Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Review Film New Kung Fu Cult Master (2022)
22 Februari 2022 19:43 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Anthony Tumiwa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
New Kung Fu Cult Master adalah sebuah film yang di adaptasi dari novel berjudul Pedang Langit dan Golok Naga, sebuah karya karangan Jin Yong. Judul ini sudah belasan kali dibuat ulang dalam bentuk serial drama dan film.
ADVERTISEMENT
Salah satu adaptasi film yang paling terkenal adalah Kung Fu Cult Master versi Jet Li buatan tahun 93. Versi ini pernah tayang beberapa kali di stasiun swasta pada zaman dulu. Sayangnya versi Jet Li tersebut tidak selesai ceritanya, tetapi menggantung.
Produser film yang menggarap Kung Fu Cult Master pada tahun 93, bernama Wong Jing, tiba-tiba berkeinginan kembali untuk membuat ulang film yang tergolong sukses saat itu. Awalnya rumor yang beredar adalah bahwa film yang akan dibuat adalah kelanjutan dari film Kung Fu Cult Master tahun 93 yang ceritanya menggantung, tetapi ternyata setelah dirilis, diketahui bahwa ceritanya adalah dibuat ulang kembali dari nol, tidak ada kaitan dengan film tahun 93 berjudul mirip.
ADVERTISEMENT
Sinopsis
Zhang Chuisan, Yin Susu, dan putra tunggal mereka bernama Zhang Wuji, sedang melakukan perjalanan ke partai Wudang. Ini adalah pertama kalinya bagi Zhang Wuji menginjakkan kakinya ke daratan Tiongkok , selama ini dia tinggal bersama orang tuanya di pulau es yang jauh di bagian utara bumi.
Mereka tidak sangka bahwa saat mereka tiba di partai Wudang akan membawa malapetaka, karena mereka sedang dicari oleh seluruh partai dari dunia bela diri.
Alasan para pendekar dunia bela diri mencari mereka adalah karena Zhang Chuisan dan Yin Susu mengetahui keberadaan dari seseorang bernama Xie Xun, yang punya julukan 'si singa emas', dia disinyalir adalah pemegang terakhir Golok Naga, sebuah golok pusaka yang memiliki rahasia besar. Karena kandungan rahasia itu, semua orang berusaha untuk berebut golok pusaka itu.
ADVERTISEMENT
Biarpun cerita utamanya tetap sama tentang perebutan golok naga dan perselisihan dengan pemerintah, tetapi sangat banyak cerita minor yang diubah oleh sutradara, juga cerita-cerita yang dihilangkan untuk meminimalkan durasi film.
Berbagai tokoh pun dihilangkan, ada yang harusnya di cerita asli adalah dua tokoh berbeda namun digabung perannya, sebagai contoh Zhou Zhiruo dan Yang Buhui di sini digabungkan cerita perannya.
Film New Kung Fu Cult Master terdiri dari 2 bagian, yang pertama dirilis akhir januari 2022, dan bagian kedua dirilis awal februari 2022.
Bagian pertama, cerita dimulai dari masa kecil Zhang Wuji bersama orang tuanya di pulau es sampai berakhir di cerita tentang pertarungan dengan kelompok pasukan pemerintah di bawah komando Zhao Min. Pada akhir cerita film, Zhao Min meminta Zhang Wuji untuk datang ke ibukota mencarinya.
ADVERTISEMENT
Bagian kedua, cerita dimulai dari Zhang Wuji bersama kelompok sekte Ming tiba ke ibukota, di sana mereka berusaha untuk menyelamatkan anggota 6 partai yang ditahan oleh Zhao Min. Akhir cerita film bagian kedua tentang mengalahkan tokoh antagonis utama dalam cerita.
Sang aktor tokoh utama, Raymond Lam, dirasakan terlalu tua untuk berperan sebagai tokoh Zhang Wuji. Para penonton merasa sudah akrab dengan aksi Jet Li pada versi tahun 93, lincah, dan energik, membuat orang merasa aktor versi New Kung Fu Cult Master 2022 ini terasa tua dan tidak cocok. Raymond Lam berusia 42 tahun saat pembuatan film ini.
Sang sutradara merangkap produser, Wong Jing, membela keputusan dalam pemilihan Raymond Lam dengan mengatakan bahwa aktor tokoh Zhang Wuji tersebut memang harusnya lebih tua, karena ceritanya sendiri dia ubah menjadi 16 tahun kemudian setelah Zhang Wuji belajar kungfu dengan giat di pulau es.
ADVERTISEMENT
Kebalikan dari tokoh Zhang Wuji, untuk aktor tokoh Zhang Sanfeng, yaitu aktor laga Donnie Yen, malahan dirasakan terlalu muda. Karena dalam cerita asli Zhang Sanfeng sudah berumur 100 tahun. Biarpun dengan rias wajah dan wig rambut putih, itu belum mampu menutupi wajah mulus Donnie Yen yang tanpa keriput. Kejanggalan itu dirasakan aneh.
Tokoh antagonis utama di sini adalah Cheng Kun. Dan dibuat jauh lebih kuat dari cerita aslinya. Cheng Kun disini menggunakan pedang langit dan golok naga dalam pertarungan.
Kesimpulan
Film ini tidak sebagus dibandingkan versi Jet Li tahun 93. Tetapi bagi yang rindu koreografi aksi bertarung model lama, akan merasa nostalgia karena di sini gaya bertarungnya cepat tanpa menggunakan efek gerak lambat seperti yang pada pada drama silat zaman sekarang.
ADVERTISEMENT
Cerita yang berubah drastis bisa berefek ganda seperti pisau bermata dua, ada yang tidak suka karena melenceng jauh dari cerita asli, tetapi ada juga yang memujinya karena tidak bosan dengan ceritanya yang sudah hafal setengah mati dalam pikiran.
sumber referensi: