Enggan Naik Kereta Gantung, Trump Batal Kunjungi Benteng Kuno Israel

20 Mei 2017 19:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Trump tiba di Arab Saudi (Foto: Reuters/Dok.  Saudi Royal Cour)
zoom-in-whitePerbesar
Trump tiba di Arab Saudi (Foto: Reuters/Dok. Saudi Royal Cour)
Donald Trump telah mendarat di Arab Saudi. Momen tersebut memulai rangkaian lawatan ke luar negeri pertama Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Selain Arab Saudi, ia juga akan mengunjungi Israel, Belgia, dan Vatikan.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya ke Israel, Trump berencana menyambangi Benteng Masada di wilayah Judea, selatan Israel. Benteng tersebut merupakan situs bersejarah yang masuk ke dalam daftar warisan budaya UNESCO.
Namun plesir Trump ke benteng bersajarah tersebut batal. Ia membatalkan sendiri kunjungannya ke Masada setelah mendapat laporan bahwa helikopter yang akan membawanya ke benteng di atas bukit tidak diperkenankan mendarat di atas situs berusia lebih dari 2000 tahun.
Benteng Masada di Israel (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Benteng Masada di Israel (Foto: Wikimedia Commons)
Dikutip dari Independent, helikopter Trump dilarang mendarat di situs kuno karena cuaca yang panas ekstrem. Konon, cuaca hanya dalih bagi alasan sebenarnya; helikopter mutlak dilarang mendarat di situs bersejarah. Angin yang dipicu oleh putaran baling-baling dapat merusak situs bersejarah,
Trump menghendaki kunjungannya ke Masada ditempuh menggunakan helikopter. Direktur Taman Nasional Masada, Eitan Campbell, seperti dikutip dari The Jerusalem Post meminta sang presiden menggunakan menggunakan kereta gantung yang disediakan pengelola untuk para turis. "Delegasi Amerika akan mendarat di Yehuda (bagian dari Masada). Mereka akan naik ke situs yang berada di atas dengan kereta gantung," sebut Campbell.
ADVERTISEMENT
Namun Trump menolak menggunakan kereta kabel. Padahal, presiden AS sebelum Trump seperti Weorge W Bush dan Bill Clinton tidak masalah dengan kereta gantung dan tetap menggunakannya untuk naik ke situs tersebut.
Presiden AS ke 54 tersebut dijadwalkan akan memberi pidato di Masada. Agenda pidato kemudian digeser ke Museum Israel di Yerusalem.
Masada dibangun pada 37-4 Sebelum Masehi oleh Raja Judaea, Herod Yang Agung. UNESCO menyebut Masada sebagai simbol Israel kuno. Benteng ini pernah diserang oleh tentara Romawi kuno pada 73 Masehi yang kemudian menjadi imaji kekuatan bangsa Israel.