Konten dari Pengguna

Pentingnya Memiliki Sikap Memanusiakan Manusia bagi Seorang Pimpinan

Ardi Bagus Prasetyo
Bekerja sebagai Guru di SMP Negeri 4 Samarinda, aktif Penulis, praktisi pendidikan, guru muda, ASN. Hobi membaca, bermain video game, olahraga, editor naskah, desain grafis, dan memancing
6 Januari 2023 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ardi Bagus Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokpri- Ilustrasi Sinergisitas dalam bekerja
zoom-in-whitePerbesar
Dokpri- Ilustrasi Sinergisitas dalam bekerja
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya kita sebagai pekerja tentu mengharapkan beban pekerjaan yang memang sesuai dengan kapasitas kita sebagai seorang pekerja. Bekerja sebagai karyawan swasta, pegawai negeri, guru, tentara, polisi, sopir, buruh, hingga pekerjaan lainnya yang bekerja di bawah arahan pimpinan tentu memiliki tanggung jawab besar yang harus diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Jika membahas tentang hal-hal yang berkenaan dengan pelajaran, tentu semua tak akan lepas dari apa yang dinamakan prestasi, kinerja, upah, gaji, honor, tip, imbalan, hingga pemecatan. Semua diksi tersebut pasti akrab kita temui dalam rutinitas sehari-hari dalam bekerja. Nah maka dari itu, ketika bekerja di bawah arahan seorang pimpinan.
Kita semua pasti menginginkan yang namanya kesejahteraan. Kesejahteraan dalam hal karier, gaji, hingga lingkungan pekerjaan. Namun jika semua itu ingin kita dapatkan di era sekarang, agaknya sulit. Pasti secara tidak langsung ada salah satu yang tidak terpenuhi.
Di situlah diperlukan peran pemimpin yang bisa membuat kita nyaman. Memberikan beban pekerjaan yang sesuai dan mampu menghargai prestasi kerja berdasarkan kinerja serta bersikap adil terhadap siapapun bawahannya dapat menjadi awal dari terciptanya lingkungan pekerjaan yang istimewa.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana sikap yang harusnya diambil oleh seorang pemimpin di tempat ia bekerja demi menciptakan kultur dan lingkungan pekerjaan yang baik dan berkualitas?
Menjadi Teladan
Teladan memang tak mencakup ke semuanya. Namun, sebagai pemimpin menjadi teladan berarti ada sikap dan sifat yang bisa dicontoh dan dirasakan manfaatnya dengan baik oleh bawahan. Misalnya memiliki sikap jujur, disiplin, terbuka, adil, hingga tegas dalam mengambil setiap keputusan.
Jika salah satu atau bahkan ke semua sikap dan sifat tersebut dapat tercermin dalam perilaku kerja pemimpin sehari-hari, maka akan ada timbal balik dan respons yang baik untuk para bawahan sehingga antusiasme mereka dalam bekerja akan meningkat.
Manusiawi
Manusiawi yang dimaksud di sini adalah sesuai dengan batasan dan kadar kemampuan bawahan untuk menyelesaikan beban pekerjaan yang diberikan pimpinan. Kita yang bekerja sebagai bawahan, tentu memiliki kekurangan dalam mengerjakan sesuatu, salah satunya keterbatasan waktu.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu jika ada pimpinan yang memberikan target pekerjaan agar dapat menyesuaikan dengan imbalan atau gaji yang diberikan. Karena pada dasarnya, seorang bawahan juga manusia. Mereka membutuhkan makan, minum, serta biaya untuk menghidupi anak dan istri di rumah.
Reward yang Wajar
Reward atau penghargaan adalah hal yang layak diberikan dan diterima oleh mereka yang bekerja dan berhasil menyelesaikan beban pekerjaan sesuai target yang ditentukan perusahaan atau kantor. Maka dari itu, pemberian reward atau penghargaan agaknya layak diberikan.
Misalnya, memberikan penambahan gaji secara berkala bagi pekerja yang berprestasi dan berperilaku baik serta dapat diandalkan. Selain itu, reward juga berguna agar membangkitkan semangat para karyawan di kantor.
Tak Pilih Kasih
ADVERTISEMENT
Sifat pemimpin yang satu ini memang agak sulit ditemukan. Ya, selama para penjilat terus tumbuh hal yang seperti itu pasti akan terus muncul. Pemimpin yang adil serta ia yang mampu menerapkan keputusan secara adil tanpa membanding-bandingkan para bawahannya akan membuat lingkungan kerja semakin kondusif.
Jangan Memicu Munculnya Lingkungan Toxic
Setiap keputusan yang diambil oleh para pemimpin secara adil, maka akan membuat lingkungan kerja menjadi lebih baik ke depannya. Mereka yang tak berkinerja baik harus selalu mendapat teguran atau evaluasi, namun tetap dalam batasan untuk tidak menjatuhkan harga dirinya di depan rekan kerjanya.
Selanjutnya, mereka yang berkinerja baik dapat diberikan imbalan atau penghargaan yang sesuai. Jika hal tersebut dapat terjadi, lingkungan toxic tak akan tercipta dari hasil sikap pemimpin yang negatif.
ADVERTISEMENT
#SalamLiterasi