Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kunjungan Trump ke Arab Saudi Disambut Raja Salman
20 Mei 2017 15:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Pesawat Air Force One dengan bendera Amerika Serikat mendarat di ibukota Arab Saudi, Riyadh pada Sabtu (20/5). Dari pesawat gagah berwarna biru tersebut, keluar Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bersama ibu negara, Melania Trump.
ADVERTISEMENT
Pemimpin tertinggi AS ini turun dari pesawat menyusuri karpet merah. Ia kemudian menyambut jabat tangan pemimpin negara tuan rumah, Raja Salman bin Abdulaziz dari Arab Saudi.
Upacara sambutan di bandara hanya berlangsung singkat. Agenda Trump hari Sabtu akan diisi oleh pertemuan dengan Raja Salman beserta anggota keluarga kerajaan, yang diikuti makan malam mewah di Istana Murabba.
Presiden Trump akhirnya melakoni kunjungan kenegaraan ke luar negeri pertamanya sejak terpilih awal tahun 2017. Arab Saudi dipilih dengan alasan untuk membangun kemitraan lebih kuat terkait agenda perang melawan terorisme sekaligus meluruskan berbagai kontroversi yang ditimbulkan AS seperti pernyataan yang menyinggung dunia Islam dan operasi militer AS di Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Lawatan Trump kali ini meninggalkan segunung permasalahan di rumah. Trump secara tiba-tiba memcat Direktur FBI, James Comey, karena melakukan investigasi terhadap kemungkinan hubungan kampanye Trump dan Russia. Insiden ini semakin diperkeruh karena baik Partai Demokrat dan Partai Republik telah memulai langkah pemakzulan.
Namun, pejabat lingkar satu Trump meyakini bahwa kunjungan ke Arab Saudi dapat menjadi momen Trump melakukan pembuktian. Trump selalu mengkampanyekan jargon "America First" dengan rangkaian kebijakan yang mengutamakan AS yang cenderung proteksionis.
Namun sikap ini tidak berarti AS meninggalkan mitra yang telah menjalin kerjasama sejak lama dengan AS. "Presiden Trump paham bahwa Mengutamakan Amerika bukan berarti membuat Amerika sebagai penyendiri," ujar H.R McMaster, penasehat Trump bidang keamanan nasional.
ADVERTISEMENT
Agenda utama Trump dalam kunjungannya ke Saudi adalah menjadi pembicara di Konferensi Tingkat Tinggi Arab-Islamic-America. Menurut penasehat Gedung Putih, Trump akan membacakan pidato yang berisi permintaan maaf AS terhadap aksi militer mereka di kawasan tersebut.
Kedatangan Trump disambut hangat oleh Kerajaan Arab Saudi. Spanduk bergambarkan Trump dan Raja Salman tersebar di hampir sudut Kota Riyadh.
Kunjungan ini akan mengawali lawatan kenegaraan Trump selama sembilan hari. Trump akan berkunjung ke Israel pada hari ketiga. Kemudian ia akan bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, lalu bertemu dengan pemimpin NATO di Brussel.