Konten dari Pengguna

Rivalitas dan Euforia Dalam Pertandingan Sepak Bola

Ardel Ramdani
Mahasiswa Komunikasi BINUS University
20 Januari 2025 11:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ardel Ramdani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat dua klub sepak bola besar bertanding di lapangan hijau, dunia berhenti sejenak. Suara sorak-sorai menggema, ketegangan terasa di udara, dan jutaan pasang mata tertuju pada layar kaca. Rivalitas dalam sepak bola bukan sekadar tentang siapa yang mencetak gol lebih banyak atau meraih kemenangan. Ia adalah representasi sejarah panjang, identitas budaya, dan emosi mendalam yang melibatkan para pemain, suporter, bahkan masyarakat umum. Salah satu contoh paling ikonik dari rivalitas sepak bola adalah El Clasico, pertemuan antara Real Madrid dan Barcelona.
ADVERTISEMENT
Namun, apa yang membuat sebuah rivalitas begitu abadi? Bagaimana lahirnya sebuah rivalitas, dan bagaimana rivalitas mempengaruhi euforia di lapangan? Artikel ini akan membahas tentang rivalitas dalam dunia sepak bola dengan objektif!
Sumber: https://pixlr.com/image-generator/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://pixlr.com/image-generator/
Asal-Usul Rivalitas dalam Sepak Bola
Rivalitas dalam dunia sepak bola seringkali berasal dari konteks sosial, politik, sampai dengan budaya. Salah satu contoh rivalitas sepak bola terbesar di dunia adalahh El Clasico, yakni antara club Real Madrid dan Barcelona. Konflik yang mendasari rivalitas ini adalah perbedaan identitas antara Catalunya dan pemerintahan pusat Spayol, dengan Barcelona sebagai simbol perjuangan Catalunya melawan dominasi pusat yang diwakili oleh club Real Madrid.
pada 1950-an, rivalitas ini semakin memanas akibat transfer kontroversial Alfredo Di Stefano, yang awalnya akan bergabung dengan Barcelona tetapi akhirnya bermain untuk Real Madrid. Kehadirannya menjadi salah satu pemain kunci Real Madrid dan semakin membuat rivalitas menjadi "panas".
ADVERTISEMENT
Selain Spanyol, rivalitas ini juga terjadi di negara-negara lain seperti North West Derby di Inggris antara Club Liverpool dan Manchester United, yang mencerminkan persaingan ekonomi antara 2 kota. serta Des Klassier di Jerman antara club Burossie Dortmund dan Bayern München yang menggambarkan kompetisi klub mapan versus klub dengan supporter yang membumi.
Euforia yang Menggema di Lapangan dan Luar Stadion
Rivalitas seperti El Clasico menciptakan atmosfer yang penuh emosi, dengan tensi yang tinggi di lapangan dan tribun stadion. Statistik menunjukkan jumlah kartu merah di pertandingan El Clasico lebih banyak di banding dengan pertandingan lain di La Liga (Liga Sepakbola Spanyol).
Suporter memainkan peran penting dalam terbentuknya euforia pertandingan. Sorakan, nyanyian, dan koreografi yang kreatif mewarnai suasana pertandingan. Tetapi, tak jarang pula rivalitas yang berlebihan memicu konflik, baik dalam bentuk adu fisik di stadion maupun berkelahian verbal di media sosial.
ADVERTISEMENT
Di era modern, rivalitas tidak terbatas pada tembok stadion saja, melainkan sudah menjangkau masyarakat yang sangat luas dari seluruh dunia. Pertandingan seperti El Clasico menjadi acara global yang ditonton oleh miliaran orang.
Rivalitas di Era Digital
Teknologi dan media sosial sudah membawa rivalitas sepak bola ke level yang baru. Dengan adanya platform seperti Twitter, Instagram, dan Tikok, hal ini menjadi sarana bagi suporter untuk menyuarakan dukungan dan juga sindiran melalui meme, video highlight dan tren hashtags.
Globalisasi juga memperluas basis penggemar klub-klub besar seperti Real Madrid dan Barcelona di seluruh dunia, menjadikan rivalitas mereka fenomena global. Namun, era digital juga memunculkan tantangan baru, seperti perang komentar yang bisa memicu perdebatan tidak sehat, sehingga penting untuk menjaga rivalitas dalam koridor sportivitas.
ADVERTISEMENT
Dampak Positif dan Negatif Rivalitas
Rivalitas dalam sepak bola memiliki dampak yang positif dan negatif. Di satu sisi, ia mampu meningkatkan kualitas permainan. Ketika dua klub besar bertemu, masing-masing tim akan berusaha memberikan performa terbaik mereka. Rivalitas juga mendorong inovasi, baik dalam taktik permainan maupun perekrutan pemain-pemain bintang. Dalam konteks bisnis, pertandingan besar menjadi peluang bagi klub untuk meraih pendapatan dari hak siar, sponsor, dan penjualan merchandise.
Namun, di sisi lain, rivalitas yang tidak terkendali dapat membawa dampak negatif. Fanatisme berlebihan sering kali menjadi pemicu konflik di antara suporter, baik di dalam maupun luar stadion. Insiden seperti bentrokan antarpendukung atau kerusuhan di stadion menunjukkan sisi gelap dari rivalitas sepak bola, bahkan ada di beberapa kasus dimana rivalitas malah menelan korban. Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi untuk menjaga agar rivalitas tetap menjadi elemen yang memperkaya sepak bola, bukan merusaknya.
ADVERTISEMENT
Rivalitas adalah bagian tak terpisahkan dari sepak bola. Ia memberikan warna, cerita, dan kenangan yang terus hidup di hati para penggemar. Namun, penting bagi kita untuk memandang rivalitas sebagai sesuatu yang membangun, bukan menghancurkan. Dalam sepak bola, menang atau kalah adalah bagian dari permainan, tetapi rasa hormat dan sportivitas adalah nilai yang harus selalu dijaga.
Seiring perkembangan zaman, rivalitas seperti El Clasico akan terus berevolusi dan berkembang. Yang perlu kita lakukan adalah memastikan bahwa evolusi tersebut membawa dampak positif, baik bagi olahraga itu sendiri maupun bagi jutaan penggemar yang mencintainya. Karena pada akhirnya, sepak bola adalah tentang persatuan, bukan perpecahan.