Konten dari Pengguna

Sejarah Militer Modern Indonesia Masa Kolonial: Tentara KNIL

Aqil Husain
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
7 April 2022 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aqil Husain tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Militer Modern Indonesia Masa Kolonial: Tentara KNIL (Sumber: penulis)
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Militer Modern Indonesia Masa Kolonial: Tentara KNIL (Sumber: penulis)
ADVERTISEMENT
Terbentuknya militer modern berawal saat Indonesia sedang dijajah oleh Belanda. Diawali dengan awal abad-17 disaat nusantara telah dimonopoli perdagangannya oleh VOC, tidak luput di dalamnya terdapat unsur kemiliteran. VOC mendapat hak istimewa dari pemerintah Belanda untuk menciptakan militer atau angkatan bersenjatanya sendiri guna mendukung tujuan mereka di nusantara. Namun, pada akhir abad-18 tepatnya pada 1799 VOC dibubarkan.
ADVERTISEMENT
Saat itu angkatan bersenjata VOC dimana di dalamnya terdapat tentara bayaran dari berbagai macam penjuru dunia, sudah tidak memiliki pimpinan yang dapat menggaji atau membiayai mereka. Kemudian pada awal abad-19 ketika pemerintah Belanda turun tangan sendiri berpijak di Nusantara, para tentara bayaran tersebut kemudian di rekrut untuk bertugas mengamankan wilayah nusantara (Hindia Belanda). Perkumpulan tentara tersebut dikumpulkan dalam satu badan resmi militer yang bernama KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger).

Berdirinya KNIL

KNIL didirikan pada tahun 1830 karena mengacu pada fakta pasukan tersebut baru berdiri setelah Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830. Namun hal ini menjadi perdebatan dikarenakan munculnya pernyataan KNIL sudah berusia 120 tahun. Panglima terakhir KNIL Letnan Jenderal Dirk Cornelis Buurman van Vreeden memberikan pernyataan tersebut di kediaman Komisaris Tinggi Belanda Hans Max Hirschfeld. Monument KNIL di Bronbeek dimana mengabadikan usia KNIL sudah direvisi dari penyebutan kurun waktu 1830-1950 menjadi 1814-1950.
ADVERTISEMENT
Berjalannya waktu pada awal abad-19, pemerintah Belanda saat itu dikejutkan dengan terjadinya perang besar di Jawa atau yang sudah dikenal yakni perang Diponegoro (1825-1830). Perang besar tersebut membuat Belanda mengalami kerugian yang besar. Sebagai penolak bala supaya kejadian kelam tersebut tidak terulang, akhirnya diresmikanlah KNIL atau Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (1830) yakni para tentara yang bertugas mengamankan wilayah di Hindia Belanda tadi.

Keanggotaan

KNIL di dalamnya bukan semata-mata hanya orang-orang Belanda ataupun tentara bayaran dari segala penjuru dunia melainkan terdapat orang pribumi. Untuk keanggotaannya banyak didominasi oleh orang pribumi dimana utamanya berasal dari 3 suku di nusantara yakni Maluku, Manado, dan Jawa.
Banyak alasan mengapa KNIL alias tentara Hindia Belanda, namun didominasi oleh orang-orang pribumi. Salah satu alasannya adalah faktor ekonomi. Mengapa faktor ekonomi? Karena pemerintah Belanda sendiri bisa dikatakan dapat menjamin kehidupan mereka (para tentara KNIL) hanya dengan menjadi front pertahanan di Hindia Belanda.
ADVERTISEMENT
Orang-orang yang dalam kondisi bugar, menjadikan KNIL sebagai tempat bekerja dikarenakan hal tadi. Namun, tidak semua yang bergabung di KNIL akibat permasalahan ekonomi. Banyak sekali orang dari Maluku dan Manado dikarenakan faktor kedekatan mereka dengan Belanda.

Peran dan Tugas

KNIL dalam perannya tidak mengurusi pertahanan negara, melainkan lebih banyak mengurusi apa keamanan dalam negeri saja. Ketika KNIL tadi tidak mengurusi pertahanan negara, pertahanan sekutu di nusantara yakni Amerika dan Inggris kalah terhadap serangan Jepang dari utara pada saat itu. Kemudian dengan mudahnya tentara Jepang dalam waktu satu minggu sudah bisa menghancurkan pertahanan tentara Belanda.
Dalam berbagai peristiwa KNIL menjadi garda terdepan pemerintah kolonial di berbagai konflik, mulai dari Perang Paderi (1821-1845), Perang Aceh (1873-1904), hingga invasi ke Lombok (1894) dan Bali (1908). KNIL menuai kejayaannya saat bergabung dengan sekutu dalam ABDACOM, namun keadaan berubah ketika PD II saat Jepang memenangkan pertempuran di Nusantara. Kemudian Belanda menyerah di Kalijati pada 8 Maret 1942.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, KNIL tidak dipersiapkan sebagai alat pertahanan terhadap ancaman dari luar, melainkan mereka lebih banyak berperan untuk menjaga keamanan seperti pemberontakan di dalam negeri.
Pada saat invasi Jepang, KNIL yang beranggotakan orang-orang Eropa kebanyakan melarikan diri ke Australia untuk bergabung bersama pasukan sekutu dan tersisalah KNIL pribumi. KNIL pribumi sebagian bergabung dengan tentara pembela tanah air (PETA) bentukan Jepang, sebagian lagi menyingkir karena takut menjadi tawanan perang.
Berdirinya NICA - pemerintahan sipil Belanda di bawah pimpinan Hubertus van Mook menjadi kekuatan KNIL kembali dibangun. Sekembalinya NICA ke Jawa membonceng Sekutu, KNIL mengemban misi untuk menghapus kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. KNIL lalu merekrut personil dari eks-interniran KNIL yang berasal dari Indonesia Timur. Pada saat perundingan KMB, nasib KNIL turut dibahas. Dalam pengakuan kedaulatan RIS pada 27 Desember 1949, disepakati para serdadu KNIL, yang ditetapkan akan dibubarkan pada 26 Juli 1950.
ADVERTISEMENT