Perubahan Arti kata 'Hyung' dalam Mikroblog Twitter

Aprilia Pitaloka
Mahasiswa akhir semester 5 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tengah mengasah keterampilan menulisnya agar hidupnya tambah bewarna.
Konten dari Pengguna
7 Desember 2020 7:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aprilia Pitaloka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Google
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Google
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi membuat terciptanya layanan jejaring sosial dan mikroblog yang dapat mewadahi penggunanya untuk mengirim dan membaca teks dengan karakter teks bermacam-macam. Salah satu jejaring sosial dan mikroblog tersebut ialah Twitter yang didirikan oleh Jack Dorsey pada Maret 2006, artinya sudah 14 tahun lamanya. Sejak diluncurkan, Twitter mampu menarik pengguna internet untuk terus mengunjungi mikroblog tersebut, membuat popularitasnya kian naik dengan pesat.
ADVERTISEMENT
Popularitas Twitter, membuat Twitter dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dalam berbagai aspek tertentu, misalnya sebagai sarana kampanye politik, protes, sarana pembelajaran, promosi produk, dan sebagai komunikasi darurat. Berbagai aspek tersebut tentunya tak lepas dari penggunaan bahasa karena adanya interaksi sosial yang terjadi dalam penggunaan media sosial Twitter.
Di Indonesia sendiri, Mikroblog Twitter sangat diminati, karena kemudahan dan cepatnya mengakses informasi yang muncul di Twitter. Di tahun 2019, mikroblog Twitter memiliki 6,43 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia. Membuat Indonesia berada di posisi ke 10 negara dengan jumlah pengguna Twitter terbesar di dunia.
Mengingat kembali interaksi dalam mikroblog Twitter tak terlepas dari penggunaan bahasa, terlebih Indonesia memiliki bahasa daerah dan bahasa persatuan; bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa sangatlah dinamis, melalui waktu yang berlangsung menyebabkan terjadi berbagai perubahan dalam bahasa. Selain itu, pengaruh bahasa asing juga menjadi faktor dalam perubahan bahasa atau penambahan kata dalam bahasa yang digunakan pada interaksi sosial. Seperti kata 'Hyung' yang tengah menjadi tren di kalangan pengguna Twitter di Inonesia
ADVERTISEMENT
Apakah kata 'Hyung' dipengaruh oleh Drama Korea?
Tak dapat dipungkiri, pecinta drama korea di Indonesia pun tak kalah sengit dari pecinta musik korea atau K-pop. Seperti drama Start-Up yang akhir-akhir ini tengah menjadi topik perbincangan yang hangat di berbagai media sosial dan The World of The Married yang pernah menjadi perbincangan yang panas di pertengahan tahun 2020 menemani jenuhnya PSBB. Drama korea mampu mempengaruhi para penontonnya untuk meminjam kata-kata yang mudah diucapkan dan didengar oleh penontonnya. Yang kemudian diterapkan dalam bahasa sehari-hari walau bercampur dengan bahasa Indonesia. Hal tersebut membuat penggunaan bahasa di media sosial menjadi sangat beragam.
Penggunaan kata ‘Hyung’ yang tengah menjadi tren di tengah pengguna mikroblog Twitter di Indonesia. Tidak diketahui siapa yang memulai mempopulerkan penggunaan kata ‘hyung’ dalam penggunaan bahasa Indonesia pada mikroblog Twitter, tapi dapat diasumsikan bahwa kata ini dipopulerkan oleh pecinta drama korea dan juga pecinta musik korea.
ADVERTISEMENT
Apa itu ‘Hyung?’
Dalam bahasa Korea, kata ‘Hyung’ memiliki arti ‘Kakak laki-laki’, akan tetapi kata ini bersifat khusus karena penyebutan ini hanya digunakan oleh adik laki-laki untuk memanggil kakak laki-laki. Seperti penggunaan kata ‘Abang’ dan ‘Akang (dalam bahasa sunda). Akan tetapi, penggunaan kedua kata tersebut masih dapat digunakan oleh adik perempuan untuk memanggil kakak laki-laki.
Selain kata ‘Hyung’, terdapat kata ‘Oppa’ yang berarti ‘Kakak laki-laki’ yang digunakan oleh adik perempuan untuk menyebut kakak laki-laki. Lalu, ‘Noona’ yang berarti ‘Kakak perempuan’, yang digunakan oleh adik laki-laki kepada kakak perempuan, dan ‘Eonni’ yang berarti ‘Kakak perempuan’ yang digunakan adik perempuan untuk memanggil kakak perempuan.
Perubahan Arti kata ‘Hyung’
Penggunaan bahasa yang bersifat dinamis tak dapat lepas dari kajian semantik. Penggunaan kata ‘Hyung’ dapat dikaji dalam linguistik semantik karena adanya perubahan arti dalam penggunaan kata tersebut. Penyebab terjadinya perubahan arti terjadi karena dua faktor, yaitu sebab kebahasaan dan sebab non-kebahasaan.
ADVERTISEMENT
Perubahan arti kata ‘Hyung’ termasuk ke dalam faktor sebab non-kebahasaan karena perluasan bidang pemakaian. Makyun dalam bukunya yang berjudul Semantik: Pengantar Memahami Makna Bahasa, mengatakan bahwa kata pada dasarnya memiliki makna yang bersifat khusus karena kumpulan kata biasanya berkaitan dengan bidang tertentu dalam kehidupan yang bersifat khusus. Akan tetapi, akibat keterbatasan istilah dalam suatu bidang, biasanya dapat dijumpai peminjaman kata dalam bidang lain untuk digunakan secara metaforis (Subuki, 2011:108).
Penggunaan mikroblog Twitter membuat pengguna bertemu dengan banyak orang dari berbagai daerah yang tentu saja tidak saling mengenal. Peminjaman kata ‘Hyung’ akibat karena ketidak kenalan antara pengguna mikroblog Twitter satu dengan yang lainnya. Dan penggunaan kata ‘Hyung’ digunakan secara metaforis, atau bukan arti sesungguhnya, hanya untuk menyapa atau berinteraksi dengan seseorang yang tidak dikenal untuk terlihat akrab.
ADVERTISEMENT
Hakikat Perubahan Arti Kata 'Hyung'
Kemudian, pada hakikat arti terdapat konsekuensi akibat perubahan arti. Pada kata ‘Hyung’ konsekuensi perubahan arti dalam evaluasi denotatif terhadap wilayah arti menjadi sebuah ungkapan luas dari arti sebenarnya, sedangkan dalam evaluasi konotatif perubahan arti kata ‘Hyung’ memiliki nilai emotif yang positif atau sebuah ungkapan yang baik.
Jadi, hal ini dapat membuktikan bahwa orang Indonesia memanglah sangat ramah, bukan begitu?
Sumber Referensi
Subuki, Makyun. Semantik: Pengantar Memahami Makna Bahasa. Jakarta: TransPustaka. 2011