Konten dari Pengguna

Pegiat Senior Ekonomi Syariah Diskusi di BPRS HIK MCI

Antonius Satria Hadi
Direktur Kantor Urusan Internasional, Humas, dan Kerjasama Universitas Widya Mataram. Peran saya mencakup pengembangan strategi untuk meningkatkan citra universitas secara global, membangun kemitraan strategis, dan memastikan efektivitas komunikasi.
13 Juli 2024 15:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Antonius Satria Hadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Para Pegiat Ekonomi Syari’ah DIY (Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Para Pegiat Ekonomi Syari’ah DIY (Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para pegiat ekonomi syari’ah DIY yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) berkumpul di ruang sidang PT BPRS Harta Insan Karimah – Mitra Cahaya Indonesia (HIK MCI), jalan Kaliurang Yogyakarta, Jumat (12/7). Tokoh senior MES ini, antara lain Prof Rochmad Wahab, Prof Mahfud Solikhin, Prof Edy Suandi Hamid, Syafarudin Alwi, Dumairy, Heru Poerwadi (Ketua MES), Dr Nanang Danar Dono, berdiskusi tentang pengembangan ekonomi syariah, dan juga persiapan Muswil MES DIY. “Kita akan mengadakan Muswil MES DIY tanggal 27 Juli yang akan datang,” ujar Sekretaris MES DIY Edi Sunarto
ADVERTISEMENT
Sementara itu Ketua Dewan Pakar Edy Suandi Hamid mengatakan, sesuai konvensi selama ini, Ketua diharapkan hanya satu periode. “Jadi selalu terjadi regenerasi. Kita harapkan nanti generasi lebih muda muncul sebagai pegiat dan memimpin organisasi ini. Posisi MES DIY ini juga jadi barometer MES di daerah lain. Jadi harus dikelola dengan baik,” ucap Rektor Universitas Widya Mataram yang juga Komisaris PR BPRS HIK-MCI ini. Dalam pertemuan tersebut dibahas pula bagaimana perkembangan praktik ekonomi syariah di DIY. Dikatakan Prof Edy, data statistik menunjukkan pertumbuhan ekonomi syariah, terutama perbankan syariah tumbuh lebih tinggi dari rata-rata nasional,” ujarnya.
Sementara itu Syafarudin Alwi mengapresiasi perkembangan ekonomi syariah di DIY yang terjadi antara lain karena berjalannya kepengurusan MES, sehingga praktik kuliner halal dan keuangan syariah terus tumbuh. “Dalam perbankan misalnya, seperti HIK-MCI, bisa jalan baik karena diisi orang-orang berintegritas, dan memang memiliki jiwa untuk mengembangkan ekonomi syariah, jadi bukan sekedar bisnis,” kata mantan Dekan FE UII dan mantan Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan wakaf ini.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Ketua MES DIY yang mantan Wakil Walikota Yogyakarta Heru Poerwadi mengatakan, BPRS HIK MCI belakangan ini dikenal sebagai Lembaga perbankan syariah yang paling kuat di DIY. Aset dan mitranya terus berkembang.“Ini menunjukkan Tingkat kepercayaan Masyarakat tinggi pada bank ini,” ungkap Bakal Calon Walikota Yogyakarta ini.
Hal ini, lanjut Heru, bisa terjadi karena pengelola yang berpengalaman dan berintegritas, sehingga pertumbuhannya paling baik dan terarah. “Selain itu, kalau kita masuk kantor bank ini, terasa sangat nyaman, pelayanan sangat baik. Bahkan Satpam pun melayani dengan sopan,” ujar bakal calon walikota yang dari hasil survei sementara menempati peringkat teratas ini.
Senada dengan Heru, Ketua ICMI DIY Pof Mahfud Solikhin menyatakan, yang dilakukan BPRS HIK MCI sangat inovatif. “Pelayanan luar biasa. Ada penjemputan dan pengantaran dokumen terkait layanan nasabahnya. Lebih dari itu, kantornya sangat nyaman dengan pelayanan yang ramah. Sangat reperesentatif kantornya yang di pinggir jalan utama jalan Kaliurang” ujar dosen senior Akuntasi dan mantan Wakil Dekan FEB UGM ini. “Karena pengelolaan yang baik dan efisien, bagi hasil depositonya relatif kompetitif,” tutup ptof Mahfud Solikhin.
ADVERTISEMENT
Dosen senior FE UGM DR Dumairy yang sejak puluhan lalu banyak berkecimpung dalam policy research terkait perkreditan rakyat dan pedesaan menyatakan, perjalanan BPRS HIK-MCI sangat menarik. “Tadinya BPRS yang terpuruk dan dalam pengawsan OJK, karena kinerja yang tidak baik. Setelah masuk mitra yang berintegritas dan professional dari HIK, lalu Dapen Muhammadiyah. Serta dijalankan oleh sosok-sosok yang professional, kini justru menjadi BPRS terbesar dan terbaik,” ujar Dr Dumairy. Dengan kinerja seperti itu, lanjut Dumairy: “BPRS HIK MCI sangat tepat menjadi mitra UMKM,” pungkasnya.
Menyampaikan perjalanan BPRS HIK MCI, Direktur Kepatuhan Mushoniful Agustian menyampaikan, bank ini sudah berdiri sejak 2008, namun baru 2015 PT Harta Insan Karimah, yang merupakan unit usaha milik personal KAHMI FE UGM bergabung, yang membuat BPRS yang tadinya berjalan lamban menjadi tumbuh cepat dan shat. “Kemudian tahun 2018 bergabung, dan menjadi Pemegang Saham Pengendali PT Dapen Syariah Muhammadiyah. Ini membuat kita semakin kuat, dan menempati posisi terebesar di DIY,” ujar Mushoniful.
ADVERTISEMENT