Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menembus Dinding Tradisi, Merayakan Ramadhan Istimewa 1445 H Desa Purwodadi
24 April 2024 6:28 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Apriadi Rama Putra Skd tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadhan, satu bulan yang kerap dihiasi dengan gemerlapnya kebaikan, kedamaian, dan kerinduan akan spiritualitas. Namun, di antara gemerlapnya bulan suci ini, terdapat kisah yang begitu mengharukan, sebuah kisah perjuangan dan pengorbanan dari sekelompok kami pemuda-pemudi yang bermimpi menjadikan Ramadhan sebagai momen yang istimewa bagi desa kami.
Dalam hati yang dipenuhi oleh semangat dan tekad, pada tanggal 06 Maret 2024, tercetuslah wacana yang kemudian menjadi kenyataan luar biasa. Itulah awal mula dari Ramadhan Istimewa Jilid II bagi Desa Purwodadi, Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara. Dipandu oleh tema "Berkah, Kebaikan, dan Kebahagiaan Bersama", kisah ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kami.
Di balik rahasia rapat yang digelar, terhamparlah tujuan mulia yang ingin kami capai:
ADVERTISEMENT
Pertama, kami ingin menyemarakkan bulan Ramadhan dengan kegiatan yang tidak hanya bernilai hiburan, tetapi juga memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.
Kedua, kami ingin menginspirasi orang-orang untuk berlomba-lomba dalam mengejar kebaikan selama bulan suci tersebut.
Ketiga, kami merindukan kebersamaan yang kokoh, persatuan dan kesatuan yang menyatukan hati warga desa di bawah bendera ukhuwah islamiyah.
Tak lupa, kami ingin memberikan perhatian khusus kepada generasi muda desa kami, memberi kami kesempatan untuk berkembang dan berprestasi.
Dalam cakrawala yang diwarnai oleh semangat, kami menggelar berbagai macam perlombaan, dari yang diperuntukkan bagi anak-anak hingga remaja. Lomba azan, pidato, membaca surah pendek, hingga fashion busana muslim menjadi warna-warni dalam kanvas kegiatan kami.
Namun, seperti drama yang dipenuhi oleh konflik, perjuangan kami tidak berjalan mulus. Rintangan demi rintangan menerpa kami. Mulai dari ketidakpastian akan sumber dana, keacuhan panitia, hingga masalah pribadi yang mencampuri urusan lembaga.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, cobaan demi cobaan tak mengendurkan semangat kami. Saat pendaftaran peserta dibuka, antusiasme warga desa Purwodadi meledak, membanjiri setiap sudut dengan partisipasi yang luar biasa.
Namun, bayang-bayang ketidakpastian masih menyelimuti kami. Tanggal pembukaan yang telah dijadwalkan harus diundur karena dana yang tak kunjung jelas. Namun, berkat dukungan kepala desa dan anggaran desa, akhirnya kegiatan itu pun dibuka pada tanggal 01 April 2024.
Namun, ujian kami belum berakhir. Dalam kegiatan yang seharusnya penuh dengan keberkahan, kami dihadapkan pada pertentangan jadwal antara pembayaran zakat fitrah dan perlombaan kami. BKM, Badan Kemakmuran Mesjid, mendorong kami untuk menggelar acara di tempat yang tidak layak.
Di tengah-tengah pertarungan antara idealisme dan realitas, kami terus berusaha mempertahankan kebenaran. Kami menghadapi penolakan dan sikap keras BKM dengan kepala tegak dan hati yang bersemangat. Meski dihadapkan pada cobaan, kami tetap teguh pada tujuan mulia kami: menyebarkan kebaikan dan keberkahan.
ADVERTISEMENT
Ketika malam pembukaan tiba, Desa Purwodadi menyambutnya dengan hangat. Mesjid dipenuhi dengan tamu undangan yang datang untuk bersama-sama merayakan kegiatan yang bermakna ini. Namun, di tengah kehangatan itu, ada pahit yang menyelinap, di mana suara kami yang ingin berkumpul di luar mesjid terpaksa diredam.
Tetapi, semangat tak terkalahkan. Kami mencari solusi di tengah kegelapan, mencari celah untuk menyebarkan kebaikan meski terhalang oleh dinding batas yang kami hadapi.
Dan akhirnya, di tengah gelapnya malam, cahaya kebaikan pun menyinari desa kami. Acara demi acara berlangsung dengan penuh semangat, meskipun dihadapkan pada berbagai kendala teknis dan konflik personal.
Namun, di tengah kegelapan itu, ada cahaya yang terus bersinar. Guru-guru ngaji dan tokoh agama turut serta membantu, menyediakan perlengkapan yang diperlukan, dan bahkan menggantikan peran yang kosong dalam panitia.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik gemerlapnya acara, konflik tak terelakkan. Pertikaian antara panitia dan BKM mencapai titik puncaknya, mencerminkan pertarungan antara tradisi dan modernitas, antara ego dan kebaikan.
Namun, di tengah kekacauan itu, ada kekuatan yang lebih besar: kekuatan persatuan dan tekad yang bulat untuk menyelesaikan apa yang telah kami mulai.
Pada akhirnya, saat malam satu hari sebelum takbiran tiba, desa Purwodadi memancarkan kebahagiaan yang tak terbendung. Pembagian hadiah menjadi momen puncak dari perjalanan panjang kami, sebuah penghargaan atas kerja keras dan pengorbanan yang kami curahkan.
Inilah kisah epik di bulan Ramadhan 1445 H/2024 M di Desa Purwodadi. Kisah tentang keberanian, keteguhan, dan kebaikan yang tak terkalahkan. Kisah tentang bagaimana cahaya kebaikan selalu menang atas kegelapan, dan bagaimana semangat persatuan dapat mengatasi segala rintangan.
ADVERTISEMENT