Mencari Produk Keuangan yang Tepat

Annissa Sagita
Financial Planner
Konten dari Pengguna
28 Agustus 2018 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Annissa Sagita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Coba lihat produk keuangan (asuransi/investasi/tabungan) yang Anda punya. Apakah Anda memilikinya karena bujuk rayu agen penjualnya? Atau atas dasar tidak enak karena penjualnya adalah kerabat dekat Anda? Beberapa produk keuangan sudah Anda miliki, namun Anda juga tidak yakin apakah produk tersebut sebetulnya bagus untuk keuangan Anda atau tidak.
ADVERTISEMENT
Dengan produk yang sudah dimiliki saja tidak yakin, bagaimana mau menambah lagi produk keuangan? Besar kemungkinan Anda akan berusaha mencari informasi, baik melalui internet ataupun bertanya ke teman-teman Anda. Banyak informasi yang bisa Anda dapatkan. Masalahnya adalah, semakin banyak informasi dari sumber berbeda tentu bisa membuat Anda semakin bingung.
image:pixabay
Pemilihan produk keuangan yang tepat sebetulnya bisa Anda lakukan sendiri, sama seperti proses pembelian barang apapun yang Anda butuhkan. Bedanya, salah pilih produk keuangan bisa berdampak ke masa depan Anda. Atau bisa menyebabkan perbedaan tipis antara meraih keuntungan dengan masuk jurang kerugian/kehilangan uang.
Tekanan ini bisa menyebabkan Anda menjadi sangat hati-hati memilih produk keuangan, namun juga bisa membuat Anda terburu-buru memutuskan karena tergiur dengan tawaran imbal hasil yang menarik.
ADVERTISEMENT
Penentuan produk keuangan yang tepat bisa diibaratkan sebagai berikut. Misalnya, Anda baru saja membeli rumah dan ingin mengisi rumah tersebut dengan perabotan baru. Anda pergi ke toko perabotan.
Tentunya Anda akan memilih perabotan yang cocok untuk mengisi rumah tersebut. Jika rumah kecil, perabotan multi fungsi yang tidak memakan banyak ruang akan menjadi pilihan yang bagus.
Jika rumah besar, perabotan dan furnitur ukuran besar akan lebih cocok untuk mengisi ruang. Anda harus mengetahui terlebih dahulu dengan spesifik, berapa ukuran dalam meter ruang yang akan Anda isi, barulah mencari perabotan.
Selain itu, gaya yang Anda inginkan untuk ruangan tersebut juga menentukan perabotan dan barang-barang dekoratif yang akan Anda beli. Anda tentu tidak akan pergi ke toko perabotan sebelum Anda mengetahui apa kebutuhan rumah Anda.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan penentuan produk keuangan. Banyak orang yang melewati proses pengenalan kebutuhan diri sendiri dan langsung pergi ke toko perabotan.
Di sana, pramuniaga pada setiap lorong rak menawarkan barang-barang yang sebetulnya tidak Anda butuhkan, tapi Anda beli karena tergiur bujuk rayu. Dengan banyaknya tawaran produk keuangan, sudah pasti Anda akan bingung menentukan apa yang cocok untuk diri sendiri.
Ilustrasi pramuniaga toko. (Foto: Thinkstock)
Sebagai permulaan, Anda bisa mengenali posisi dalam keluarga dan keuangan. Siapakah Anda? Apakah Anda seorang ibu bekerja dari 2 anak? Apakah Anda seorang mahasiswa yang sudah punya penghasilan sendiri? Apakah Anda seorang anak yang menjadi tumpuan ekonomi keluarga? Apakah Anda sudah punya penghasilan dan untuk siapa penghasilan tersebut?
ADVERTISEMENT
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini sudah bisa menjawab jenis produk keuangan apa yang tepat untuk Anda. Contohnya, jika ada orang lain yang bergantung hidup pada penghasilan Anda, maka Anda butuh asuransi jiwa. Jika tidak ada, maka Anda bisa mengatakan tidak pada orang yang menjual asuransi jiwa, karena belum Anda butuhkan.
Setelah Anda mengetahui kebutuhan dari profil diri sendiri, tanyakan apa yang Anda inginkan dalam hidup (dari segi keuangan). Keinginan ini akan menentukan produk tabungan atau investasi yang dibutuhkan.
Jika keinginan Anda adalah hidup nyaman tanpa menurunkan standar hidup saat pensiun, Anda butuh produk investasi yang bisa digunakan dalam jangka panjang. Jika keinginan Anda adalah memiliki biaya pendidikan untuk masuk sekolah anak 2-3 tahun lagi, hindari investasi yang agresif.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya lakukan perbandingan antara satu produk keuangan dan produk lainnya. Jangan hanya menerima satu tawaran saja. Satu tawaran produk tentu saja akan terlihat sangat bagus, sebelum dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Harga/premi/bunga, keuntungan dan fasilitas yang ditawarkan bisa menjadi perbandingan.
Bagaimana bisa memilih produk dari perbandingan tersebut? Ibaratnya Anda ingin membeli sepatu, dan terpilihlah 2 kandidat sepatu dari toko A dan toko B. Sulitnya menjatuhkan pilihan membuat Anda terombang-ambing antara kedua sepatu tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika Anda masuk ke toko A, tentu pramuniaga di toko A akan mengeluarkan segala macam jurusnya untuk membuat Anda membeli sepatu di toko A, demikian juga di toko B. Pramuniaga B pun akan melakukan hal yang sama.
Jika anggaran Anda terbatas dan hanya bisa memilih satu, Anda perlu bantuan yang netral untuk dimintai pendapat, misalnya teman Anda. Teman Anda yang mengerti gaya dan kebutuhan Anda akan lebih mengerti Anda dibandingkan pramuniaga yang perlu menjual produknya.
Sama seperti produk keuangan, banyaknya tawaran produk di mana-mana membuat Anda sulit menentukan pilihan. Apalagi, tawaran produk tersebut “datang” dari orang-orang yang menjualnya.
Tentu saja para penjual produk (apapun, tidak harus keuangan) akan mengeluarkan segala bujuk rayu dan 1001 alasan kenapa Anda harus membeli produk mereka.
ADVERTISEMENT
Terkadang mereka tidak peduli dengan kebutuhan Anda dan gaya Anda. Di sinilah Anda membutuhkan pendapat objektif, seperti si teman dalam contoh di atas, untuk membantu Anda memilih produk keuangan yang tepat.
Perencana/konsultan keuangan independen bisa membantu Anda memilih produk yang tepat, karena mereka tidak terikat dengan produk keuangan sehingga bisa membantu dalam memilih produk keuangan yang tepat dan objektif.
Semoga membantu.