Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Scroll, Klik, Beli! Mengapa Gen Z Mudah Terpengaruh oleh Pembelian Impulsif?
17 Oktober 2024 11:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Aprilia Jumaisyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Generasi Z, atau yang biasa dikenal sebagai Gen Z, mencakup individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini tumbuh dan berkembang di era digital, ketika informasi dan teknologi berkembang pesat. Kehidupan yang demikian sangat dipengaruhi oleh media sosial, internet, dan teknologi canggih, yang membuat Gen Z semakin dimanjakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagai bagian dari Gen Z, saya merasa kita sering kali dilabeli sebagai generasi yang cepat mengambil keputusan untuk berbelanja, atau cenderung membeli sesuatu tanpa berpikir panjang (pembelian impulsif). Apakah benar demikian? Secara pribadi, saya setuju. Saat kita melihat suatu barang yang menarik di media sosial atau mengetahui barang tersebut sedang diskon, dorongan untuk membeli bisa begitu kuat, bahkan terkadang tanpa mempertimbangkan apakah barang ini benar-benar kita butuhkan. Berikut ini saya akan jabarkan beberapa faktor yang menurut saya berkaitan dengan sikap impulsif Gen Z:
ADVERTISEMENT
Media Sosial dan Efek Visual
Gen Z lahir dan besar di era digital sehingga kita kerap menghabiskan waktu di media sosial. Algoritma media sosial yang canggih terus menampilkan iklan yang disesuaikan dengan minat kita. Akibatnya, ketika influencer atau teman kita mempromosikan sesuatu yang menarik atau keren, saya dan teman-teman Gen Z lainnya terdorong untuk membelinya. Dalam studi Journal of Business Research, disebutkan bahwa “Generasi Z lebih terpengaruh oleh iklan di media sosial dibandingkan generasi lainnya, terutama jika dipromosikan oleh influencer yang mereka kagumi” (Sokolova & Perez, 2021), dan saya sepenuhnya setuju.
Kemudahan Berbelanja Daring
Faktor lain adalah kemudahan berbelanja daring. Hanya dengan beberapa klik dan fitur seperti diskon instan serta kemudahan pengembalian barang membuat kita semakin nyaman untuk membeli. Hal ini membuat Gen Z sangat terpengaruh oleh fitur kemudahan berbelanja di e-commerce yang membuat kita semakin impulsif.
ADVERTISEMENT
FOMO (Fear of Missing Out): Takut Ketinggalan Tren dan Tekanan Sosial
Gen Z tidak bisa dipisahkan dari fenomena FOMO. Sebagai generasi yang terus mengikuti tren, saya merasa bahwa ketakutan akan ketinggalan zaman mendorong saya untuk segera membeli suatu produk yang viral. Sering kali saya merasa ingin membeli suatu barang hanya karena khawatir akan menyesal jika tidak membelinya. Kita juga tidak bisa menyangkal bahwa sebagian dari kita berbelanja untuk memenuhi eksistensi diri di media sosial. Dengan memamerkan barang baru atau tren terbaru, kita merasa dapat membangun citra diri yang diinginkan. Tekanan sosial dari lingkungan digital ini membuat banyak dari kita melakukan pembelian yang mungkin tidak diperlukan.
Studi dalam Journal of Consumer Research menyatakan, “Gen Z mengasosiasikan barang-barang yang mereka miliki dengan eksistensi diri di media sosial. Hal ini membuat mereka lebih rentan melakukan pembelian impulsif, terutama untuk produk yang sedang tren” (Wang & Le, 2022). Ini adalah fenomena yang juga saya rasakan, dorongan untuk memiliki barang-barang yang 'instagrammable' atau dapat meningkatkan nilai sosial di mata teman-teman.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari Generasi Z, saya sepenuhnya merasa bahwa kita memang rentan terhadap pembelian impulsif. Media sosial, e-commerce, FOMO, serta tekanan sosial berperan besar dalam mendorong pola belanja kita. Namun, bukan berarti hal ini tidak dapat dikendalikan. Kesadaran akan perilaku ini bisa menjadi langkah awal untuk lebih bijak dalam berbelanja dan menahan diri untuk pembelian yang tidak perlu. Dengan memahami pola ini, kita bisa mulai lebih selektif dan memastikan bahwa setiap pembelian yang kita lakukan benar-benar memiliki nilai dan kegunaan yang berarti.