Inisiasi Gudang Informasi Desa, KKN UGM Rilis Buku Profil Usaha Desa Rejosari

Apia Dewi Agustin
Mahasiswa Akuntansi Universitas Gadjah Mada
Konten dari Pengguna
5 September 2021 10:50 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Apia Dewi Agustin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Dokumentasi Tim KKN-PPM UGM Karangtengah 2021
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumentasi Tim KKN-PPM UGM Karangtengah 2021
ADVERTISEMENT
Desa merupakan miniatur negeri. Hal demikian tercermin dari keberagaman kelas sosial hingga dinamika budaya yang terdapat di desa. Namun, kontraksi akibat pandemi telah membawa beragam bentuk perubahan baru bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk bagi masyarakat perdesaan. Ibarat dua sisi mata pisau, beragam peluang dan tantangan turut dirasakan secara signifikan dan fluktuatif oleh masyarakat yang tinggal di pedesaan.
ADVERTISEMENT
Namun beragam peluang dan tantangan yang ada, mendapatkan respons kebijakan yang baik dari para pemangku kebijakan. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, misalnya. Dilansir dari laman kemendesa.go.id, desa melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) memiliki tanggung jawab yang besar dan menjadi salah satu kunci dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Hal senada juga pernah diungkapkan oleh Prof. Gunawan Sumodiningrat, Guru Besar UGM sekaligus tokoh ekonomi kerakyatan Pancasila dalam kegiatan Webinar Bumdes “Revitalisasi Bumdes dan Recovery Membangun Indonesia dari Desa” pada tahun 2020 silam. Beliau menilai bahwa dampak pandemi akan mendorong pembangunan Indonesia dari desa. Pembangunan dari desa tersebut menjadi momentum kembalinya fitrah dan jati diri bangsa Indonesia yang akan memberikan napas baru atas komitmen pemerintah untuk membangun kemandirian desa.
Sumber : https://web.kominfo.go.id/
Jauh sebelum pandemi, Nawacita periode 2014-2019 lebih dahulu lahir dengan menempatkan konsep “membangun Indonesia dari desa”. Konsep pembangunan tidak hanya menitikberatkan pada pusat perkotaan, melainkan mengalami persebaran secara merata ke seluruh daerah-daerah di seluruh Indonesia. Visi tersebut menjadi motivator dan fasilitator untuk mengakselerasi pembangunan daerah-daerah yang tertinggal. Meskipun demikian, bahu dan uluran tangan banyak pihak sangat diperlukan dalam hal ini.
ADVERTISEMENT
Pembangunan di Desa Rejosari misalnya. Desa Rejosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Dilansir dari data monografi desa tahun 2020, desa tersebut dihuni oleh sekitar 3.358 jiwa penduduk. Tidak kalah melimpah, eksistensi potensi juga beragam tersebar di sudut-sudut Desa Rejosari. Hal demikian yang mendorong variatifnya mata pencaharian masyarakat, seperti pedagang, petani, buruh pabrik, hingga penyedia jasa.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah melimpahkan inisiatif dan kreativitas warga yang mendirikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Anyaman bambu dan jamu coro menjadi salah dua produk UMKM kebanggaan dari Desa Rejosari. Selain dua produk tersebut, produk kuliner lain juga turut menggawangi suburnya ladang UMKM di desa tersebut.
Sumber : Dokumentasi Tim KKN-PPM UGM Karangtengah 2021
Merespon potensi yang melimpah tersebut, KKN-PPM UGM Karangtengah kode sektor 2021-JT033 yang diterjukan di Desa Rejosari Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak melaksanakan program kerja pembuatan beragam dokumen village branding, salah satunya adalah buku profil usaha desa. Meskipun dilaksanakan secara daring, KKN-PPM UGM tetap berkomitmen untuk memberikan sumbangsih secara maksimal kepada masyarakat Desa Rejosari.
ADVERTISEMENT
Program kerja tersebut dilaksanakan dalam rangka menginisiasi program kelengkapan administrasi dan pemetaan eksistensi potensi desa. Administrasi desa yang lengkap dapat memberikan pertimbangan dalam rangka pengambilan keputusan para pemangku kebijakan. Selain hal tersebut, data desa yang tersistematis juga dipergunakan sebagai bahan analisis evaluasi kinerja dan proyeksi program pembangunan desa yang tepat sasaran.
Penyusunan dokumen profil desa terbilang cukup penting, hingga mendapatkan payung hukum yang termaktub dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan. Lebih spesifik, selain menyusun buku profil desa, Tim KKN-PPM UGM menyusun buku profil usaha desa untuk memberikan gambaran dan deskripsi eksistensi yang lebih khusus mengenai potensi usaha desa yang aktual dan komprehensif.
Sumber : Dokumentasi Pribadi Tim KKN-PPM UGM Karangtengah 2021
Bertajuk “Potret UMKM : Si Kecil yang Berdampak Besar di Desa Rejosari Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak”, buku profil tersebut memuat beragam informasi mengenai seluk-beluk UMKM dan analisis peranananya terhadap ekonomi, hingga identifikasi UMKM di setiap dusun di Desa Rejosari.
