Potensi dan Kekuatan Ekonomi India Menuju KTT G20 Tahun 2023

sumber : unsplash.com/@rupixen

Modernisasi dan Pembagian Zona Wilayah

Transformasi kehidupan masyarakat dalam skala besar maupun kecil bertujuan mencapai adanya kemajuan, modernisasi bergerak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat serta pendukungnya secara menyeluruh dan dapat dilihat dari dampaknya. Mengutip dari pernyataan ahli sosiologi, Soerjono Soekanto mengartikan modernisasi sebagai sebuah proses yang memiliki jejak kehidupan tradisional ke arah yang lebih maju.

Dalam memahami teori modernisasi, penting kiranya memahami tentang teori sistem dunia yang dikemukakan oleh Wallerstein yang menyusun teori ini dengan diawali pada konseptual adanya pembangunan di negara-negara dunia ketiga. Unit analisis yang diterapkan bukan dari kelas atau negara-bangsa, melainkan dari sistem dunia yang terbentuk akan perkembangan kapitalisme.

Teori modernisasi menjadi sasaran kritik teori sistem dunia karena bahwasannya negara adalah unit analisis dalam pembangunan. Pembangunan yang bergerak secara evolusi menuju satu titik yakni modern, tentunya mengalami adanya hambatan baik secara internal melalui masyarakat setempat atau dalam arti lain mengabaikan permasalahan akar rumput. Paradigma ini dikritik oleh Wallerstein karena dinilai gagal menghubungkan realitas pada tingkat ground atau bottom. Berangkat dari Wallerstein, dunia secara struktural dan historis terbagi ke dalam tiga zona yaitu :

Pembagian zona-zona wilayah negara dapat dibagi berdasarkan produk domestik bruto per kapita ( Jerman Willy Brandt, 1980 ). Produk Domestik Bruto ( PDB ) adalah nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu biasanya diukur per tahunan. Fungsi dari Produk Domestik Bruto inilah yang dapat menjadi landasan serta indikator bagi pemerintahan suatu negara untuk merumuskan kebijakan negara. Produk Domestik Bruto merupakan cerminan perekonomian negara untuk meninjau pertumbuhan aktivitas perekonomian di dalam negeri yang diikuti oleh pembangunan dari setiap tahun ke tahun.

Melalui teori modernisasi, ide ini mendorong Rostow untuk menulis tentang tulisan klasik dengan judul “Stages of Economic Growth” pada tahun 1960 yang menyajikan lima langkah yang harus dilalui semua negara untuk menjadi maju, melalui lima tahap yaitu :

Model ini kembali lagi menjadi kritikan Wallerstein karena pendekatan ini menunjukkan setiap negara pada spektrum linier menuju modern dan berjalan melalui setiap tahap dalam proses pengembangan. Kelima tahap yang dikemukakan Rostow merupakan salah satu teori pembangunan yang paling berpengaruh pada abad 20.

Pertumbuhan negara seyogyanya dilakukan oleh tiap negara baik zona pusat, zona semi pinggiran dan zona pinggiran. Konsep atau model ini merupakan idealis para kaum kapitalis. Namun, tahapan ini membantu negara berkembang untuk mengidentifikasi lebih lagi terkait sumber daya yang dapat dimanfaatkan sehingga berdampak pada investasi untuk memasok ke pasar internasional. Hal ini mendukung laju pertumbuhan ekonomi dari tahap ke tahap.

Sejarah Pertumbuhan Ekonomi India

Republik India merupakan salah satu contoh negara berkembang yang semenjak merdeka sampai kini masih mengusahakan adanya pembangunan baik secara fisik ( infrastruktur, fasilitas sosial, fasilitas umum ) dan non fisik (pengelolaan sumber daya manusia, tingkat pendidikan, kesadaran akan isu-isu global dan usaha dalam mewujudkan tujuan kehidupan berkelanjutan ).

Pada tahun 1985, India merupakan negara miskin, dalam hitungan dollar dari data world bank pemasukan per kapita hanya mencapai 300 dollar, angka harapan hidup mencapai lima puluh enam, kemiskinan merajalela, penyakit, kekurangan gizi dan keterpurukan serta kesenjangan di kota dan desa, hingga kini India masih tergolong negara miskin, tetapi pendapatan telah meningkat menjadi lebih dari 1.500 – sekitar 6.000 dollar sesuai dengan harga lokal, angka harapan hidup meningkat lebih dari satu dekade menjadi enam puluh delapan (David Pilling, 2018 ).

