebih Dalam Tentang ASMR
17 Desember 2020 13:14 WIB
Tulisan dari annisa wijayanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ASMR dan Penelitian Tentangnya
ADVERTISEMENT
Autonomous Sensory Meridian Response atau yang biasa disingkat sebagai ASMR belum lama ini populer di masyarakat. Banyak konten kreator youtube mulai membuat konten ASMR untuk para penontonnya. Video ASMR menyuguhkan suara yang menggelitik dan menyenangkan untuk didengar banyak diminati oleh masyarakat. Penonton dari video ASMR menikmati suara-suara yang disuguhkan oleh pembuat konten. ASMR sendiri dapat diartikan sebagai sensasi merinding sebagai respon dari stimulus suara atau visual (Barrat & Davis, 2015). Sensasi yang dihasilkan oleh ASMR membuat banyak orang yang menyukai video ASMR. Alasan mengapa banyak orang yang menyukai konten ASMR adalah karena suara yang dihasilkan itu nyaman untuk didengar juga memuaskan pendengarnya (Margawati et al., 2020). Video yang disuguhkan dalam konteks ASMR sangat beragam. Suara video ASMR dapat berupa suara air, suara makanan, suara bisik, suara ketukan, suara tekstur dari benda, dan lain sebagainya. Para penonton video ASMR mengklaim bahwa dengan suara-suara tersebut mereka merasa tenang atau rileks. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ASMR dapat membantu pengidap insomnia untuk tidur. Diketahui bahwa ternyata ASMR memiliki hubungan dengan psikologi.
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang merasakan dan menikmati efek atau sensasi yang dihasilkan oleh video ASMR. Akan tetapi, sensasi yang dihasilkan oleh ASMR tidak bekerja untuk semua orang (Umekulsum et al., 2020). Hal ini berarti manfaat dari ASMR tidak dapat dirasakan oleh semua orang. ASMR memberikan rasa ketenangan terhadap pendengarnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Poerio et al., (2018) menunjukkan bahwa video ASMR mendorong pengaruh positif seperti ketenangan dan kegembiraan. Banyak penonton dari video ASMR menyatakan bahwa suasana hati mereka menjadi lebih baik setelah menonton ASMR. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang menyukai video ASMR. Akan tetapi, efek dari ASMR hanya akan muncul saat orang menonton video ASMR tersebut (Poerio et al., 2018).
ADVERTISEMENT
ASMR dapat memicu hal yang berkaitakan dengan emosi manusia dalam psikologi. Konten-konten yang disajikan dalam video ASMR lebih tepatnya perilaku dari pembuat konten ASMR menstimulasi untuk melepas endorphin, dopamine, oxitosin, dan serotonin (Hu, 2019). Bahwa semua hormon yang dilepas itu dapat membawa penonton ke dalam kondisi yang nyaman dan senang. Seperti endorphin yang dapat mengurangi rasa sakit serta perasaan bahagia berlebih atau disebut euphoria. Endorfin dapat menjelaskan banyak hal mengenai ASMR karena dapat menstimulasi rasa euphoria dan respon seperti menggelitik (Hu, 2019). Dopamine sebagai kenikmatan. Oxitosin menstimulus pelepasan dari serotonin yang dapat menimbulkan rasa puas, meningkatkan mood (Richard, n.d). Maka, tak mengherankan apabila ASMR dapat menimbulkan rasa tenang ataupun rasa nyaman. Bahkan saat mendengar video ASMR orang akan senang dan terpuaskan.
ADVERTISEMENT
Selain dapat mendorong pengaruh postif seperti ketenangan dan kegembiraan studi yang dilakukan oleh Poerio et al., (2018) menunjukkan bahwa ASMR juga berhubungan dengan fisik manusia yaitu penurunan detak jantung dan peningkatan konduktansi kulit. Kedua hasil dari studi tersebut sejalan dengan konsep mengenai ASMR dapat menimbulkan kepuasan dan ketenangan. ASMR juga berhubungan terhadap peningkatan kesenangan dan ditemukan bukti bahwa ASMR juga dapat menimbulkan pengalaman yang merangsang (bukan dalam hal seksual) (Poerio et al., 2018). Maka tak mengherankan kenyataan bahwa ASMR banyak dinikmati oleh masyarakat. Serta banyak orang yang merasakan manfaat dari ASMR yang seperti menenangkan, mengurangi stress, atau perasaan nyaman saat mendengarkan video ASMR, terlebih ternyata ASMR dapat menurunkan detak jantung yang dapat membuat individu lebih tenang.
