Mengenal Lebih Dalam Raja Salman, Pemimpin Kerajaan Arab Saudi

31 Januari 2017 14:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Raja Salman bin Abdul Aziz (Foto: Faisal Al Nasser/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Raja Salman bin Abdul Aziz (Foto: Faisal Al Nasser/Reuters)
Ungkapan "raja minyak" menjadi candaan karena nampak imajinatif. Namun gelar tersebut bukanlah seorang tokoh fiksi. Raja minyak benar-benar hidup sebagai seorang sosok nyata di dunia ini. Salah satunya adalah Salman bin Abdul Aziz Al Saud, Raja Arab Saudi yang biasa dipanggil Raja Salman.
ADVERTISEMENT
Raja Salman menggantikan raja sebelumnya, Raja Abdullah, yang wafat pada 23 Januari 2015. Raja berusia 81 tahun ini memang sejak lama disiapkan untuk meneruskan tahta. Dia merupakan gubernur Riyadh selama 50 tahun.
Dengan kekayaan properti sejumlah 1,8 triliun dolar AS ditambah memegang tampuk kekuasaan di negara kaya minyak, Raja Salman mau apa tinggal tunjuk, mau pergi kemana tinggal bayar.
Pemimpin tertinggi Arab Saudi tersebut akan melangsungkan kunjungan perdananya ke Indonesia pada bulan Maret tahun ini. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang Raja Salman, sang raja minyak sebenarnya.
1. Menyewa puluhan mobil dalam kunjungan resmi ke Washington DC.
Ibu kota Amerika Serikat mendadak lebih glamor dari biasanya, puluhan mobil mewah mengaspal di jalanan. Saat itu penduduk berpikir ada rombongan artis Hollywood sedang memenuhi undangan mewah.
ADVERTISEMENT
Namun dugaan penduduk tersebut salah, Washington DC tidak sedang kedatangan rombongan para artis. Hari itu, Gedung Putih datang menyambut Raja Salman, pemimpin Kerajaan Arab Saudi.
Mengutip ABC News, warga Washington yang sudah terbiasa melihat kunjungan pemimpin negara sahabat AS ini tidak pernah dibuat sekagum ini. Dalam kunjungan kenegaraan tersebut, Raja Salman diiringi rombongan mobil mewah. Entah berapa banyak uang yang dihabiskan Raja Salman untuk menyewa mobil-mobil-mobil mewah tersebut.
2. Liburan di Perancis
Gaya liburan raja Salman berbeda dengan orang pada umumnya. Jika kita hanya bisa menyewa hotel dan berbagi destinasi wisata dengan orang lain, raja Salman sanggup menyewa pulau beserta isinya.
Liburan dengan gaya ini dijalani raja Salman di Riviera, Perancis. Di pantai indah yang menghadap lautan Mediterrania ini, Raja Salman dan keluarganya menghabiskan tiga minggu dengan liburan privat dan ekslusif.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Perancis kemudian merasa sangat senang dengan kehadiran Raja Salman dan rombongan. Puluhan juta dolar AS masuk ke kas pemerintah.
Namun, respons masyarakat Perancis berbeda. 100.000 orang marah kemudian menandatangani petisi menolak kehadiran Raja Salman.
3. Istana Mewah Erga Palace
Obama dan Raja Salman di Erga Palace (Foto: Jim Buorg/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Obama dan Raja Salman di Erga Palace (Foto: Jim Buorg/Reuters)
Setiap pemimpin negara yang berkunjung ke Arab Saudi akan disambut Raja Salman di Erga Palace. Mantan Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel pernah menjadi tamu di istana mewah tersebut.
Istana di pusat ibu kota Riyadh tidak memperbolehkan sembarang orang untuk masuk. Istana tidak diperlakukan sebagai tempat wisata layaknya istana di berbagai negara lainnya.
Kebijakan menutup istana dari masyarakat umum muncul karena terdapat perabotan mewah. Laporan CBS News menyebutkan, banyak perabotan di istana tersebut terbuat dari emas.
ADVERTISEMENT
Hal ini terlihat saat seorang reporter CBS News meliput kunjungan Obama. Kursi dan meja yang digunakan Obama saat berbincang dengan raja Salman dibalut oleh emas murni.
4. Gemar Bersedekah
Raja Salman bin Abdulaziz (Foto: Hamad I Mohammed/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Raja Salman bin Abdulaziz (Foto: Hamad I Mohammed/Reuters)
Meskipun hidup dalam gelimang harta, Raja Salman juga tidak lupa perannya sebagai seorang pemimpin rakyat. Dia adalah seorang filantropi. Selain didapuk sebagai seorang raja, dia juga merupakan direktur dari King Abdulaziz Foundation for Research Centre.
Raja Salman sering memberikan donasi kepada umat muslim yang didera kesulitan ekonomi di Somalia, Sudan, Bangladhes, Afghanistan, dan Bosnia-Herzegovina.
Sedekah yang diberikan pun jumlahnya tidak main-main. Dilansir Arab News, selama kepemimpinan raja Salman, kerajaan Arab Saudi telah menyumbang sebanyak 115 miliar dollar AS untuk 90 negara di dunia. Secara pribadi, dia pernah membagikan 20,7 miliar dolar AS untuk warganya setelah pelantikan.
ADVERTISEMENT
Infografis Keluarga Kerajaan Arab Saudi (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Keluarga Kerajaan Arab Saudi (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)