Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Yogyakarta telah lama dikenal sebagai kota yang nyaman untuk belajar. Namun, produksi pemikiran di sana tak hanya berpusat pada puluhan kampus yang berlokasi di pusat kota.
ADVERTISEMENT
Sejauh 30 kilometer dari pusat kota ke arah selatan, terdapat tempat yang akan memberikan ilmu berharga tentang bagaimana seseorang menjadi benteng penyelamat alam.
Bumi Langit Institute terdiri dari pondok joglo dan hamparan area pertanian serta peternakan seluas tiga hektare di bukit daerah Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Sekilas hampir serupa dengan desa wisata lain yang menyodorkan keindahan alam dan pengalaman petualangan. Namun tempat ini bukan sekadar seperti tampakannya.
Iskandar Waworantu, pendiri Bumi Langit Institute, mendirikan tempat tersebut bukan untuk tujuan komersil.
“Alasan mendirikan Bumi Langit adalah bagian dari perjalanan spiritual saya,” kata Iskandar kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (2/5).
Setiap tanaman dan hewan yang dirawat di kebun Bumi Langit tak hanya dianggap sebagai objek yang bakal dipanen.
ADVERTISEMENT
Bumi Langit menerapkan sistem permakultur, yakni teknik ekologi atau desain lingkungan yang mengembangkan arsitektur berkelanjutan dan sistem pertanian swadaya berdasarkan ekosistem alam.
Iskandar menyediakan kebun luas untuk menyuplai bahan bakunya sendiri. Bumi Langit tak membeli bahan memasak di pasar yang bersumber dari areal pertanian massal.
Sistem permakultur membuat Bumi Langit mengambil dan mengolah dari apa yang telah mereka tanam sendiri.
Skema konsumsi semacam itu lantas hasil akhirnya tersaji di unit usaha restoran mereka, Warung Bumi.
Berbagai menu segar-sedap dari hasil alam seperti Nasi Goreng Kecombrang, Nasi Campur, Petai, dan Roti Desa Panggang, siap menjadi santapan para pengunjung.
Karena menganut sistem pertanian permakultur, menyantap hidangan di Warung Bumi menawarkan sesuatu yang berbeda dari restoran lain. Anda disajikan masakan yang didapat dari kebun sekitar dan dipanen hari itu juga.
ADVERTISEMENT
Bumi Langit juga menyelenggarakan pelatihan untuk siapapun yang ingin belajar metode pertanian permaculture. Ini menjadikan Bumi Langit ruang publik untuk belajar tentang pentingnya hubungan manusia dengan alam, di mana manusia harus menahan diri dalam menentukan pangannya.
Iskandar tidak ingin hasil kerjanya dilihat sebagai upaya dia untuk kembali ke tradisional. Ia yakin bahwa lewat Bumi Langit, manusia bisa kembali menjadi khalifah --pengembara dan pengelola alam.
“Kita telah lama makan makanan yang buruk. Banyak racun dan sumber buruk lainnya dalam pertanian malah kita syukuri. Tubuh kita terlalu lama tidak mendapat asupan sesuai,” ujarnya.
Manusia sejak dahulu menanam secara organik. Namun modernisasi membuat sistem pertanian tercemar oleh pestisida alias racun pembasmi hama.
ADVERTISEMENT
“Kami hanya ingin membawa kearifan masa lalu untuk menatap masa depan. Kami juga mau memakai teknologi yang kami yakini baik,” kata Iskandar.
Jika anda ingin mendapat ilmu tentang keselarasan alam di Bumi Langit, anda hanya perlu menempuh perjalanan 40 menit melalui Jalan Raya Imogiri Yogyakarta. Untuk rombongan di atas 10 orang, lakukan reservasi terlebih dulu.
Selamat menikmati harmoni alam.