ADVERTISEMENT
Konten ASMR seperti bisikan atau hal yang bersifat interpersonal ternyata dapat menimbulkan manfaat lain dari ASMR. Dalam penelitian Poerio et al., (2018) ditemukan bahwa video ASMR dapat meningkatkan perasaan dari keterhubungan. Hal itu kemungkinan besar dikarenakan konteks sosial dan interpersonal di ASMR dipicu. Terkadang sensasi dari ASMR dapat kita rasakan seperti konten ASMR bisikan membuat kita merasa sedang kontak dengan orang lain.
Terkadang ASMR dikait-kaitkan dengan hal yang berbau seksual. Bahwa konten-konten dari video ASMR dapat memicu ransangan yang bersifat seksual. Akan tetapi, pernyataan mengenai relasi antara ASMR dan hal seksual itu tidak benar. Fakta sebenarnya adalah bahwa ASMR itu tidak berhubungan dengan hal yang seksual. Pemikiran bahwa ASMR adalah hal yang bersifat seksual dan video ASMR sering digunakan sebagai salah satu kepuasan seksual merupakan kesalahpahaman yang bisa terjadi dikarenakan video ASMR sering bersifat interpersonal dan intim (Poerio et al., 2018). Berdasarkan penelitian dari Poerio et al., (2018) mengidikasi bahwa rangsangan seksual itu bukan hasil yang selalu didapatkan dari menonton video ASMR.
ADVERTISEMENT
Penonton video ASMR sering mengklaim bahwa dengan menonton video ASMR mereka dapat tidur lebih baik. Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh Barrat & Davis (2015) ditemukan bahwa 82% partisipan setuju bahwa mereka menggunakan ASMR sebagai sarana untuk membantu mereka tidur. Penonton dari video ASMR cenderung menonton saat dalam keadaan malam, sunyi, lebih memilih menggunakan headphones untuk mendapatkan ASMR (Barrat & Davis, 2015). Keadaan seperti itu dapat mendukung mereka untuk memperoleh pengalaman ASMR yang lebih baik. Beberapa kemungkinan yang menyebabkan ASMR dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang yaitu ASMR dapat menurunkan stress dan merasa tenang, dapat memperbaiki suasana hati, dan menghilangkan rasa sakit (Breus, 2019). Manfaat atau efek yang dihasilkan dari ASMR mendukung individu untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik, karena itulah banyak orang yang merasa dengan ASMR mereka mendapatkan kualitas tidur yang baik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjelasan tadi, diketahui bahwa benar adanya apabila sensasi dari video ASMR dapat menjadikan orang merasakan ketenangan, kenyamanan, ataupun kepuasan. Terdapat 4 hormon yang berpartisipasi yaitu endorphin, serotonin, oksitosin, dan dopamine. Keempat hormon itu dapat mendukung perasaan nyaman atau senang saat mendengarkan video ASMR. Akan tetapi, perlu diingat bahwa tidak semua orang dapat merasakan efek atau sensasi yang dihasilkan dari video ASMR serta bahwa efek itu hanya akan muncul saat individu dalam kondisi menonton video ASMR.
Daftar Pustaka
Barratt, E. L., & Davis, J. N. (2015). Autonomous Sensory Meridian Response (ASMR): a flow-like mental state. PeerJ. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4380153/
Breus, M. J. (2019). Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/us/blog/sleep-newzzz/201906/can-asmr-help-you-sleep-better
Hu, S. (2019). https://medium.com/@shanshans_hu/asmr-through-neuroscience-d4df5caa21d
ADVERTISEMENT
Poerio, G. L., Blakey, E., Hostler, T. J., & Veltri, T. (2018). More Than a Feeling: Autonomous sensory meridian response (ASMR) is characterized by reliable changes in affect and physiology. Retrieved from https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0196645
Richard. (n.d.). Retrieved from ASMR University: https://asmruniversity.com/origin-theory-of-asmr/
Umekulsum, M., Kirthika, N., Aprajita, K. R., & Ramadass, R. S. (2020). EFFECTS OF ASMR ON MINDFULNESS, EMOTION AND ANXIETY. Indian Journal Of Research. Retrieved from https://www.worldwidejournals.com/paripex/article/effects-of-asmr-on-mindfulness-emotions-and-anxiety/MTM1MzQ=/
Margawati, A., Wijayanti, H. S., Faizah, A. N., & Syaher, M. I. (2020). Hubungan menonton video mukbang autonomous sensory meridian response, keinginan makan dan uang saku dengan asupan makan dan status gizi mahasiswa. Jurnal Gizi Indonesia. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgi/article/view/28147
Live Update