Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Buya Syafii: Novel Sudah Lama Diincar karena Ia Petarung Sejati
11 April 2017 9:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif, mengecam keras teror yang dilancarkan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Ia berharap serangan ini tidak membuat agenda pemberantasan korupsi kendur.
ADVERTISEMENT
Menurut Buya Syafii, Novel adalah sosok yang dibutuhkan untuk menjalankan agenda pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Dia (Novel) sudah lama diincar karena orang ini petarung sejati. Dan berkali-kali diincar untuk dibunuh untuk kesekian kalinya," ujar Syafii ketika dihubungi kumparan (kumparan.com). "Saya tahu betul risikonya besar, bisa mati dan segala macam. Kita memerlukan orang-orang seperti ini," jelasnya.

Dia pun menyebutkan bahwa meski Novel diserang, agenda pemberantasan korupsi tidak boleh mundur. "Tetap aja menjadi tantangan dan kita tidak bisa mundur," ungkapnya.
Sulitnya pemberantasan korupsi menurutnya membutuhkan harmonisasi antar-lembaga.
"Yang perlu juga dijaga kerjasama antar-instansi. Ada kejaksaan, kepolisian, dan KPK. Tapi sulit sekali. Sebab masing-masing pihak sudah pasang kuda kuda. Ini sulit sekali kita alami sejak ada UU KPK tahun 2007," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Harus dikecam. Bareskrim harus melindungi Novel dan mencari pelakunya," imbuhnya.
Orang tak dikenal menyiramkan air keras ke wajah penyidik KPK, Novel Baswedan, usai menjalankan salat subuh pada Selasa (11/4) di Masjid Jami' Al Ihsan di dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Teror air keras ini merupakan kesekian kalinya selama Novel menjadi penyidik KPK.