Kiat Guru di Perdesaan Kalimantan, Lanjutkan Pembelajaran di Masa Pandemi

Anwar Holil
Pegiat pendidikan inovatif untuk berbagi penyebarluasan praktik-praktik baik pendidikan.
Konten dari Pengguna
7 September 2020 6:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anwar Holil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bincang Inspirasi, Guru Perdesaan di Kalimantan Timur Berbagi Perubahan Pembelajaran di Masa Pandemi.
zoom-in-whitePerbesar
Bincang Inspirasi, Guru Perdesaan di Kalimantan Timur Berbagi Perubahan Pembelajaran di Masa Pandemi.
ADVERTISEMENT
Nanang Nuryanto, guru kelas V SDN 021 Marangkayu, Kutai Kartanegara berbagi kisahnya meneruskan pembelajaran di masa pandemi. Hak setiap siswa adalah tetap mendapatkan pendidikan, Nanang memberikan pembelajaran secara daring dan luring, walaupun sekolahnya berada di daerah perdesaan Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Kisah ini dibagikan Nanang melalui Facebook Live dan YouTube Tanoto Foundation pada acara Bincang Inspirasi: Guru Perdesaan Berbagi Perubahan Pembelajaran di Masa Pandemi (5/9/2020). Siswa dia fasilitasi memanfaatkan ragam aplikasi pendukung daring, seperti zoom, google meet, dan WhatsApp Group.
Nanang menyadari orang tua adalah mitra guru dalam pembelajaran untuk siswa. Sebelum memulai pembelajaran tahun ajaran baru, Nanang melakukan diskusi dengan orang tua dan sosialisasi ragam aplikasi pendukung daring.
"Bagi siswa yang hanya bisa belajar secara luring, saya juga menyiapkan modul pembelajaran yang bisa diambil orang tua siswa di sekolah. Saya juga berkeliling ke rumah siswa yang tidak bisa ke sekolah untuk mendampingi mereka belajar dari rumah," kata Nanang. Dia juga mengajak orang tua menjaga anak-anaknya untuk patuh mengikuti protokoler covid-19.
ADVERTISEMENT
Agar pembelajaran jarak jauh berjalan efektif, Nanang menerapkan prinsip MAU atau mengkondisikan, aktifkan, dan umpan balik.
Pada awal pembelajaran, Nanang mengkondisikan kelas, menyiapkan kelas untuk siap melakukan pembelajaran jarak jauh. Nanang juga memantau para orang tua dapat mengkondisikan siswa siap mengikuti pembelajaran.
Setelah kondisi siap, Nanang mengaktifkan kelas dengan pendekatan MIKiR atau mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi. Nanang juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang produktif, imajinatif, dan terbuka.
Terakhir, memberi umpan balik, Nanang memastikan adanya umpan balik dari siswa untuk memantau pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Tidak hanya melihat hasil karya siswa, tetapi juga berkomunikasi dengan orang tua terkait kegiatan belajar di rumah.
"Bila MAU dan MIKiR diterapkan, serta guru menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua, kegiatan belajar dari rumah akan lebih efektif untuk mengembangkan kemampuan siswa," kata Nanang lagi.
ADVERTISEMENT