Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Diuji dengan Rasa Perih, Cara Tuhan Melengkapi Pengalaman Hidup Kita
8 Agustus 2021 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Apria W Alfisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa enaknya rasa yang datar-datar saja. Apa enaknya masakan tanpa rempah. Datar. Hambar. Demikian juga hidup. Ada rasa senang, cinta, gembira, ada juga rasa sedih, perih, tersiksa.
ADVERTISEMENT
Hidup tidak mungkin senang terus atau susah terus. Meskipun tentu kadar senang dan sedih setiap orang berbeda-beda. Bagi sebagian orang mungkin dianggap biasa, bagi yang lain mungkin menggembirakan atau bahkan bertolak belakang, menyedihkan. Perih.
Diuji dengan keadaan terpuruk, tersungkur, pedih, perih bagi sebagian orang dianggap suatu tantangan untuk melewati hidup lebih baik lagi. Untuk meningkatkan derajat hidup.
Keterpurukan, ketersungkurkan, kesedihan, dan keperihan yang dialami seseorang bukan serta merta hanya sebagai ujian hidup. Namun kadang Tuhan memberikan keadaan tersebut sebagai pengalaman hidup. Pengalaman hidup yang nanti akan digunakan sebagai nasehat kepada yang membutuhkan.
Rasa perih kehilangan kawan, rasa berat memaafkan, kesadaran bahwa dunia tidak selalu baik-baik saja dan tidak selalu seperti keinginan, tidak bisa menang sendiri, merasa tertindas dan dilecehkan, dan banyak hal lain yang harus dialami dalam hidup, semua merupakan bagian dari pengalaman hidup.
ADVERTISEMENT
Kalau seorang ayah atau ibu pada saat mudanya belum pernah merasakan diputus cinta, akan sulit memahami dan memberikan nasehat kepada putra dan putrinya mengatasi dan mengendalikan rasa kalau diputus cinta oleh seseorang. Meskipun tentu saja bisa dipelajari dari pengalaman hidup orang lain, atau membaca buku-buku psikologi, namun akan beda cara dalam memberikan nasehat. Rasa yang pernah dialami akan memberikan empati dan pengalaman hidup bagaimana mengatasinya.
Jadi tetaplah berbaik sangka kepada Tuhan, Allah SWT, bahwa semua bentuk rasa perih yang dialami hakikatnya sebagai pelengkap pengalaman hidup yang akan jadi pelajaran buat diri dan orang lain di kemudian hari. Dan yakinlah, apapun itu, pasti bisa dilalui. Karena ujian itu kadarnya sudah ditentukan dan pasti bisa dilewati oleh hamba-Nya,
ADVERTISEMENT
Wallahu a'lam.