Konten dari Pengguna

Di Balik Suksesnya Barcelona Merengkuh Gelar Liga

Muhammad Aqil Mumtaz
Mahasiswa, Uin Sunan Gunung Djati Bandung
20 Mei 2023 18:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Aqil Mumtaz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: pexels-mario-cuadros-13043589
zoom-in-whitePerbesar
sumber: pexels-mario-cuadros-13043589
ADVERTISEMENT
Seperti mimpi rasanya melihat F.C Barcelona berhasil mendapatkan gelar La Liga musim 2022-2023. Sejak ditinggal oleh pemain andalan mereka yakni Lionel Messi, Barcelona sempat mengalami masa masa yang sulit. Bahkan Barcelona selalu gagal mendapatkan tempat di fase gugur Liga Champions selama dua tahun berturut turut.
ADVERTISEMENT
Pembelian pemain pemain mahal yang dilakukan oleh Barcelona beberapa tahun lalu nampaknya tidak berpengaruh besar terhadap kesuksesan klub. Bahkan di awal, Dembele selalu mengalami cedera. Begitu pula dengan Coutinho dan juga Griezmann yang tampil kurang apik bersama Los Cules.
Pemain mahal serta bergaji tinggi dan juga pemasukan yang berkurang dengan skala besar ketika Covid-19 melanda dunia. Kondisi ini membuat Barcelona kesulitan menggaji para pemainnya, sehingga beberapa pemain mengambil langkah untuk mengurangi nilai gajinya. Bahkan pemain seperti Coutinho dilepas kepada klub Inggris yaitu Aston Villa.
Perjalanan untuk meraih gelar pada musim ini dapat dibilang bukan hal yang mudah. Di tengah permasalahan keuangan yang melanda Barcelona, mereka tetap mendatangkan pemain-pemain berkualitas ke dalam skuad mereka. Bahkan striker kelas dunia seperti Robert Lewandowski berhasil mereka datangkan dari Bayern Munchen yang saat ini berpengaruh besar terhadap suksesnya Barcelona merengkuh titel juara. Ia telah mengoleksi 21 gol dan menjadi top skor La Liga.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan penampilan di Eropa, penampilan mereka di Liga dapat dibilang mengesankan. Barcelona merupakan tim yang memiliki jumlah kebobolan yang sedikit jika dibandingkan dengan tim-tim lainya. Penampilan yang apik dari terstegen dan pertahanan kokoh dari Araujo dan juga Christensen dapat membungkam serangan lawan.
Ini berbeda dengan yang dirasakan oleh Barcelona di kancah Eropa musim ini. Mereka harus puas bermain di kasta kedua Eropa setelah hanya menempati posisi ketiga, sementara Bayern Munchen di posisi pertama dan juga Inter milan yang berhasil menempati posisi kedua. Sedangkan di kasta kedua liga Eropa pun mereka harus merelakan terhempas dari kompetisi setelah dikalahkan oleh Manchester United.
Pertahanan yang kokoh menjadi jawaban Barcelona dapat kembali mendapatkan juara liga setelah terakhir kali mereka mendapatkannya pada tahun 2019 serta kemenangan tipis yang kerap kali mereka dapatkan dapat mengamankan posisi mereka di posisi pertama liga.
ADVERTISEMENT
Barcelona kali ini sedang mengalami fase perubahan skuad di mana banyak pemain muda yang sudah mulai menjajal bermain seperti Gavi, Aleandro Balde, lamine Yamal yang diharapkan dapat melanjutkan kesuksesan Barcelona pada era Messi dan kawan-kawan.
Laporta menjadi orang yang memiliki andil besar juga dalam keberhasilan Barcelona dalam merengkuh gelar liga. Berkat jasa-jasa dia, Barcelona dapat kembali menjadi klub yang ditakuti oleh lawan-lawannya. Ini seolah menjadi perlawanannya kepada orang-orang yang menuduh Barcelona pernah menyogok wasit. Kondisi saat ini juga membuat status Laporta sebagai Presiden Barcelona mendapat apresiasi yang baik dari para pendukung Barcelona.
Keputusannya mengganti bekerja sama dengan Spotify membuat Barcelona memiliki dana segar yang dapat dipakai untuk kebutuhan klub. Terutama dalam memperkuat skuat klub yang targetnya akan semakin banyak menyusul keberhasilan mereka mendapatkan gelar liganya.
ADVERTISEMENT
Dalam mendapatkan kembali kejayaannya Barcelona juga kerap kali mendapatkan rintangan seperti kemarin banyak tuduhan-tuduhan yang mengarah kepada Barcelona. Yang besar adalah mengenai tuduhan soal penyogokan wasit yang sampai saat ini tidak ada kebenaran dari tuduhan tersebut.
Sama halnya dengan manusia yang semakin banyak mencintai semakin banyak pula yang membenci itu juga yang terjadi kepada Barcelona. Tim ini sering menjadi bulan-bulanan warganet ketika mengalami kekalahan. Seperti contohnya ketika kalah 1-2 dari Manchester United, banyak warganet membuli Barcelona dengan menuliskan hashtag #BARCELONAVERSUSEVERYBODY menyusul banyaknya cemoohan yang datang kepada mereka.
Sekali lagi selamat kepada Barcelona yang telah berhasil mendapatkan gelar liga ke 27 nya setelah menghempaskan perlawanan dari Espanyol.