Konten dari Pengguna

Festival Jogja Mendongeng: Menyelam ke Dunia Imajinasi Tanpa Batas

Apri Damai Sagita Krissandi
Mahasiswa S3 Universitas Sebelas Maret dan Dosen Universitas Sanata Dharma
28 Agustus 2023 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Apri Damai Sagita Krissandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anak-anak menempelkan sampah pada tubuh pendongeng, dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak menempelkan sampah pada tubuh pendongeng, dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah riuhnya kota Yogyakarta, tepatnya pada tanggal 24 Agustus 2023, sebuah acara luar biasa telah mewarnai kehidupan warga kota dan sekitarnya. Festival Jogja Mendongeng, sebuah pesta tak tertandingi bagi para pendongeng dari berbagai kalangan, telah menghiasi kota ini dengan pesona magis dari cerita-cerita yang dipersembahkan dengan penuh semangat dan kreativitas.
ADVERTISEMENT
Festival Jogja Mendongeng adalah perhelatan unik yang berbeda dengan festival-festival pada umumnya. Tidak ada elemen persaingan, namun semua peserta berkumpul untuk merayakan seni mendongeng. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari siswa SMP, mahasiswa, guru, seniman, dan banyak lagi. Konsepnya adalah pesta bagi para pendongeng, di mana mereka bebas mengekspresikan kisah-kisah mereka dengan imajinasi tanpa batas.
Aksi Pendongeng, Dok. Pribadi
Pesona utama Festival Jogja Mendongeng adalah keanekaragaman dalam gaya mendongeng yang ditampilkan oleh para peserta. Mulai dari penggunaan boneka, wayang, pantomim, gerakan, lagu, hingga berbagai atraksi panggung yang memukau, setiap pendongeng membawa keunikan sendiri ke atas panggung. Hal ini menunjukkan bagaimana seni mendongeng adalah medium yang sangat kaya dan fleksibel, mampu menyampaikan pesan dan emosi dengan cara yang berbeda-beda.
Aksi Pendongeng, Dok. Pribadi
Aksi Pendongeng, Dok. Pribadi
Aksi Pendongeng, Dok. Pribadi
Kehadiran tiga kurator, Rangga dari Flying Balloon Puppet, Sani Agustinus (Dosen ISI Denpasar), dan Apri Damai (Dosen PGSD Sanata Dharma), merupakan salah satu alasan di balik keberhasilan festival ini. Mereka dengan cermat memilih dan mengkurasi kisah-kisah yang akan dibawakan, memastikan bahwa setiap penampilan memiliki daya tarik dan makna yang mendalam.
Kurator, Dok. Pribadi
Tema utama Festival Jogja Mendongeng pada tahun ini adalah "Masa Kecil". Keputusan ini diambil karena masa kecil adalah periode yang dekat dengan dunia anak-anak dan keseharian mereka. Cerita-cerita tentang petualangan, impian, dan persahabatan di masa kecil telah mengambil pusat panggung, membawa nostalgia kepada semua orang yang hadir. Anak-anak diberi peluang untuk merenungkan masa kecil mereka, sementara orang tua dan guru dapat bersama-sama mengenang pengalaman masa lalu.
Aksi Pendongeng, Dok. Pribadi
Tidak hanya menghibur, Festival Jogja Mendongeng juga memiliki dampak mendalam dalam bidang pendidikan dan literasi. Para guru dan orang tua dengan antusias menyaksikan pertunjukan ini dengan tujuan untuk mempelajari teknik mendongeng yang dapat mereka terapkan dalam mendukung performa mereka sebagai guru dan meningkatkan literasi dalam keluarga. Festival ini menjadi ruang pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat bagi semua yang hadir.
Penonton, Dok. Pribadi
Festival Jogja Mendongeng adalah bukti hidup bahwa seni mendongeng memiliki keajaiban tersendiri. Dari berbagai kalangan dan gaya mendongeng yang beragam, festival ini mengingatkan kita akan kekuatan imajinasi dan cerita dalam menghubungkan manusia dari segala usia. Dengan dukungan dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY dan Edutania, Festival Jogja Mendongeng telah menjadi peristiwa tahunan yang dinantikan, menyentuh hati dan merayakan seni mendongeng dalam segala bentuknya.
ADVERTISEMENT