Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Konsisten Berinvestasi Sejak Dini, Bekal Hidup di Masa Tua
31 Oktober 2018 16:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Annissa Sagita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pepatah Cina mengatakan, “Saat yang paling tepat menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu. Saat terbaik kedua, adalah saat ini.” Pepatah tersebut seringkali digunakan untuk mengilustrasikan betapa investasi sangat penting dimulai sejak dini. Anda masih menunda berinvestasi meskipun sudah sering membaca artikel keuangan di kumparan?
ADVERTISEMENT
Mari kita lihat ilustrasi berikut ini. Ada 3 orang sahabat, namanya Asti, Bintan, dan Charles. Pada usia 25 tahun mereka bekerja di tempat yang sama dengan gaji fresh graduate, dan sebagai sahabat mereka senang berdiskusi soal banyak hal termasuk keuangan.
Dari hasil diskusi mereka suatu hari, mereka menyadari bahwa berinvestasi sangat penting apalagi jika memiliki tujuan jangka panjang seperti biaya untuk pensiun. Asti lalu berinisiatif untuk memulai investasi sebesar Rp 150.000 per bulan di suatu investasi yang memberikan imbal hasil 15 persen per tahun.
Ia mengajak Bintan dan Charles untuk sama-sama berinvestasi, namun di hari mereka akan membuka rekening investasi ternyata Charles berhalangan ikut karena beban pekerjaan. Jadi hanya Asti dan Bintan yang berinvestasi dengan jumlah yang sama setiap bulan.
Lima tahun kemudian. Ketiga sahabat ini sudah berpisah tempat kerja. Karena kesibukan pekerjaannya Charles terus menunda berinvestasi. Suatu ketika ia sedang scroll Instagram dan menemukan Asti mengunggah foto mereka bertiga. “Miss you all. #throwback”, demikian caption di bawah foto tersebut.
ADVERTISEMENT
Sambil mengetuk dua kali foto tersebut, Charles teringat pembicaraan mereka soal berinvestasi. Wah, sudah lima tahun berlalu dan ia belum berinvestasi! Keesokan harinya Charles menyempatkan diri membuka rekening investasi dan berkomitmen menyisihkan Rp 300.000 setiap bulannya di investasi yang sama seperti Asti dan Bintan, yang menghasilkan 15% per tahun.
Lima tahun berlalu sejak Charles berinvestasi. Kita lihat sudah berapa angka yang ada di rekening investasi mereka bertiga. Asti dan Bintan memiliki Rp 41,8 juta di rekeningnya, dan Charles memiliki total Rp 26,9 juta.
Dengan tertinggal waktu berinvestasi selama 5 tahun, meskipun Charles menggandakan jumlah investasinya dibanding Asti dan Bintan, hasil investasi Asti dan Bintan tetap jauh di atas Charles.
ADVERTISEMENT
Mari berhenti sejenak dan cek hasil investasi Anda masing-masing dengan menjawab pertanyaan ini. Tahun berapa Anda mulai mengenal perencanaan keuangan dan pentingnya berinvestasi? Seberapa rutin Anda sudah berinvestasi sejak pertama kali mengenal perencanaan keuangan dan investasi?
Di tahun yang sama Charles memulai berinvestasi, karena satu dan lain hal, Bintan memutuskan untuk berhenti berinvestasi secara rutin. Ia harus menyiapkan pernikahannya dan mengambil hasil investasinya untuk biaya pernikahan sebesar Rp 20 juta. Investasinya tersisa Rp 21,8 juta.
Lima tahun berlalu sejak Bintan menikah, saat ini usia mereka bertiga 40 tahun. Bintan sudah tidak pernah menambah lagi investasinya sejak menikah karena kebutuhan yang semakin mendesak untuk keluarga kecilnya namun hanya membiarkan dana yang masih ada berkembang.
ADVERTISEMENT
Hanya Asti dan Charles yang masih rutin berinvestasi. Saat ini hasil investasi mereka total adalah: Asti, dengan Rp 150 ribu per bulan dan berinvestasi selama 10 tahun memiliki Rp 101,5 juta, Bintan Rp 43,8 juta dan Charles Rp 83 juta.
Tibalah masanya untuk mereka bertiga pensiun di usia 55 tahun. Dengan konsistensinya berinvestasi, Asti berhasil mengumpulkan modal untuk pensiun sebanyak Rp 1,051 miliar, Charles sebanyak Rp 985 juta dan Bintan Rp 356 juta.
Setelah 25 tahun sejak pertama kali berinvestasi, hasil investasi Charles tetap tidak bisa mengalahkan hasil investasi Asti, meskipun jumlah investasi Charles per bulan dua kali lipat jumlah investasi Asti per bulan.
Inilah pentingnya memulai investasi sejak dini, sejak pertama kali mengetahui pentingnya berinvestasi bahkan sejak pertama kali memiliki penghasilan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Bintan tertinggal jauh karena ia berhenti berinvestasi. Meskipun demikian, karena Bintan tetap membiarkan uangnya berkembang di investasi ia memiliki Rp 356 juta sebagai bekal pensiun.
Bagaimana jika Asti yang berhenti berinvestasi dan Charles terlambat berinvestasi 10 tahun?
Asti, menyisihkan Rp 150.000 per bulan sejak usia 25 tahun. Di usianya yang ke 35 tahun, ia berhenti berinvestasi rutin namun tetap membiarkan dananya berkembang. Charles, baru berinvestasi saat usianya 35 tahun, dan berinvestasi sebanyak Rp 300.000 per bulan hingga pensiun (usia 55 tahun).
Saat keduanya pensiun di usia 55 tahun, Asti memiliki Rp 684 juta, sedangkan Charles hanya memiliki Rp 454 juta.
Bahkan dengan Asti berhenti berinvestasi, tetap saja hasil investasinya akan lebih tinggi dibanding Charles yang menggandakan investasi bulanannya. Inilah pentingnya berinvestasi sejak dini.
ADVERTISEMENT
Tidak ada investasi yang bebas risiko. Semua investasi pasti memiliki risiko, justru Anda harus curiga jika ada yang menjanjikan investasi bebas risiko.
Setiap pemilihan produk investasi harus dilakukan dengan hati-hati, namun tentu saja semakin tinggi jam terbang Anda berinvestasi, semakin banyak pengalaman dan pelajaran yang Anda dapatkan yang hanya bisa dilalui dengan praktek langsung berinvestasi. Ingat, berinvestasilah ketika keuangan Anda sudah sehat secara finansial.
Semoga bermanfaat!
Annissa Sagita
@nengnisye