Konten dari Pengguna

Peran Strategis Pemuda: Mampukah Menentukan Arah Kebijakan Desa?

Apriansyah Wijaya
Mahasiswa program studi Ilmu Politik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
16 April 2023 14:19 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Apriansyah Wijaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi. Foto: unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: unsplash
ADVERTISEMENT
Desa merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Desa merupakan tempat di mana kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat berasal. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah desa untuk memiliki kebijakan yang tepat agar kehidupan masyarakat dapat berkembang dengan baik.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam proses penentuan kebijakan ini, partisipasi pemuda menjadi hal yang sangat penting dan strategis. Mengapa? Karena pemuda merupakan generasi penerus yang akan menjaga kelangsungan hidup desa dan memastikan keberlangsungan pembangunan di masa depan.
Partisipasi pemuda dalam penentuan kebijakan pemerintah desa sangat penting karena pemuda memiliki keterampilan, pengetahuan, dan gagasan segar yang dapat membantu pemerintah desa dalam mengambil keputusan yang tepat.
Pemuda juga memiliki keterikatan yang kuat dengan masyarakat desa, sehingga mereka dapat memahami kebutuhan dan harapan masyarakat secara lebih baik. Selain itu, partisipasi pemuda dapat memperkuat mekanisme demokrasi di desa, di mana pemuda dapat menjadi agen perubahan dalam menentukan kebijakan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan partisipasi pemuda dalam penentuan kebijakan pemerintah desa. Salah satu tantangan tersebut adalah minimnya kesempatan bagi pemuda untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan keputusan.
ADVERTISEMENT
Beberapa pemerintah desa masih berpikir bahwa pemuda belum cukup matang dan memiliki pengalaman yang cukup untuk terlibat dalam penentuan kebijakan. Padahal, jika diberi kesempatan, pemuda dapat memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam meningkatkan kualitas kebijakan yang diambil.
Selain itu, terdapat juga masalah stigma negatif terhadap pemuda yang dapat mempengaruhi partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan. Beberapa orang masih berpikir bahwa pemuda lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama.
Ilustrasi desa wisata di Indonesia. Foto: Dok. Kemenparekraf
Akibatnya, mereka para pemuda cenderung sulit mendapat kepercayaan dalam hal penentuan kebijakan pemerintah desa. Pandangan seperti ini dapat mengurangi kepercayaan pemuda pada pemerintah desa, sehingga mengurangi partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan.
Namun, upaya dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan ini. Pemerintah desa dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi pemuda untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dengan melibatkan mereka dalam kegiatan seperti musyawarah desa dan rapat-rapat kerja.
ADVERTISEMENT
Atau, bahkan membentuk forum pemuda yang fungsinya untuk memberikan masukan dan ide dalam penentuan kebijakan. Selain itu, dapat dilakukan juga pelatihan dan pembinaan khusus untuk pemuda agar mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup dalam hal pengambilan keputusan.
Perlu dicatat bahwa partisipasi pemuda dalam penentuan kebijakan pemerintah desa bukan hanya penting dalam konteks pembangunan desa, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia secara keseluruhan. Partisipasi pemuda dapat membantu memperkuat mekanisme demokrasi di desa, sehingga menghasilkan kebijakan yang lebih akomodatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Untuk mengoptimalkan partisipasi pemuda dalam pengambilan keputusan pemerintah desa, perlu dilakukan upaya bersama dari pemerintah desa, pemuda, serta seluruh lapisan masyarakat desa.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mendorong pemerintah desa untuk membuka ruang partisipasi bagi pemuda dalam pengambilan keputusan pemerintah desa. Pemerintah desa dapat memberikan akses kepada pemuda untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pengambilan keputusan, seperti rapat desa atau forum-forum diskusi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, diperlukan juga pelatihan dan pembinaan khusus untuk pemuda dalam hal pengambilan keputusan. Pelatihan ini dapat mencakup keterampilan berkomunikasi, keterampilan analisis, dan pemahaman tentang isu-isu yang terkait dengan desa. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pemuda dapat lebih percaya diri dan kompeten dalam memberikan masukan dan ide dalam pengambilan keputusan.
