Konten dari Pengguna

Perokok Perempuan

Apria W Alfisa
Berusaha untuk Berguna untuk orang lain
8 Oktober 2022 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Apria W Alfisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sekitar tahun 2000-an awal ketika pertama kali menginjakkan kaki di Kota Bandung, di sebuah gerai siap saji saya melihat seorang perempuan berkerudung sedang merokok dengan santainya. Sebagai orang 'kampung' yang datang dari Jogja, yang sehari-hari kegiatannya hanya berangkat dan pulang kuliah, tentu hal itu mengagetkan saya.
ADVERTISEMENT
Tentu saya sering dengar tentang perokok perempuan, tapi belum pernah melihat langsung seorang perempuan (bahkan berkerudung) dengan santai merokok di tempat umum.
Sebagian orang masih memberikan stigma negatif untuk perokok perempuan. Selama ini di dunia film dan sinetron, perokok perempuan lebih banyak digambarkan sebagai wanita yang kerjanya di 'dunia malam'.
Selama 22 tahun kemudian perjalanan kehidupan saya di Kota Bandung, melihat perempuan merokok di tempat umum menjadi hal yang lumrah. Ternyata jumlah perokok perempuan memang sudah sepertiga dari populasi perokok di Indonesia.
Akhir-akhir ini bahkan di lingkungan terdekat saya, perokok perempuan sudah tidak malu lagi merokok di lingkungan sekitar saya. Baik di kantor maupun lingkungan rumah. Tentu saja mereka akhirnya berkumpul sesama perokok di smoking area meskipun jumlahnya belum mencapai sepertiganya. Sebagian besar mungkin masih menahan diri untuk tidak merokok di tempat umum.
ADVERTISEMENT
Konon ada kawan perempuan yang sangat dekat dengan saya, dalam artian hampir tiap hari berinteraksi, yang katanya merokok juga. Namun selama ini saya belum pernah melihat langsung. Kawan saya ini mungkin sungkan dan masih menghormati saya yang bukan perokok.
Apakah perokok perempuan itu berkerudung atau tidak sepertinya tidak signifikan untuk diperbandingkan. Menurut pengamatan saya pribadi, kebiasaan merokok pada perempuan tidak ada hubungannya apakah dia berkerudung atau tidak. Apalagi masih ada anggapan di sebagian masyarakat bahwa kerudung itu bagian dari fashion dan juga untuk memberikan batasan diri. Tidak sedikit perempuan yang menggunakan kerudung sehari setelah prosesi pernikahan.
Seorang teman (perokok aktif laki-laki) pernah saya tanya, "Gimana Kamu memandang perempuan yang merokok? Bahkan jika dia memakai jilbab". "Biasa aja, itu haknya", jawabnya. "Kalau istri Kamu merokok nggak papa?", lanjut saya bertanya. "Enggak donk. Enggak boleh...", jawabnya lagi. :-)
ADVERTISEMENT
Wallahu a'lam.