Konten dari Pengguna

Pesona di Balik Pasar Tradisional

ardhya Fausta Karla
Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta
19 Juli 2023 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ardhya Fausta Karla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto : Ardhya Fausta Karla
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Ardhya Fausta Karla
Di antara riuhnya kota modern yang diselimuti beton dan besi, tersembunyi sebuah tempat yang memancarkan kehangatan dan kehidupan.
ADVERTISEMENT
Pasar tradisional, sebuah arena yang memadukan kisah masa lalu dan kehidupan saat ini, mengundang kita untuk merasakan keajaiban yang tersembunyi di antara rak-rak dan warung-warungnya.
Mari, saya ajak Anda dalam perjalanan yang indah melalui pasar-pasar tradisionalyang menjelma menjadi perwujudan kehidupan yang bernyanyi dengan cahaya dan warna.
Di sinilah bumi menghela nafasnya dengan damai. Pasar tradisional memancarkan aroma menggoda, menjalin keharmonisan antara rempah-rempah, sayur-mayur, dan bumbu-bumbu yang membangkitkan selera kita.
Saat kita melangkah di lorong-lorong sempitnya, terbentang panorama beragam buah- buahan berwarna cerah menyala, beras yang berkilauan, serta aroma kopi yang membelai langit-langit.
Pandangan mata kita terhanyut dalam kehidupan yang bertaburan di sini. Penjual dengan ciri khasnya masing-masing berdesakan di sepanjang jalan, menawarkan barang dagangan mereka dengan semangat yang tak pernah padam. Mereka menggumamkan jargon-jargon dagang, sebuah tarian kata yang menghidupkan pasar ini.
ADVERTISEMENT
Suara mereka mengalun seperti irama musik, memanggil dan mengundang pelanggan yang datang dari berbagai penjuru.
Di bawah terik matahari, menjelma seolah waktu berputar mundur. Terdengarlah tawa anak-anak yang riang melompat dari satu titik ke titik lainnya, bermain dengan mainan sederhana yang terbuat dari alat seadanya. Suara kereta menambah kehidupan dan semarak pasar ini, memberikan irama perjalanan bagi mereka yang berbelanja
dengan tekun. Di antara riuhnya kehidupan, ada ruang kebersamaan dan kehangatan.
Tempat ini bukan hanya sekadar ajang jual-beli, tapi juga saksi bisu perjumpaan jalinan sosial. Orang- orang dari berbagai latar belakang bergandengan tangan dalam tali kebersamaan. Seperti cerminan kehidupan yang sesungguhnya, pasar tradisional ini menggambarkan keterikatan kita dengan sejarah, budaya, dan kearifan lokal.
ADVERTISEMENT
Dan pada akhirnya, setelah barang dagangan terjual dan matahari perlahan tenggelam, pasar ini berubah menjadi hening. Seperti pesan yang tersirat dalam sunyi, pasar tradisional mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keberlanjutan tradisi dan kehidupan yang lebih sederhana. Pasar ini bukan hanya tempat, tapi juga pencerminan hati dan jiwa masyarakat yang hidup dalam kesederhanaan dan kehangatan.
Jadi, mari kita merenungkan keindahan pasar tradisional ini, di mana kita dapat menemukan kehidupan yang berdenyut, cerita-cerita yang tak terucap, dan kebersamaan yang tak ternilai harganya. Dalam pasar tradisional, di antara jajarandagangan yang berderet, kita menemukan potret diri kita sendiri, yang tak pernahlekang oleh waktu.