Rindu

Dokumentasi pribadi: Nurhidayah Azzahra

Kesunyian malam menemani lila yang sedang menatap kearah langit kelam bertaburi bintang. Duduk di depan teras kamarnya, Lila tenggelam dalam kerinduan kepada seseorang yang terpisahkan olah jarak dan waktu. Seseorang itu memiliki peran penting dalam hidupnya. Tidak ada yang benar-benar memahami perasaan lila, kecuali dia. Dialah yang selalu berusaha mengerti isi hatinya. Namun, saat ini mereka tidak dapat bertemu atau berkomunikasi karna dia sedang menempuh pendidikan dan sementara waktu mereka harus berpisah.

"Hai raka. Kamu disono apa kabar? Aku kangen sama kamu," ucap Lila lirih sambil memandang langit. Matanya yang sudah berkaca-kaca tidak mampu menahan air mata yang mulai jatuh.

"Aku merasa kehilangan kamu, Raka, Aku butuh kamu. Kalo kamu tidak ada di sisiku, siapa yang bakal mendengengarkan aku? siapa yang bisa memahami aku? Aku sedang hancur, Raka. Apa amu masih lama disana? Aku akan menunggu kamu, kok, sampai kapan pun. Aku berharap kamu segera memberi kabar ya," lanjutnya dengan suara bergetar

setelah kata-kata itu terucap, tangis Lila pun pecah. Rasa rindu yang selama ini ia pendam akhirnya tumpah. Ia sangat kehilangan sosok yang selalu ada untuknya, yang selalu menjadi pendukung saat ia rapuh.

Mungkin bagi sebagian orang, kamu bukanlah siapa-siapa dan tidak berati. Namun, bagiku kamu adalah segalanya, dengan kehadiranmu membuat diriku lebih lebih berwrna dan bermakna

"Terima kasih, Tuan, atas rasa dan warna yang telah kau berikan kepada gadis yang sangat rapuh ini," bisik lila di tengah tangisnya.

Cerita ini menyoroti bagaimana kenangan dan cinta dapat jadi penguat dalam menghadapi perpisahan. cerita ini juga menyampaikan kompleksitas emosi yang muncul akibat perpisahan dan kerinduan.