India mengalami perkembangan yang menuju arah kehidupan modern yang dapat ditinjau dengan adanya mobil, sepeda motor, jembatan layang atau segi infrastruktur yang cukup memadai sehingga sumber daya manusia yang mengadopsi pola dan substansi dari negara barat baik dari struktur pendidikan, teknik pembelajaran dan pengajaran dan metode Pendidikan.

Pada akhir 1980-an, ekonomi India bangkit dari krisis ke krisis dan cadangan devisa menyusut sampai tidak ada. Bertujuan memperkuat keamanan, pemerintah memberlakukan reformasi ekonomi. Pada tahun 1991, menteri keuangan saat itu menerapkan serangkaian tindakan radikal dari memotong tarif impor, memangkas pajak, dan menghilangkan hambatan investasi asing. Reformasi ini menghapus salah satu kebijakan Menteri sebelumnya yakni lisensi raj yang mengganggu izin, lisensi dan peraturan yang mengendalikan industri dan secara efektif membatasi peluang menghasilkan uang bagi kelompok kapitalis.

Mulai tahun 1990-an pertumbuhan mulai meningkat naik terus menjadi di atas tujuh persen, tingkat ekonomi berlipat ganda dalam ukuran setiap dekade. Pemerintah berusaha melakukan reformasi serta perumusan kebijakan yang membuka lebih banyak bidang sehingga salah satunya bidang ekonomi mengalami penguatan pasar dan investasi asing. Pada 2016, India bersaing dengan China sebagai ekonomi besar dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Potensi dan Kekuatan India

Dalam dekade terakhir, terdapat perubahan kekuatan ekonomi dan fokus pertumbuhan ekonomi pada negara BRIC ( Brazil, Russia, India dan China ). India sebagai salah satu diantaranya mengalami peningkatan pertumbuhan yang diikuti pembangunan dalam 10 tahun terakhir, kecuali pada tahun 2020 saat masa pandemi Covid-19 dengan ditandai defisit fiskal, kesenjangan ekonomi dan turbulensi penurunan drastis.

India berhasil melejit kembali pada tahun 2021 karena adanya usaha dalam pembangunan sektor kesehatan dengan memproduksi vaksin yang telah di ekspor ke belahan negara lain dan investasi pribadi serta swasta, perusahaan-perusahaan India berinvestasi untuk menjaga aset atau menambah baik di tuan rumah secara lokal atau internasional. India berada di posisi kelima sebagai negara dengan perekonomian tertinggi setelah Amerika Serikat, China, Jepang dan Jerman.

Kembali pada teori Rostow dan staged of economic growth, India berusaha untuk memanfaatkan sumber daya dari tenaga kerja yang dominan pada sektor manufaktur dan jasa serta peranan outsourcing luar negeri yang menjadikan bisnis ini penyokong bagi ekonomi India, industri pertanian India seperti pembangkit tenaga listrik menghasilkan lebih banyak gandum daripada negara lain di seluruh dunia. Akan tetapi, negara berkembang India ini masih mengalami permasalahan akar rumput seperti tingkat populasi yang tinggi mengakibatkan tingkat angka pengangguran tinggi.

Penulis menyadari dengan kekuatan ekonomi yang dimiliki India, keikutsertaannya pada forum multilateral dan tergolong negara yang aktif pada G20 atau group of twenty yang nantinya pada tahun 2023 India dinyatakan siap menjadi presidensi KTT G20. Tentu perhelatan ini dapat menjadi pendorong bagi pembangunan sekitar India dan dapat mencatat nama serta posisi strategis India secara representatif untuk perekonomian dunia, perdagangan internasional, investasi global dan populasi dunia.

Referensi

BPS. (n.d.). Badan Pusat Statistik. Www.bps.go.id. https://www.bps.go.id/subject/11/produk-domestik-bruto--lapangan-usaha-.html

IND Money. (2022, September 1). India GDP Growth Rate: Breaking Down the Numbers. IND Money. https://www.indmoney.com/articles/economy/india-gdp-growth-rate-breaking-down-the-numbers

Jacobs, J. (2019). Why Is Rostow’s Stages of Growth Development Model Often Criticized? ThoughtCo. https://www.thoughtco.com/rostows-stages-of-growth-development-model-1434564

Negara Maju dan Negara Berkembang - Materi Geografi Kelas 12. (2021, December 20). https://www.zenius.net/blog/negara-maju-dan-negara-berkembang

Pilling, D. (2018). The Growth Delusion (pp. 109–120). Tim Duggan Books.