Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Feature Olah Rasa: Ibu Sang Multi Profesi
9 Juni 2024 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Aqmarina Aulia Jami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ibu adalah sosok wanita yang memiliki banyak peran dalam kehidupan, Ibu tidak hanya melahirkan seorang anak. Akan tetapi, tugas Ibu lebih dari itu, banyak Ibu di luar sana yang bahkan bekerja mencari nafkah untuk keluarganya.
ADVERTISEMENT
Tidak semua wanita yang beralih menjadi Ibu mendapatkan takdir yang mengenakan, Sebagian dari mereka harus mengorbankan dirinya untuk kebahagian anaknya, pengorbanan tidak terbatas yang dilakukan oleh seorang Ibu demi kebahagiaan dan kesuksesan anak-anaknya, Ibu mengajarkan arti sejati dari cinta tanpa syarat.
Ibuku memang tidak memiliki gelar atau profesi seperti Ibu di luar sana. Namun, Ibuku memilki multi profesi dalam hidupku. Ibuku seperti guru yang mengajarkan anaknya berlatih menulis, membaca, berhitung hingga pintar dan memiliki banyak prestasi, Ibuku seperti dokter yang bisa mengobati dan merawatku ketika sakit sampai pulih kembali, Ibuku bisa menjadi chef yang memasak untuk keluarganya, bahkan Ibuku bisa menjadi ayah yang mencari nafkah untuk anaknya.
Banyak sekali bukan peran Ibu dalam hidup kita, Ibuku multi profesi, Ibuku tidak hanya berperan sebagai orang tua, melainkan guru dan sahabat. Ingin sekali Aku memeluk erat tubuhnya sambil mengucapkan terima kasih atas segala kasih sayang yang telah diberi.
ADVERTISEMENT
Pernahkah kita bertanya kepada Ibu selama hidup, apakah Ibu bahagia?
Kebahagiaan anak menjadi prioritas utama bagi Ibu. Dalam setiap doanya, Ibu selalu menyebut nama anak-anaknya. Ibu berjuang tanpa lelah untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Ibu bekerja keras, baik siang maupun malam, agar anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang terbaik.
Walaupun kita kadang tidak sadar, tindakan kita bisa menyakiti hatinya. Meskipun hatinya mungkin terluka, dia tak pernah menunjukkan kesedihannya di depan anak-anaknya.
Bagaimana kita merasa saat melihat ibu kita bertambah tua setiap hari, dengan rambut putih yang bertambah dan wajah yang semakin keriput? Apakah kita merasa terganggu dan ingin menjauh? Tetapi, seburuk apapun kondisi kita, ibu selalu menerima kita dengan tulus. Ibu dengan ikhlas memeluk kita yang terluka oleh dunia luar dan memaafkan segala kata yang mungkin telah menyakitkan.
ADVERTISEMENT
Ibu, keberadaannya semakin dalam dihati dan tak tergantikan. Senyumnya seperti air di padang pasir saat musim kemarau. Matanya memancarkan cahaya yang menerangi langkah kita. Ia seperti lilin yang terus menyala dalam hidup kita.
Tak ada yang mencintai kita sebesar cinta ibu pada anaknya. Ibu, bukan hanya wanita yang harus dihormati, tapi juga sosok yang harus kita hargai dan patut diapresiasi. Ibu adalah makhluk yang menjadi juara dalam segala aspek kehidupan.