Konten dari Pengguna

Ini Dia Cara Kumpulkan Modal Nikah!

Annissa Sagita
Financial Planner
11 Juni 2018 15:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annissa Sagita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Raya Idul Fitri kian dekat. Berkumpul dengan sanak saudara di kampung halaman tentu menjadi ritual yang tidak mungkin dilewatkan. Bagi kamu yang belum berkeluarga, siap-siap mendengar pertanyaan yang tidak dinantikan: "Kapan nikah?" atau "Mana calonnya?" Tapi jangan terlalu dipikirkan, mereka yang bertanya demikian umumnya hanya tidak punya topik basa-basi lain untuk ditanyakan. Kamu bisa menjawab dengan bercanda, "Iya nih, masih bingung milihnya karena banyak banget yang mau!" jika si penanya masih sepantaran secara usia ataupun secara susunan keluarga. Atau jika penanya lebih senior, jawab dengan wajah serius dan sendu, "Iya Bude/Tante/Pakde/Om, udah pingiin banget nih. Bantu doain ya, supaya bisa secepatnya dikasih jodoh sama Tuhan." Dengan wajah sendu, jawaban religius dan menyerahkan kepada Tuhan, biasanya mereka akan memaklumi.
ADVERTISEMENT
Punya ataupun belum punya pasangan, jodoh adalah rahasia Tuhan. Demikian juga tanggal pernikahan. Meskipun kamu sudah memiliki pacar, masih menjadi rahasia Ilahi apakah pasangan saat ini akan berlanjut ke pelaminan, betul kan? Berapa banyak cerita dari teman/saudara kamu sendiri, yang pacaran bertahun-tahun lalu putus dan dalam waktu singkat bertemu orang baru dan langsung menikah? Berarti lama pacaran pun tidak akan berpengaruh.
Tapi, dengan siapapun nantinya kamu akan menikah, tetap saja rencananya satu: kamu akan menikah. Namanya pernikahan, tentu diawali dengan akad, resepsi dan acara printilan lainnya yang tentu saja butuh biaya. Punya pacar ataupun belum punya pacar, biaya harus disiapkan mulai sekarang. Bagaimana caranya?
1. Tidak salah jika kamu sudah punya bayangan pesta pernikahan seperti apa yang nantinya akan kamu jalani. Yang salah adalah kalau kamu tidak berusaha untuk memenuhi pesta impian kamu, bahkan berharap dari orangtua atau pasangan yang akan memenuhi biayanya. Di sisi lain, pesta pernikahan umumnya adalah kompromi dari banyak pihak untuk mencapai kesepakatan. Selain keinginanmu sendiri, ada juga ambisi orangtua yang ingin mengadakan pernikahan anaknya secara besar-besaran, misalnya. Jika keinginanmu akan bertentangan dengan keinginan orangtua, ada dua opsi yang bisa dilakukan. Pertama, kompromi dengan orangtua. Ambil jalan tengah, dan banyak-banyak mengalah. Opsi kedua, berusaha keras untuk memenuhi biaya pernikahan murni dari biaya sendiri (dan pasangan nantinya) tanpa sepeserpun uang dari orangtua. Ya, uang berbicara. Dengan biaya sendiri, kamu sudah menutup sebagian besar kemungkinan campur tangan orangtua dalam pernikahan impian kamu.
ADVERTISEMENT
Jadi, selain kamu harus punya bayangan seperti apa pernikahan impian kamu, tentukan juga berapa anggaran yang ingin kamu capai. Tanpa target, akan sulit untuk melakukan langkah-langkah berikutnya.
2. Pertanyaan sulit selanjutnya adalah: kapan? Kapan target menikahnya? Jika saat ini belum ada pasangan, atau belum pernah menyinggung soal pernikahan dengan pasangan yang ada, paling cepat target menikah adalah tahun depan. Bisa lebih lama. Jadi kamu punya minimal 12 bulan untuk mengumpulkan dana modal nikah.
3. Mulai menabung rutin setiap bulan. Cara menabung paling mudah adalah dengan membuka tabungan autodebet di rekening gaji/penghasilan. Tentukan tanggal autodebet 1 atau 2 hari setelah tanggal gajian, dengan demikian tidak ada alasan lagi lupa/tidak bisa menabung karena gaji habis. Pembukaan tabungan autodebet pun kini sudah semakin praktis, tidak harus datang ke bank namun bisa melalui internet banking. Tidak ada alasan lagi kan?
ADVERTISEMENT
Seberapa banyak yang harus ditabung? Tergantung dari target pernikahan impian seperti apa. Misalnya pernikahan impian butuh dana Rp 50 juta, maka setidaknya kamu harus kumpulkan setengahnya, asumsi setengahnya lagi dari calon pasangan. Kumpulkan Rp 25 juta selama 12 bulan, maka setiap bulan harus menabung Rp 2,08 juta. Jika terasa berat, kamu bisa mengurangi Rp 25 juta tadi dengan tabungan atau aset yang sudah dimiliki, misalnya deposito, logam mulia dan lain-lain. Baru bagi sisanya dengan 12 bulan.
Selain dengan tabungan rutin, manfaatkan bonus-bonus di luar gaji sebagai kesempatan untuk menambah modal nikah. Tidak perlu menabung seluruh bonus, cukup dengan maksimal setengahnya karena kamu juga pantas untuk bersenang-senang menikmati hasil kerja keras. Apabila THR (Tunjangan Hari Raya) kamu masih bersisa banyak setelah dikurangi keperluan biaya hari raya dan THR untuk pekerja di sekitar kamu, kamu juga bisa gunakan sisa THR untuk menambah modal nikah.
Ada alasan mengapa biaya modal nikah ini sebaiknya disiapkan jauh-jauh hari, sebelum bertemu pasangan atau sebelum ada pembicaraan pernikahan. Kenapa?
ADVERTISEMENT
Ketika sudah punya pasangan dan sudah ada pembicaraan menuju pernikahan, bahkan sudah menetapkan tanggal, dari waktu pembicaraan hingga tanggal hari H sudah tidak banyak waktu yang tersisa. Umumnya perencanaan pernikahan kurang lebih adalah sekitar satu tahun. Banyak juga yang kurang dari satu tahun. Dari waktu yang tersisa itu, sudah terlambat apabila baru menabung/mengumpulkan dana. Karena yang terjadi justru uang akan terus mengalir keluar: untuk DP gedung, katering, makeup dan gaun, dokumentasi, undangan & souvenir, dan lain sebagainya. Belum lagi printilan seperti bridal shower, kain seragam nikahan teman-teman, foto (dan gaun serta make up) prewedding, dan lain-lain.
Jadi langkah 1,2 dan 3 di atas hanya bisa dijalankan jika memang saat ini rencana pernikahan belum terlihat hilalnya. Jika sudah, maka perencanaan pernikahan ini harus dibalik: berapapun tabungan yang ada, akan menentukan seperti apa pernikahan yang akan terjadi nantinya. Hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa biaya modal nikah boleh menggunakan tabungan yang sudah ada: yaitu dana darurat.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat!
Annissa Sagita MengaturKeuangan.net