Diplomasi Budaya Indonesia di Negeri Kamboja

Apul
SESDILU-67
Konten dari Pengguna
8 September 2020 13:15 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Apul tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pusat Budaya Indonesia Nusantara, atau disingkat Pusbudi, merupakan kepanjangan tangan KBRI Phnom Penh yang didirikan pada tahun 2007. Pusbudi dibentuk untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat Kamboja. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pusbudi menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang menarik untuk diikuti para pesertanya yang semuanya merupakan warga negara Kamboja.
ADVERTISEMENT

Kelas Bahasa Indonesia

Mengajarkan bahasa adalah salah satu metode yang efektif dalam membangun hubungan antar masyarakat dari kedua bangsa. Dalam penyelenggaran Kelas Bahasa Indonesia di Pusbudi, KBRI Phnom Penh mendatangkan langsung Guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dari Kemdikbud RI. Peserta Pusbudi yang telah mengikuti kelas bahasa dengan jangka waktu minimal 6 bulan akan memperoleh Sertifikat Belajar Bahasa Indonesia.
Para peserta Pusbudi yang tertarik mempelajari bahasa Indonesia berkumpul bersama dalam suatu sesi diskusi. Sumber: situs resmi KBRI Phnom Penh.
Untuk mengasah kemampuan berbahasa Indonesia, Pusbudi kerap mengadakan sesi unjuk kemampuan melalui pembacaan puisi dan karaoke lagu populer Indonesia. Para peserta Kamboja yang sudah fasih dan lancar ngomong Indonesia diharapkan dapat tertarik untuk menempuh studi lebih lanjut di Indonesia.
Terdapat 3 skema beasiswa yang ditawarkan melalui KBRI Phnom Penh kepada masyarakat Kamboja, yaitu:
ADVERTISEMENT
KBRI Phnom Penh juga memfasilitasi Pusbudi dengan perpustakaan untuk mendukung penyelenggaraan kelas bahasa. Koleksinya beragam mulai dari bacaan novel hingga bacaan akademik, semuanya dalam bahasa Indonesia.

Kelompok Belajar Seni

Pembelajaran kesenian tradisional Indonesia, seperti tarian dan musik daerah, juga merupakan bentuk promosi keragaman seni budaya Indonesia kepada masyarakat Kamboja. Salah satu cara untuk mendorong minat dan ketertarikan masyarakat Kamboja untuk mempelajari kesenian tradisional Indonesia adalah dengan melakukan kombinasi (medley).
Pembelajaran alat musik tradisional angklung dan kolintang yang dikemas medley antara lagu daerah Indonesia dan lagu populer Kamboja, seperti misalnya 'Manuk Dadali' dan 'Arapiya', menimbulkan kesan bahwa ada suatu "kesamaan" antara kesenian kedua negara.
Para peserta Pusbudi belajar bermain angklung. Sumber: situs resmi KBRI Phnom Penh.

Nonton Bareng Film Indonesia

Dalam mempromosikan budaya Indonesia, menonton film juga merupakan metode efektif lainnya dalam mempromosikan budaya Indonesia. Ini karena film dapat langsung menyasar topik yang disukai oleh masing-masing peserta Pusbudi. Ada yang tertarik dengan gaya hidup masyarakat Indonesia, ada yang ingin tahu kosakata populer Indonesia (slang), bahkan ada juga yang penasaran dengan makanan Indonesia yang dipertontonkan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan nobar ini biasanya diselenggarakan sebulan sekali. Dalam suatu kesempatan, para peserta diajak menonton salah satu film Indonesia populer, seperti 'Ada Apa Dengan Cinta 2'. Film karya Riri Riza ini mampu mempromosikan aspek-aspek sosial budaya masyarakat Indonesia dan wisata Yogyakarta sebagai salah satu lokasi syuting.

Pentas Seni Budaya Indonesia

KBRI Phnom Penh memberikan kesempatan kepada Pusbudi untuk dapat menampilkan pentas seni budaya Indonesia yang dilakukan oleh para peserta Pusbudi pada kegiatan-kegiatan diplomatik maupun publik. Tari-tarian daerah Indonesia yang diiringi dengan lagu dan musik daerah dibawakan oleh para peserta Pusbudi, yang notabene sebagian besar adalah masyarakat Kamboja.
Tak jarang KBRI Phnom Penh meminta musisi Indonesia yang tinggal di Phnom Penh untuk berkolaborasi dengan pemusik lokal Kamboja dalam membawakan lagu-lagu kedua negara pada suatu acara gala, seperti lagu 'Bubuy Bulan', 'Fragmen' dan 'Chnam Mun'. Ada juga kombinasi antara lagu 'Gundul Gundul Pacul' dan 'Om Teuk'.
Joint Cultural Performances dalam rangka peringatan 60 Tahun Hubungan Indonesia dan Kamboja. Sumber: situs resmi KBRI Phnom Penh.
Hingga saat ini, Pusbudi sudah melahirkan lebih dari 200 alumni peserta warga negara Kamboja yang fasih berbahasa Indonesia dan saat ini telah bekerja di berbagai sektor penting di Kamboja. Untuk mewadahi ini, telah dibentuk 'Indonesia-Cambodia Alumni Network' (I-CAN) yang akan menjadi forum informasi bagi peserta dan alumni Pusbudi yang ingin melanjutkan studi ke Indonesia atau yang tertarik untuk mengetahui peluang bisnis di Indonesia. I-CAN juga akan menjadi tempat untuk saling bertukar pengalaman/informasi, yang pada gilirannya dapat mendorong untuk mempererat people-to-people contacts antara Indonesia dan Kamboja.
ADVERTISEMENT