Konten dari Pengguna

Pemanfaatan Lubang Biopori Guna Hempas Genangan Air di Kelurahan Pekuncen

Aqila Fadia Haya
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro
15 Agustus 2024 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aqila Fadia Haya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN Undip Melakukan Demonstrasi Penanaman Lubang Resapan Biopori Sebagai Upaya Penanggulangan Genangan Air di Beberapa Wilayah Kelurahan Pekuncen (Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi).
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN Undip Melakukan Demonstrasi Penanaman Lubang Resapan Biopori Sebagai Upaya Penanggulangan Genangan Air di Beberapa Wilayah Kelurahan Pekuncen (Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pekuncen, Pekalongan (07/08/24) - Mahasiswa KKN Tim II Undip melaksanakan program kerja multidisiplin mengenai Pembinaan Penggunaan Lubang Resapan Biopori untuk Meningkatkan Daya Resap Air Sebagai Solusi Penanggulangan Genangan Air di Kelurahan Pekuncen. Program ini menyasar di beberapa titik daerah terdapat genangan air guna mempercepat penyurutan akibat intensitas hujan yang tinggi. Banjir merupakan suatu permasalahan yang dapat diakibatkan oleh alam ataupun ulah manusia. Fenomena banjir umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu terjadinya curah hujan tinggi, luapan sungai, dan sistem drainase atau saluran air yang kurang memadai dapat menyebabkan air hujan tidak tersalurkan secara maksimal. Faktor yang telah disebutkan ternyata juga menjadi faktor utama penyebab terjadinya banjir di Kelurahan Pekuncen. Oleh karena itu, dilakukannya program ini bertujuan untuk mewujudkan lingkungan sehat bebas banjir dengan memanfaatkan lubang resapan biopori guna mempercepat penyusutan air. Biopori merupakan suatu alat berbentuk tabung yang dilengkapi lubang-lubang kecil dan ditanam secara vertikal ke dalam tanah. Lubang tersebut berfungsi sebagai saluran air hujan agar dapat mempercepat peresapan air ke dalam tanah. Biopori menjadi teknologi sederhana untuk membantu mengatasi masalah banjir. Program kerja biopori dilaksanakan selama tiga hari dengan timeline berbeda di setiap RW. Penanaman lubang biopori dilakukan di beberapa titik daerah genangan yang telah ditentukan seperti di RW 1, RW 2, RW 3, dan RW 5. Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa, ketua RW, dan warga setempat. Lubang-lubang resapan yang ditargetkan sebanyak dua di setiap RW dengan total 8 lubang. Kegiatan pembuatan lubang resapan biopori diharapkan mampu mempercepat daya resap air dan mengatasi genangan air yang ada di wilayah terdampak.
Proses Penggalian dan Penanaman Biopori ke dalam Lubang Galian di Wilayah RW 5 Kelurahan Pekuncen (Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi).
Setiap RW dilakukan penanaman berjumlah 2 biopori sesuai titik yang telah ditentukan. Diameter lubang biopori yang digunakan dalam kegiatan ini berukuran kurang lebih 15 cm dan tinggi 1 m. Selain melakukan penanaman, mahasiswa KKN melakukan penyuluhan terlebih dahulu kepada masyarakat mulai dari pengenalan biopori, manfaat, cara pembuatan, pengaplikasian hingga cara perawatan biopori. Penggalian tanah diperlukan kedalaman 1 m secara tegak lurus, lalu tabung biopori dimasukkan ke dalam lubang galian dan ditutup kembali dengan tanah di sekitar. Cara perawatan biopori dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu mengisi lubang dengan sampah organik hingga menjadi kompos agar berguna untuk kelangsungan hidup mikroorganisme dalam tanah. Selain itu, lubang-lubang yang terdapat di tutup biopori tidak boleh tertutupi oleh apapun agar memudahkan proses penyerapan air ke dalam tanah.
Hasil Penanaman Biopori ke dalam Lubang Galian di RW 5 (Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi).
Adanya pelaksanaan program kerja tersebut, diharapkan masyarakat Kelurahan Pekuncen dapat lebih memahami tentang penggunaan biopori dalam mengatasi genangan air dan mengurangi sampah organik rumah tangga sehingga berdampak positif bagi lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT