Konten dari Pengguna

Masyarakat Resah Dampak BBM Naik

APSARI NUR ROFI'AH ARISTAWATI
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang
19 November 2022 21:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari APSARI NUR ROFI'AH ARISTAWATI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Harga BBM di Pertamina, foto : buatan sendiri
zoom-in-whitePerbesar
Harga BBM di Pertamina, foto : buatan sendiri
ADVERTISEMENT
Saat ini perubahan harga BBM masih berlanjut baik mengalami penurunan maupun peningkatan terjadi karena adanya perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang juga mengalami perubahan baik penurunan maupun peningkatan. Dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022, pemerintah telah meningkatkan anggaran dan kompensasi subsidi sebesar tiga kali lipat. Kenaikan subsidi BBM dan Elpiji yang semula adalah Rp 77,5 triliun menjadi Rp 149,4 triliun, sedangkan kompensasi untuk BBM semula adalah Rp 18,5 triliun menjadi Rp 252,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Adapun penyesuaian harga BBM menurut Menteri ESDM Arifin Tasrif yaitu:
1. Harga pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter,
2. Harga solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan
3. Harga pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Kenaikan harga BBM dapat memengaruhi laju inflasi, Bank Indonesia (BI) menjelaskan bahwa inflasi nasional akan meleset hingga mencapai lebih dari 6%. Hal tersebut memberikan pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung dalam peningkatan IHK yaitu sebesar 1,8-1,9%.
Selain tingkat inflasi dengan adanya kenaikan harga BBM juga dapat meningkatkan suku bunga acuan dimana inflasi yang meningkat membuat BI menaikan tingkat suku bunga yaitu maksimal sebesar 100 basis poin ke 4,75%.
ADVERTISEMENT
Kenaikan BBM juga berpotensi akan meningkatkan angka pengangguran yang tentunya akan menambah tingkat kemiskinan Indonesia. Padahal, per Maret 2022, BPS telah melaporkan adanya penurunan tingkat kemiskinan setelah pandemi. Tingkat kemiskinan per Maret mencapai 9,54% atau 26,16 juta orang yang turun 0,6 poin atau 1,38 juta orang.
Tidak hanya itu adanya kenaikan harga BBM juga berdampak pada kenaikan harga bahan pokok sehingga, masyarakat merasa resah dengan harga yang terus mengalami kenaikan dan tidak kunjung stabil, selain itu tarif transportasi darat juga menjadi meningkat karena adanya kenaikan harga bahan bakar yang digunakan.
Menurut saya adanya kenaikan harga BBM yang saat ini terjadi, memberikan dampak bagi masyarakat yang cukup signifikan, karena dapat memengaruhi terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Dampak tersebut tentunya membuat masyarakat merasa resah atau khawatir karena banyak hal yang dapat terjadi akibat harga BBM yang meningkat. Namun, menurut saya masyarakat masih dapat berupaya untuk menyikapi dampak dari kenaikan harga BBM tersebut dengan beberapa cara seperti :
ADVERTISEMENT
Pertama masyarakat dapat mengurangi pengeluaran konsumtif, dimana masyarakat harus lebih bisa dan pandai dalam mempertimbangkan dan memilih hal yang memang diperlukan atau tidak diperlukan.
Kedua masyarakat dapat sekali-sekali menggunakan transportasi non-BBM seperti mengendarai sepeda atau dengan berjalan kaki jika dirasa tujuan yang di datangi masih dapat ditempuh dengan transportasi non-BBM.
Ketiga dengan mengatur waktu atau meminimalisir keluar rumah untuk hal yang tidak penting juga menjadi salah satu cara untuk menyikapi adanya kenaikan BBM karena, dengan meminimalisir keluar rumah masyarakat dapat lebih hemat baik dari segi pengeluaran maupun penggunaan BBM.
Oleh karena itu masyarakat harus tetap pandai-pandai dalam menyikapi segala dampak yang terjadi dengan harapan dapat menekan dampak yang diberikan dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang saat ini sedang terjadi.
ADVERTISEMENT