Konten dari Pengguna

Ancaman Pasca Bonus Demografi

Aqwam Naufal Fadhlullah
Student of Social Economic Agriculture & Anthropology. Ketua Umum Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia Kalimantan Timur. Awardee of Rumah Kepemimpinan.
27 Juni 2024 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aqwam Naufal Fadhlullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia. Pelatihan Kepemimpinan Pelajar.
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia. Pelatihan Kepemimpinan Pelajar.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang anak bernama Liom Morrison mengenakan kaos bertuliskan "There are only 2 genders" mendapatkan perlakuan buruk dari sekolahnya. Ia dikeluarkan dari sekolah hanya karena menggunakan kaos tersebut. Penentangan oleh para orangtua islam dan katolik terhadap kurikulun pelangi dilakukan. Namun lagi, atas nama kebebasan, hukum agama menjadi hanya omong kosong.
ADVERTISEMENT
Sebuah ancaman dalam negeri ini dengan penganut islam lebih dari 80%. Kampanye pelangi semakin tersebar di Indonesia. Lebih parahnya lagi sangat sulit generasi kita membentengi diri atau memfilter ide-ide pelangi ini. Apalagi dengan peran globalisasi, sangat memungkinkan tanpa sadar seorang anak menerima ide berbahaya ini.
Banyaknya kasus broken home hingga rusaknya identitas sang anak dapat mengarahkan generasi kita menuju kesesatan. Normalisasi terhadap penerimaan kaum pelangi ini juga semakin nampak. Selain ide pelangi juga ada ide untuk chilld free dan menjadi untuk tidak nasionalis.
Ide child free terbentuk karena ada rasa tidak nyaman jika memiliki anak. Sehingga sebuah keluarga akan memilih tidak memiliki keturunan. Mungkin ide ini bisa dianggap bebas-bebas saja, siapun boleh memilih punya anak atau tidak. Namun bahayanya jika semakin luasnya paham ini dimiliki oleh tiap keluarga.
ADVERTISEMENT
Kasus pindah warganegara juga dilakukan oleh orang Indonesia. Seperti banyaknya warga NKRI yang berpindah menjadi warga Singapura atau kasus pemuda Indonesia yang menjadi tentara USA. Bisa jadi pindah warga negara ini terjadi karena negara ini gagal memberikan hak-hak pendidikan yang baik.
Indonesia memang bakal mengalami yang namanya bonus demografi, namun kita perlu berpikir jauh ke dapan. Indonesia juga bakal mengalami yang namanya pasca bonus demografi. Entah apa yang bakal terjadi pada negara ini nantinya, bisa jadi Indonesia juga bakal mengalami krisis kependudukan seperti yang terjadi di Jepang.
Indonesia 2045 perlu disiapkan dari sekarang menjadi negara yang tangguh. Jangan sampai generasi kita mengalami krisis identitas, krisis kependudukan, dan krisis mental.