Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Metaverse di Indonesia: Terkubur oleh Gempuran Kecerdasan Buatan (AI)
15 Agustus 2023 21:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Antovany Reza Pahlevi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Metaverse vs Artifical Intelligence (AI), kecerdasan buatan yang menggeser dominasi imajinasi dunia virtual.
ADVERTISEMENT
Pada awal dekade ini, dunia dihebohkan dengan kemunculan teknologi metaverse —sebuah konsep realitas virtual yang menawarkan interaksi sosial, transaksi ekonomi, serta pengalaman baru dalam bentuk digital. Bergantinya nama Facebook menjadi Meta menjadi salah satu momentum utamanya. Tak terkecuali di Indonesia, metaverse menjadi salah satu topik yang paling hangat diperbincangkan. Namun, siapa sangka, tren tersebut kini mulai tenggelam dan tergantikan oleh dominasi generative Artificial Intelligence (AI), sebuah teknologi atau kemampuan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan sebuah konten dalam berbagai format.
1. Awal Kemunculan Metaverse di Indonesia
Dengan penetrasi internet yang semakin mendalam, serta pertumbuhan pengguna smartphone yang signifikan, metaverse dengan cepat mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Platform-platform seperti Roblox, Decentraland, dan lainnya, mulai dikenal dan digemari, terutama oleh generasi muda. Para pengguna dapat membeli properti virtual, berinteraksi dengan pengguna lain, bahkan mengadakan acara dan konser virtual.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, beberapa perusahaan seperti WIR Group, Shinta VR, Metanesia, bahkan RANS Entertainment mencoba untuk merintis proyek Metaverse walaupun saat ini gaungnya semakin tak terdengar. Kebisingan pemberitaan terkait inovasi teknologi banyak didominasi oleh AI.
2. Gempuran AI yang Tak Terelakkan
Namun, seperti tren teknologi lainnya, dinamika selalu berubah. AI, yang sejatinya sudah menjadi bagian dari banyak aspek kehidupan, mulai menunjukkan eksistensinya sebagai subjek protagonis yang paling inovatif. Penerapan AI di berbagai bidang, seperti pembuatan konten, edukasi, tata kelola transportasi, hingga entertainment, menjadi semakin masif.
Di Indonesia, banyak start-up dan perusahaan besar mulai melirik dan berinvestasi lebih dalam di AI. Inovasi seperti chatbots yang semakin pintar, rekomendasi personalisasi pada platform e-commerce, hingga AI yang mampu menghasilkan konten otomatis, semakin merasuk ke dalam kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT
3. Mengapa AI Lebih Menonjol?
Salah satu faktor mengapa AI mulai mendominasi adalah adaptabilitas dan fleksibilitas teknologi ini dalam berbagai bidang. Sementara metaverse masih di tahap menawarkan konsep atau abstraksi mengenai pengalaman baru di dunia digital, AI memberikan solusi konkret untuk permasalahan sehari-hari. Efisiensi, keakuratan, dan otomatisasi yang ditawarkan AI membuat banyak sektor industri di Indonesia lebih cenderung berinvestasi di teknologi ini.
4. Masa Depan Metaverse dan AI di Indonesia
Meskipun tren metaverse tampak tenggelam, bukan berarti potensinya hilang sepenuhnya. Metaverse masih memiliki peluang untuk berkembang, terutama jika dikolaborasikan dengan AI. Pada dasarnya, AI merupakan salah satu komponen penting dalam arsitektur metaverse. Bayangkan sebuah metaverse yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) yang mampu menawarkan interaksi yang lebih alami, personalisasi pengalaman, dan integrasi dengan kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, meskipun tren metaverse di Indonesia saat ini mulai tenggelam, bukan berarti peluangnya hilang. Dengan kolaborasi dan inovasi, kedua teknologi ini bisa bersinergi untuk menciptakan masa depan digital yang lebih menarik dan menguntungkan bagi masyarakat Indonesia.