Konten dari Pengguna

Belajar Jadi Lebih Seru? Begini Cara Anak Kekinian Menyiasatinya!

Arsyad Sadewa
Mahasiswa Universitas Pamulang Fakultas Teknik Informatika S1
11 Mei 2025 14:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arsyad Sadewa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Saatnya Pendidikan Bergerak Seiring Kreativitas Anak Muda

Ilustrasi belajar ( sumber https://pixabay.com/id/photos/kopi-kacamata-buka-buku-belajar-2511065/ )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belajar ( sumber https://pixabay.com/id/photos/kopi-kacamata-buka-buku-belajar-2511065/ )
ADVERTISEMENT
Bayangkan ini, seorang remaja duduk di depan laptop, headset terpasang, tapi bukan untuk bermain game. Ia tengah menjawab kuis matematika lewat aplikasi interaktif, sambil bersaing sehat dengan teman-temannya. Suara tawa dan sorak pun terdengar saat skor baru muncul. Ini bukan mimpi, ini masa depan belajar yang lebih manusiawi dan menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Di era digital ini, generasi muda tidak lagi cocok dengan sistem pendidikan model lama yang kaku dan satu arah. Mereka butuh ruang untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan berekspresi. Maka pertanyaannya:

Mengapa Belajar Tak Harus Selalu Serius?

Menurut Journal of Educational Psychology, otak lebih efektif menyerap informasi dalam suasana yang rileks dan positif. Sayangnya, sistem belajar tradisional masih banyak mengandalkan hafalan dan ceramah satu arah. Padahal, belajar yang menyenangkan terbukti meningkatkan motivasi dan daya serap siswa.
Finlandia menjadi contoh inspiratif. Dengan jam sekolah yang lebih pendek dan pendekatan berbasis bermain, mereka tetap unggul secara global. Indonesia bisa belajar dari sini: pendidikan tidak harus melelahkan, justru bisa membuat anak betah belajar.
ADVERTISEMENT

Ide Belajar Seru yang Bisa Langsung Dicoba

ADVERTISEMENT

Peran Guru dan Orang Tua di Era Baru Belajar

Ilustrasi orang tua mendampingi ( sumber https://pixabay.com/id/photos/keluarga-memegang-tangan-orang-tua-1866868/ )
Pendidikan yang menyenangkan tak akan berjalan tanpa perubahan sikap dari orang dewasa.
Guru, bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, melainkan fasilitator yang mendorong eksplorasi. Orang tua, jangan hanya menuntut nilai tinggi. Dukung anak mengenali minat dan cara belajarnya sendiri. Menurut Prof. Rhenald Kasali,
Sudah saatnya orang dewasa juga ikut belajar untuk memahami cara belajar generasi baru.

Tantangan & Solusi Mewujudkan Belajar yang Menyenangkan

Memang tidak mudah. Ada hambatan seperti keterbatasan akses teknologi, budaya pendidikan yang konservatif, dan persepsi bahwa belajar = serius. Tapi perubahan bisa dimulai dari langkah kecil:
ADVERTISEMENT

Belajar = Bahagia, Hasil pun Lebih Baik

Ilustrasi semangat belajar ( sumber https://pixabay.com/id/photos/pria-menulis-laptop-komputer-2562325/ )
Belajar tak harus menegangkan. Justru ketika siswa merasa nyaman dan tertarik, mereka akan lebih cepat memahami dan mengembangkan potensinya.
Kreativitas, kolaborasi, dan keberanian berpikir out of the box adalah bekal utama untuk masa depan. Dan semua itu hanya bisa tumbuh jika proses belajarnya juga mendukung.
Seperti pesan Ki Hajar Dewantara,
Mari kita jadikan proses belajar sebagai petualangan, bukan tekanan.