Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Rehia : Ketika Berhenti Mencari Ilmu Maka Kamu Akan Ketinggalan Zaman
7 November 2024 11:35 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari April Nainggolan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
WANITA ber-tubuh imut ini adalah seorang Dosen FISIP UMA. Ia bernama Rehia K. Isabella Barus, lahir di Medan, anak pertama dari empat bersaudara. Ayah-nya seorang dokter dan ibu-nya seorang ibu rumah tangga. Ia sudah menikah dan memiliki 2 anak, anak pertama sedang melanjutkan pendidikan di Universitas Methodist Indonesia fakultas kedokteran dan sibungsu menempuh pendidikan di SMA Santo Thomas 2. Suami wanita mungil ini adalah wiraswasta, kini “Saya aktif sebagai pengurus Gereja Batak Karo Protestan Setia Budi sebagai seorang diaken,” ujar wanita ini sambil tersenyum.
ADVERTISEMENT
Dia ini dulu menempuh pendidikan di SD & SMP Keguruan Imanuel Medan, SMA 4 Medan, dan akhirnya berkuliah di USU, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Prodi Ilmu Komunikasi untuk S1, ia mengaku memiliki 2 gelar S2 yang telah ia selesaikan, “S2 saya ada 2, Ilmu Komunikasi dan Studi Pembangunan. Sekarang saya sedang studi Doktoral di USU di program Studi Ilmu Komunikasi,” ucapnya.
Wanita ini sudah mengabdi di UMA kurang lebih 17 tahun sebagai tenaga pengajar. “Untuk semester ini saya mengajar di 2 kelas jadi tentu tidak membebani proses penelitian saya,” ujar Rehia. yang sedang dalam proses akhir penulisan disertasinya. Untuk proses perkuliahan kemarin sedang dalam situasi Covid-19 waktu saya masuk sehingga semua proses pembelajaran itu via daring dan di UMA juga via daring sehingga dipermudah dengan adanya situasi tersebut. “Walaupun sebenarnya kita bukan mau mempermuda karena adanya Covid-19 sehingga saya hanya perlu me managing time pada waktu itu,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku pada saat perkuliahannya berjalan, dia memiliki sedikit kendala karena keadaan Covid-19. Di saat mengerjakan tugas kelompok dan hasil mini riset yang harus dibandingkan dengan rekan - rekan, dan sulit untuk dapat bertemu untuk diskusi. Dia juga mengaku pernah melakukan riset mengenai Bencana di Gunung Sinabung, Gunung Simeru.
Ia mengatakan yang pasti ilmu itu tidak pernah berhenti, ia mengambil 2 kali S2 karena merasa bahwa ilmu yang dia miliki belum cukup. Sehingga ia melanjutkan pendidikan ke S3 karena ia juga masih merasa ilmunya masih kurang untuk memahami Ilmu Komunikasi, sebab Ilmu Komunikasi ini dengan berubahnya era akan berubah juga. Dia juga berpesan untuk mahasiswa, “Jangan cape untuk cari ilmu karena ketika berhenti mencari ilmu maka kamu akan ketinggalan zaman dan jangan pernah mau ketinggalan zaman,” sebutnya dengan semangat.
ADVERTISEMENT
April Nainggolan, mahasiswa FISIP Universitas Medan Area.