ADVERTISEMENT
Dalam proses kepenulisan buku profil tersebut tersusun beberapa tahapan, seperti tahapan perumusan tujuan, pengumpulan data, analisis data, penulisan konten, hingga visualisasi konten dan publikasi. Perumusan tujuan menjadi hal yang paling berkesan dan potensial dalam proses yang dijalankan. Hal demikian menjadi salah satu motivator dan fasilitator akan terbentuknya tahapan selanjutnya.
Dalam perumusan tujuan, dilakukan berbagai koordinasi dengan perangkat desa, pelaku UMKM di desa tersebut, dan beberapa pihak terkait yang dipilih secara purposive sampling. Tim KKN mengidentifikasi masalah dan kebutuhan yang diperlukan oleh para pengguna informasi tersebut, sehingga kemasan diseminasi informasi yang akan dilakukan dapat memenuhi kebutuhan dan bermanfaat bagi masyarakat di Desa Rejosari.
Sumber : Dokumentasi Pemerintah Desa Rejosari
Sumber data yang dipergunakan dalam penulisan buku profil tersebut berasal dari sumber primer dan sekunder. Sumber primer berasal dari pendataan yang dilakukan oleh perangkat desa secara langsung dan wawancara dengan beberapa narasumber, sedangkan sumber sekunder berasal dari studi literatur data Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, data monografi desa, hingga data dari Kecamatan Karangtengah.
ADVERTISEMENT
Dari data yang diperoleh, per Juni 2021 Desa Rejosari telah memiliki sekitar 190 UMKM yang bergerak berbagai sektor usaha, seperti bahan dan kelengkapan bangunan, kebutuhan pokok, elektronik, otomotif, pakaian, kuliner, kerajinan, agrobisnis, dan furnitur. Keseluruhan jenis UMKM berjenis usaha mikro dengan modal usaha berkisar Rp500.000-Rp50.000.000. Persebaran usaha di empat dusun tersebut terbilang cukup merata, dengan jumlah 55 UMKM di Desa Bilutan, 36 UMKM di Desa Babadan, 65 UMKM di Desa Dalasem, dan 34 UMKM di Desa Tegalsari.
Data kualitatif dan kuantitatif yang terkumpul, diolah sedemikian rupa dengan memanfaatkan beberapa teknik analisis data. Data kualitatif diolah menggunakan teknik triangulasi data, sedangkan data kuantitatif menggunakan teknik analisis regresi yang memanfaatkan salah satu aplikasi statistika. Tahap analisis data yang kolaboratif diharapkan dapat memberikan hasil dan kesimpulan data yang aktual dan komprehensif.
Sumber ; Dokumentasi Pribadi Tim KKN-PPM UGM Karangtengah 2021
Simpulan data dideskripsikan dan divisualisasikan secara interaktif sebagai bentuk diseminasi informasi yang mudah diterima dan transparan oleh para pemangku kebijakan dan masyarakat. Visualisasi data juga diwujudkan dalam bentuk pembuatan peta persebaran UMKM dan grafik persebaran UMKM pada masing-masing dusun di desa tersebut. Tidak sebatas sajian visual, masing-masing gambar juga turut dideskripsikan secara sederhana dan informatif.
ADVERTISEMENT
Dilengkapi dengan beberapa dokumentasi produk dan pelaku UMKM yang disajikan dalam tajuk halaman “galeri UMKM”, buku profil usaha tersebut dapat diakses oleh khalayak secara digital melalui website Desa Rejosari http://rejosari-karangtengah.desa.id/.
Sumber : Dokumentasi Pribadi Tim KKN-PPM UGM Karangtengah 2021
Melalui pembuatan buku profil usaha desa tersebut, diharapkan dapat menjadi bahan diseminasi informasi dan referensi bagi para pemangku kebijakan dan masyarakat untuk mengulik dan mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Respons baik juga diungkapkan salah satu perangkat desa terhadap pembuatan buku profil tersebut, hal demikian dinilai menjadi salah satu dokumen yang dapat menunjang optimalisasi kinerja pemerintah desa.
Penulis :
Apia Dewi Agustin
Program Studi Akuntansi
Universitas Gadjah Mada
Sumber :
https://setkab.go.id/membangun-indonesia-dari-pinggiran-desa/
https://www.kemendesa.go.id/berita/view/detil/3776/bumdes-jadi-kunci-pemulihan-ekonomi-tingkat-desa
Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal. 2021. Buku Saku Digitalisasi UMKM Kendal 2021. Kendal : Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Desa Rejosari. 2021. Blangko IUMK Rejosari. Demak " Pemerintah Desa Rejosari.
IndonesiaBaik.id. 2021. Bangga Buatan Indonesia. Jakarta : Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Peraturan Pemerintah No. 07 Tahun 2021.
https://blog.bumdes.id/2020/06/free-webinar-bumdes-revitalisasi-bumdes-dan-recovery-membangun-indonesia-dari-desa/