Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Perekonomian Hijau SDGs: Keselarasan Bisnis dengan Keseimbangan Lingkungan
7 Januari 2024 9:13 WIB
Tulisan dari Muhammad Luthfi Amim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Beberapa akhir ini, muncul sebuah paradigma baru dalam dunia bisnis yang dimana perusahaan harus menempatkan keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan sebagai fokus utama mereka. Tak lain dan bukan konsep ini ditujukan agar perusahaan dapat sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, merespon atas mulai rusaknya keadaan bumi, maka dunia memutuskan untuk menjalankan program tersebut yang nantinya akan menjadi panduan bagi dunia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang seimbang, inklusif, dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
SDGs memiliki beberapa tujuan penting yang akan membuat negara bahkan dunia menjadi lebih baik. Salah satu pendekatan yang sejauh ini telah berkembang pesat di berbagai negara adalah perekonomian hijau, perekonomian hijau tidak hanya bertujuan menciptakan keuntungan dari segi finansial, namun juga meningkatkan kesejahteraan sosial dan menjaga integritas lingkungan. Fokus dari pertumbuhan hijau adalah percepatan investasi dan inovasi yang akan mendukung pembangunan berkelanjutan (SDGs) serta menyediakan peluang ekonomi baru (Kristianto, 2020).
Perekonomian Hijau: Konsep dan Implikasinya
Dikutip dari Koran Tempo, Ekonomi hijau merupakan konsep ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi resiko kerusakan lingkungan (Dewi, 2023). Perekonomian hijau mengacu pada sistem ekonomi yang berfokus pada penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien, dalam arti lain yaitu meminimalkan dampak lingkungan atau limbah yang dihasilkan, dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Untuk mendukung pencapaian tersebut tentunya mencakup berbagai sektor, mulai dari energi terbarukan, manufaktur ramah lingkungan, transportasi berkelanjutan, hingga pertanian organik. Dalam konteks perekonomian artinya bisnis tidak hanya melibatkan praktik yang ramah lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai tambah sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, salah satu aspek penting yang bisa menunjang tercapainya tujuan dari perekonomian hijau adalah pengurangan emisi karbon. Perusahaan di seluruh dunia kini semakin menyadari dampak besar yang dihasilkan dari aktivitas mereka terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, banyak perusahaan mengadopsi teknologi ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan, efisiensi energi, dan strategi daur ulang. Di Indonesia sendiri telah mengetahui dan menjalankan rencananya, melansir dari Koran Tempo, pemerintah memiliki target nol emisi karbon di tahun 2060(Dewi, 2023). Dengan demikian, secara tidak langsung perusahaan harus berkontribusi pada target-target SDGs terkait dengan energi bersih dan iklim.
Menyelaraskan Bisnis dengan SDGs
Salah satu langkah kunci dalam menerapkan perekonomian hijau dunia adalah dengan menyelaraskan praktik bisnis dan target-target SDGs. Setiap perusahaan tentunya sangat berperan penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dengan memahami dampak langsung dan tidak langsung dari kegiatan bisnisnya. Sebagai contoh, perusahaan dapat memprioritaskan inklusivitas dalam rantai pasokannya, mendukung pekerjaan layak, dan melibatkan komunitas lokal. Hal ini akan sesuai dengan tujuan dari SDGs nomor 8, yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pekerjaan yang layak untuk semua. Dengan mendukung perkembangan masyarakat lokal, perusahaan tidak hanya memenuhi tanggung jawab sosialnya, tetapi juga menciptakan lingkungan yang stabil untuk operasional bisnis jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Selain itu penerapan perekonomian hijau juga dapat dilakukan oleh beberapa perusahaan dengan cara inovasi produk dan layanan yang mendukung kesejahteraan sosial dan lingkungan. Dengan kata lain, perusahaan dapat mengembangkan produk lamanya yang membuang limbah cukup besar hingga menjadi produk yang ramah lingkungan, mudah didaur ulang, serta mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya. Lagi-lagi hal tersebut akan relevan dengan tujuan dari SDGs nomor 12, yaitu tanggung jawab konsumen dan produksi yang berkelanjutan.