Sejumlah anggota Kelompok Pemuda Pesisir menanam bibit mangrove di kawasan hutan mangrove Desa Tungkal I, Tungkal Ilir, Tanjungjabung Barat, Jambi, Senin (2/1/2023). Foto: Wahdi Septiawan/ANTARA FOTO
Tidak hanya itu, pembentukan forum pemuda juga dapat membantu meningkatkan partisipasi pemuda dalam pengambilan keputusan pemerintah desa. Forum ini dapat menjadi tempat bagi pemuda untuk saling bertukar ide dan pemikiran tentang kebijakan yang akan diambil. Forum ini juga dapat menjadi sarana bagi pemuda untuk memberikan masukan dan ide yang berharga kepada pemerintah desa.
Selain itu, penting juga untuk memperkuat hubungan antara pemuda dengan masyarakat desa untuk memahami kebutuhan dan harapan masyarakat secara lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan pemuda dan masyarakat desa, seperti kegiatan sosial atau kegiatan olahraga. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan dapat tercipta hubungan yang lebih baik antara pemuda dan masyarakat desa.
ADVERTISEMENT
Terakhir, mengurangi stigma negatif terhadap pemuda juga sangat penting dalam meningkatkan partisipasi pemuda dalam pengambilan keputusan pemerintah desa. Stigma negatif terhadap pemuda dapat menghambat partisipasi pemuda dalam kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pemerintah desa dan masyarakat desa perlu menunjukkan bahwa pemuda dapat dipercaya dan memberikan kontribusi yang berarti dalam penentuan kebijakan.
Dengan adanya partisipasi pemuda dalam pengambilan keputusan pemerintah desa, diharapkan dapat tercipta desa yang lebih partisipatif dan demokratis. Selain itu, partisipasi pemuda juga dapat membantu menciptakan kebijakan yang lebih adil, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Partisipasi pemuda dalam pengambilan keputusan juga dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat desa, seperti kemiskinan, akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan ekonomi desa.
ADVERTISEMENT
Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam meningkatkan partisipasi pemuda dalam pengambilan keputusan pemerintah desa. Salah satu tantangan tersebut adalah minimnya ruang partisipasi yang tersedia bagi pemuda.
Beberapa pemerintah desa masih cenderung memandang bahwa pengambilan keputusan adalah urusan orang dewasa atau tokoh-tokoh masyarakat, sehingga pemuda kurang diberi kesempatan untuk berpartisipasi.
Selain itu, masih ada anggapan bahwa pemuda kurang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Padahal, hal ini dapat diatasi dengan memberikan pelatihan dan pembinaan yang tepat kepada pemuda.
Ilustrasi generasi muda. Foto: Dok. Istimewa
Tantangan lainnya adalah minimnya dukungan dari masyarakat desa terhadap partisipasi pemuda dalam pengambilan keputusan. Masih banyak masyarakat desa yang menganggap bahwa pemuda tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup, sehingga kurang bisa dipercaya dalam hal pengambilan keputusan. Oleh karena itu, diperlukan edukasi dan kampanye yang tepat untuk memperkuat dukungan masyarakat desa terhadap partisipasi pemuda.
ADVERTISEMENT
Terakhir, masih banyak pemuda yang kurang tertarik atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan pemerintah desa. Hal ini dapat disebabkan oleh minimnya informasi dan akses terhadap kegiatan-kegiatan tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan informasi dan akses bagi pemuda terhadap kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan pemerintah desa.
Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, perlu adanya upaya bersama dari pemerintah desa, pemuda, serta seluruh lapisan masyarakat desa. Perlu adanya komitmen dari pemerintah desa untuk membuka ruang partisipasi bagi pemuda dalam pengambilan keputusan.
Selain itu, perlu adanya dukungan dari masyarakat desa untuk partisipasi pemuda dalam pengambilan keputusan pemerintah desa. Pemuda juga perlu mengambil peran aktif dalam mencari informasi dan akses terhadap kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan pemerintah desa.
ADVERTISEMENT
Dalam kesimpulannya, partisipasi pemuda dalam pengambilan keputusan pemerintah desa sangat penting dalam memperkuat mekanisme demokrasi di desa dan meningkatkan kualitas kebijakan pemerintah desa.
Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam meningkatkan partisipasi pemuda tersebut, sehingga diperlukan upaya bersama dari pemerintah desa, pemuda, serta seluruh lapisan masyarakat desa untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.