Konten dari Pengguna

Membangun Harapan Melalui Bisnis di Masa Konflik dan Pasca Konflik

Ardelia Nur Eka Fitriyani
Mahasiswa aktif Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
3 Oktober 2024 10:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ardelia Nur Eka Fitriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kredit Foto : Ardelia Nur Eka Fitriyani
zoom-in-whitePerbesar
Kredit Foto : Ardelia Nur Eka Fitriyani

Wilayah konflik dan pasca konflik seringkali diidentikan dengan kehancuran dan penderitaan.

ADVERTISEMENT
Namun, di tengah tantangan ini, fenomena kewirausahaan muncul sebagai kekuatan positif yang memiliki peran krusial dalam membantu masyarakat yang terkena dampak konflik dan pasca-konflik. Meskipun berpotensi memberikan dampak positif, pengusaha di wilayah ini juga dihadapkan pada risiko tinggi dan tantangan unik yang memerlukan solusi kreatif.
Dalam konteks konflik, kewirausahaan muncul sebagai sarana untuk membangun kembali masyarakat. Pengusaha di wilayah konflik dan pasca konflik harus memiliki ketahanan tinggi, kemampuan untuk berinovasi, dan cenderung fokus pada memberikan solusi lokal untuk masalah lokal. Ini tidak hanya menciptakan peluang ekonomi tetapi juga membangun keberlanjutan komunitas serta mampu bangkit dan memulai bisnis kembali.
Kewirausahaan produktif memberikan kontribusi positif dengan membangun kembali komunitas yang terkena dampak konflik. Mereka membantu individu untuk mendapatkan kembali kehidupan mereka dan memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Namun, dampak konflik juga dapat terlihat dalam kerugian finansial signifikan, seperti yang terjadi di Filipina pada Mei 2017 kerugian ekonomi mencapai puluhan juta dolar AS di sektor ritel dan struktur tanah.
ADVERTISEMENT
Kredit Foto : Ardelia Nur Eka Fitriyani
Pengusaha di wilayah konflik menghadapi tantangan unik, termasuk keterbatasan akses terhadap modal, jaringan, dan keterampilan. Kondisi lingkungan yang tidak stabil dan keamanan yang kurang dapat menyulitkan operasional mereka. Tantangan terbesar adalah mencari mitra logistik yang bersedia mengirimkan barang ke daerah konflik.
Komunitas internasional dapat berperan dalam membantu kewirausahaan di negara-negara konflik dan pasca-konflik. Selain memberikan bantuan kemanusiaan, partisipasi dalam investasi asing langsung, dan memberikan penilaian, mereka juga dapat menyediakan bantuan dalam bentuk pelatihan keterampilan dan jaringan.
Kewirausahaan di wilayah konflik dan pasca-konflik bukan hanya tentang membangun bisnis, tetapi juga membangun kembali kehidupan dan masyarakat. Meskipun dihadapkan pada tantangan besar, pengusaha di sini memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan positif. Dengan dukungan komunitas internasional dan solusi kreatif, kewirausahaan dapat memainkan peran penting dalam membangun kembali perekonomian dan memberikan harapan bagi masyarakat yang terkena dampak.
ADVERTISEMENT