Konten dari Pengguna

Memulai Penerapan Zero Waste Lifestyle Itu Penting

Anur Wahyu Ningtyas
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang dan Mahasantri Pesantren Riset Al-Muhtada
24 November 2021 14:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anur Wahyu Ningtyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber: dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Manusia dalam menjalankan hidup pasti tidak dapat lepas dengan yang namanya sampah terutama sampah plastik. Gaya hidup yang semakin modern mendorong manusia membutuhkan berbagai barang. Secara tidak sadar ketika kita membeli barang sama saja dengan menghasilkan sampah apalagi barang yang sekali pakai. Ketika kita membeli produk di toko pasti barang tersebut sudah dikemas dengan menggunakan plastik atau kertas.
ADVERTISEMENT
Bahkan ketika kita membeli makanan di warung makan pun pasti makanan tersebut dibungkus dengan menggunakan plastik. Secara tidak kita sadari hidup kita terlalu bergantung dengan plastik. Barang-barang di sekitar kita pun banyak yang berbahan dari bahan plastik maupun kertas. Padahal kita ketahui plastik banyak mengandung bahan kimia yang berbahaya dan termasuk jenis bahan yang sangat sulit bahkan tidak bisa diuraikan, butuh waktu bertahun-tahun untuk dapat menghancurkan plastik di dalam tanah.
Aktivitas manusia semakin beragam setiap harinya dan semakin banyak pula barang yang digunakan atau dibeli sehingga sampah yang dihasilkan sudah tidak dapat diserap dan diolah oleh alam sekitar. Sistem pengelolaan sampah yang belum dapat maksimal dan gaya hidup masyarakat yang semakin konsumtif serta semakin meningkatnya penggunaan plastik dan kertas maka mendorong munculnya gaya hidup zero waste atau nol sampah. Gerakan nol sampah semakin terkenal seiring makin meningkatnya permasalahan lingkungan dan mulai banyak masyarakat yang tertarik dengan gerakan gaya hidup minim sampah ini.
ADVERTISEMENT
Zero waste atau bebas sampah merupakan suatu konsep atau gerakan yang mengajak masyarakat untuk mengurangi produk sekali pakai dengan lebih bijak guna mengurangi populasi limbah dan sampah. Tujuan dari adanya zero waste yaitu untuk meminimalisir pembuangan sampah ke TPA, menjaga sumber daya dan melestarikan lingkungan. Gaya hidup zero waste mendorong manusia untuk melakukan upaya konservasi terhadap sumber daya alam dengan mengurangi produksi, konsumsi dan pendistribusian bahan sekali pakai yang diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah dan bahayanya bagi kesehatan di lingkungan tempat sekitar.
Mungkin ketika mendengar kata zero waste masih banyak yang beranggapan bahwa gaya hidup bebas sampah tidak mungkin kita lakukan sedangkan masih banyak barang-barang di sekitar kira yang sangat berpotensi menghasilkan sampah terutama sampah plastik. Ya memang benar bahwa kita tidak bisa sepenuhnya hidup bebas dari sampah, namun dengan adanya zero waste kita membantu mengurangi penggunaan sampah terutama pada barang-barang sekali pakai.
ADVERTISEMENT
Zero waste tidak hanya terfokus pada pembatasan penggunaan bahan-bahan yang menghasilkan sampah dan barang sekali pakai saja tetapi juga pada upaya bagaimana pengolahan kembali limbah-limbah yang dihasilkan menjadi bahan yang dapat digunakan kembali dengan cara mendaur ulang atau bahkan pada beberapa bahan dapat dijadikan kompos.
Dalam melaksanakan zero waste terdapat 5 metode yang dikenal dengan metode 5R, yaitu Refuse (menolak), Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang) dan Rotting (membusukkan sampah). 5R ini dapat kita jadikan pedoman dalam menjalankan gaya hidup zero waste.
a. Refuse (menolak)
Dimulai dari Refuse (menolak) hal ini dapat kita mulai dari dalam diri kita untuk menolak menggunakan bahan berpotensi sampah secara perlahan contohnya ketika kita pergi kita dapat membawa botol minum sendiri sehingga lebih aman dan dapat mengurangi penggunaan botol plastik.
ADVERTISEMENT
b. Reduce (mengurangi)
Reduce (mengurangi) dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan plastik misalnya ketika kita ke pasar atau membeli barang dapat membawa tas belanja sendiri, selain mengurangi penggunaan kantong plastik juga mempermudah dan ringkas dalam membawa barang yang kita beli.
c. Reuse (menggunakan kembali)
Reuse (menggunakan kembali) ini dapat kita aplikasikan dengan menggunakan kembali wadah makan yang telah kita gunakan atau kantong plastik yang masih bagus.
d. Recyle (mendaur ulang)
Recycle (mendaur ulang) ini dapat kita lakukan dengan mengolah atau menggunakan kembali barang atau wadah yang sudah tidak terpakai misalnya untuk pot bunga, dll.
e. Rotting (membusukkan sampah)
Rotting (membusukkan sampah), hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan rumah tangga seperti sisa sayur atau kulit buah sebagai bahan pembuatan kompos dengan cara pembusukan.
ADVERTISEMENT
Gaya hidup zero waste selain membantu mengurangi penggunaan barang sekali pakai juga terjamin kesehatannya dan hemat karena meminimalisir pembelian. Untuk menerapkan gaya hidup zero waste tentu tidak mudah dilakukan terlebih di tengah masyarakat yang beraneka ragam butuh proses dan kesabaran. Hal ini dapat kita biasakan mulai dari hal-hal yang sederhana setiap harinya dan mulai bangun kesadaran untuk menerapkan zero waste demi kelangsungan sumber daya dan hidup generasi selanjutnya.