Konten dari Pengguna

Paradigma Manajemen Sumber Daya manusia Sektor Publik

Arbi karim
Saya merupakan Mahasiswa Semester 5 Universitas Muhammadiyah Bandung Program studi Administrasi Publik. Sebagai mahasiswa saya ingin memberikan kontribusi kepada publik sebagaimana yang tercantun dalam tri dharma perguran tinggi.
24 Oktober 2024 17:12 WIB
Ā·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arbi karim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Oleh : Arbikarim Dibuat Dalam Canva
zoom-in-whitePerbesar
Foto Oleh : Arbikarim Dibuat Dalam Canva
ADVERTISEMENT
Dalam dunia yang fana tentunya kita harus memiliki suatu pegangan untuk menunjang kita menuju jalan kesuksesan dunia ataupun di akhirat. Maka dari itu pegangan itu bisa bermacam-macam seperti ideologi, ataupun memliki idealis yang telah ditentukan. Namun sebelum kesana sebaiknya kita memahami terlebih dahulu mengenai sudut pandang atau cara kita berpikir yang bisa disebut dengan "Paradigma". Lalu hubungan dengan Manajemen Sektor Publik.
ADVERTISEMENT
Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik yaitu suatu proses pengelolaaan sumber daya manusia dalam sektor publik, yang memiliki tujuan untuk memastikan organisasi memiliki kebutuhan SDM yang tepat pada waktu yang tepat, dan mengoptimalkan kontribusi pegawai terhadap pencapaian tujuan organisasi.
PENJELASAN
A. Tentunya MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) Sektor Publik harus memegang teguh paradigma yang telah ada, dalam MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) Sektor Publik terbagi menjadi 2 paradigma yaitu paradigma Tradisional Dan Modern. Paradigma Tradisional dalam MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) Sektor Publik Yaitu bersifat kaku (tertib), Berbanding terbalik dengan paradigma modern yang bersifat "Efisiensi, Efektivitas & Responsive".Ā 
B. Selain itu MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) Sektor Publik memiliki orientasi diantaranya :
ADVERTISEMENT
1. Memberikan layanan publik yang berkualitas(intregritas, Akuntabilitas,Transparansi);Ā 
2. Profesionalisme mencakup etika pelayanan publik (Keadilan, Kesetaraan & Keterbukaan).
Dengan berorientasi kepada 2 point penting diatas sehingga membantu negara untuk mendekatakan pada cita cita negara ini sesuai dengan Undang-Undang No 25 Tahun 2009
C. Setelah mengetahui orientasi maka selanjutnya diharapkan MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) Sektor Publik menggunakan sistem Pendekatan Berbasis Kompetisi (Meritokrasi). Dengan menggunakan sistem seperti ini maka negara akan semakin dekat menuju tujuannya dikarenakan terhindarnya dari banyak kasus KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Kita ambil contoh negara tetangga kita yaitu Singapure yang telah sukses dalam menerapkan sistem pendekatan meritokrasi, dengan keterpurukan sistem pemerintahannya bisa bangkit dalam jangka waktu tidak lama, karena orang-orang berkompeten mengisi jabatan strategis sehingga terjauhkan dari praktik yang bisa menghancurkan atau merugikan sebagian kelompok negara.
ADVERTISEMENT
D. Ketika pendekatan Meritokrasi telah berjalan dengan lancar lalu tahap selanjutnya yaitu desentralisasi/ otonomi agar penempatan siapa menjadi apa tidak salah sasaran dengan menggunakan manajemen kinerja diantaranya pengukuran hasil kerja, evaluasi kinerja, penempatan sasaran strategis ballanced scored.
E. MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) Sektor Publik tentunya harus mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang berkembang pesat dengan cara Inovasi dan Adaptasi Teknologi, pada hari ini mungkin sudah adanya beberapa pemerintahan atau dinas yang mengaplikasikan E-Goverment yaitu tujuan nya untuk menefisienkan pelayanan publik. Ketika teknologi sudah memadai maka dari itu para administator dituntut untuk bisa beradaptasi dengan cepat sehingga demikian untuk mempercepat penyebaran ke daerah terluar di indonesial.
F. Point berikutnya yaitu tentang mengelola talenta dan pengembangan kapasitas para aktor yang terlibat dalam sektor publik, dengan cara mengadakan pelatihan untuk mengingat atau mengetahui hal baru yang perlu disoialisasikan, lalu dengan memperketat rekrutmen yang lebih selektif sehingga hanya orang-orang yang berkompeten lah yang bisa masuk ke dunia sektor publik dengan mental mental pilihan. Namun sangat disayangkan pada kenyataannya hari ini masih sangat banyak praktik yang keluar dari peraturan yang telah ditentukan.Ā 
ADVERTISEMENT
G. Lalu selannjutnya kita berbicara mengenai hal yang sudah lama tidak dirasakan, hal yang sangat dirindukan oleh masyarakat kecil, yaitu KEADILAN & KESETARAAN, seperti inklusi dan non diskriminasi. Sehingga demikan masyarakat akan mendapatkan hak yang sama untuk terlibat berkontribusi dalam pelayanan publik. Masyarakat akan menemukan kenyamanan ketika akan mengurus yang berkaitan dengan sektor publik, contoh kecilnya ketika akan membuat KTP (Kartu Tanda Pengenal).
H. Selanjutnya hal yang harus diangkat mengenai sektor publik yaitu partisipasi dan keterlibatan. DIkarenakan pada hari ini ketika kita hanya berdiri sendiri akan sangat sulit sekali untuk mencapai tujuan kita. Maka dari itu kita harus memiliki inovasi baru yaitu KOLABORASI antar pihak dan menggunakan teori good governance yang memiliki 3 pilar penting yaitu Permerintah, Sektor Swasta, Masyarakat.Ā 
ADVERTISEMENT
I. Ketika semua aspek diatas telah terlaksana dengan baik maka kita berada pada akhir atau langkah terakhir yaitu Pengelolaan krisis & Ketahanan Sumber Daya Manusia.Ā 
PENUTUTPAN
Sehingga Ketika kita tarik benang merahnya berbicara mengenai MSDM Sektor Publik kita memiliki 10 aspek penting untuk menjalankan Pelayanan yang baik yaitu, kita sesuaikan paradigma, memahami orientasi, pendekatan berbasis kompetisi, desentralisasi, inovasi dan adaptasi teknologi, pengolaan talenta dan pengembangan kapasitas, keadilan & kesetaraan, Partisipasi dan keterlibatan, Lalu Pengolaan Krisis & ketahanan SDMĀ