Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Menyikapi Polusi Udara di Jakarta
14 Oktober 2019 21:58 WIB
Diperbarui 7 Januari 2021 10:56 WIB
Tulisan dari Annita Rahmawati Dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhir – akhir ini polusi udara di Jakarta menjadi perbincangan banyak orang. Kualitas udara di Jakarta sudah sangat buruk dan berdampak besar bagi kesehatan masyarakat. Banyaknya pengguna kendaraan bermotor menjadi salah satu sumber polusi udara di Jakarta. Selasa, 25 Juni 2019, Jakarta menempati posisi nomor satu di dunia dengan kualitas udara terburuk.
ADVERTISEMENT
Menurut Airvisual.com, Jakarta menempati posisi nomor satu dengan nilai AQI (Air Quality Index) sebesar 240, yang menunjukan bahwa kondisi udara di Jakarta sudah sangat tidak sehat atau berada di rentang 201 – 300 adalah kondisi yang buruk. (sumber: Kumparan Sains)
Berdasarkan data kondisi udara di Jakarta yang diambil dalam website Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 4 Oktober 2019. Menurut Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), Jakarta Selatan dengan ISPU sebesar 129, Jakarta Timur dengan ISPU sebesar 100, Jakarta Barat dengan ISPU sebesar 91, Jakarta Utara dengan ISPU sebesar 78, dan Jakarta Pusat dengan ISPU sebesar 65. (sumber : Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
ADVERTISEMENT
Berikut keterangan angka ISPU :
0 – 50 Baik
51 – 100 Sedang
101 – 199 Tidak Sehat
200 – 299 Sangat Tidak Sehat
> 300 Berbahaya
Kondisi polusi udara saat ini adalah masalah besar yang sedang dihadapi oleh masyarakat, karena dapat mengganggu aktivitas. Adapun dampak yang ditimbulkan dari polusi udara ini bersifat negatif. Dampak yang paling utama adalah gangguan kesehatan bahkan yang terparah dapat menyebabkan kematian. Menurut World Health Organization (WHO) mengenai dampak yang terjadi di masyarakat akibat polusi udara adalah 26% Penyakit Jantung, 24% Stroke, 49% Penyakit Paru Obstruktif, dan 29% Kanker Paru – paru. Selain itu, penyakit Asma adalah yang paling sering terjadi di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Solusi yang bisa diterapkan untuk menghadapi polusi udara ini adalah
1. Selalu memakai masker ketika di luar ruangan. Jika kalian banyak beraktivitas di luar ruangan sebaiknya selalu menggunakan masker agar debu yang masuk bisa tersaring oleh masker.
2. Hindari pembakaran sampah, karena asap dari hasil pembakaran sampah tersebut mengandung bahan – bahan kimia yang berbahaya.
3. Menggunakan transportasi umum. Seperti yang kita tahu, salah satu sumber polusi udara di Jakarta adalah banyaknya angka pengguna kendaraan bermotor. Sebaiknya kita menggunakan transportasi umum dan mengurangi menggunakan kendaraan pribadi.
4. Penanaman pohon – pohon. Solusi ini sudah diterapkan oleh Gubernur Jakarta, Anies Baswedan dengan menanamkan pohon Bougenville sebanyak 1000 pohon di sepanjang jalan Sudirman – Thamrin.
ADVERTISEMENT
Masyarakat berharap besar dengan kembalinya kondisi udara yang lebih sehat. Kita sebagai masyarakat juga harus membantu untuk mewujudkan kondisi udara yang lebih sehat dengan menerapkan solusi yang sudah ada. Jadi, jagalah lingkungan kita dan jagalah kesehatan kita.
Sumber:
Priyambodo, Utomo. (2019). Pagi Ini Jakarta Jadi kota Terburuk di Dunia. https://kumparan.com/@kumparansains/pagi-ini-jakarta-jadi-kota-dengan-polusi-udara-terburuk-di-dunia-1rLLmGen39i?utm_source=LINE&utm_medium=Aggregator. Diakses pada 4 Oktober 2019.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2019). Integrasi Nilai ISPU Jakarta. http://iku.menlhk.go.id/aqms/index/index/integrasi/dki. Diakses pada 4 Oktober 2019.
Widowati, Hera. (2019). Polusi Udara Sebabkan 7 Juta Kematian per Tahun di Dunia. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/06/07/polusi-udara-sebabkan-7-juta-kematian-per-tahun-di-dunia. Diakses pada 5 Oktober 2019.