Bertahan di Masa Pandemi, Usaha Ayam Geprek Ini Tetap Pertahankan Harga

Ardian Dimas Prayoga
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
28 Oktober 2020 20:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ardian Dimas Prayoga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Agus saat dijumpai di gerai ayam geprek miliknya pada Selasa (27/10) kemarin.
zoom-in-whitePerbesar
Agus saat dijumpai di gerai ayam geprek miliknya pada Selasa (27/10) kemarin.
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 mengakibatkan banyaknya usaha mengalami penurunan omzet sampai akhirnya terpaksa gulung tikar. Namun, usaha ayam geprek milik Agus ini tetap konsisten untuk berjualan tanpa mengubah harga, rasa, serta porsinya. Meskipun omzetnya menurun, Agus yakin bahwa setiap manusia sudah mendapatkan porsi rezekinya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu usaha yang terdampak akibat pandemi Covid-19, usaha ayam geprek milik Agus mengalami penurunan omzet hingga 60%. Perlu diketahui, usaha ayam geprek milik Agus ini merupakan salah satu pelopor ayam geprek di Kota Batang yang memiliki banyak penggemar. Namun saat pandemi, animo dari masyarakat yang menurun mengakibatkan jumlah pesanan juga menurun.
“Kita biasanya bisa menerima pesanan hingga 100 box setiap harinya. Namun, saat pandemi seperti sekarang ini kita menerima pesanan paling banyak 40 box saja,” ungkap Agus.
Saat ditemui pada Selasa (27/10) kemarin, Agus mengaku bahwa pesanannya menurun karena biasanya yang pesan di tempatnya mayoritas adalah mahasiswa dan juga pelajar sekolah. Dikarenakan pandemi ini, banyak mahasiswa yang pulang ke daerahnya dan juga para pelajar sekolah yang bersekolah dari rumah. Meskipun begitu, Agus tetap konsisten untuk mempertahankan harga ayam gepreknya yang terjangkau.
ADVERTISEMENT
“Kita berusaha untuk tetap mempertahankan harga. Untuk ayam geprek kita mematok harga mulai dari Rp10.000 yang sudah lengkap dengan nasi, lalapan, dan kremesan. Kita juga tidak mengurangi porsi sama sekali, dan juga tidak mengubah rasa dari produk-produk kita,” ujar Agus saat ditemui di gerai ayam geprek miliknya.
Kedai ayam geprek milik Agus ini tidak pernah tutup selama masa pandemi. Menurut Agus sendiri, penghasilan dari usaha ayam geprek ini bisa untuk bertahan hidup dengan keluarganya. Selain itu, ia yakin bahwa setiap manusia sudah mendapatkan porsi rezekinya masing-masing.
“Betul mas, kita tetap buka selama pandemi karena penghasilan dari kedai ini juga untuk bertahan hidup saya dan keluarga, lumayan masih bisa untuk biaya makan sehari-hari. Ya, meskipun omzetnya menurun tapi saya yakin kalo kita ini sudah dapat porsi rezeki masing-masing dari Tuhan, jadi ya harus tetap disyukuri,” tutur Agus.
ADVERTISEMENT
Agus sendiri berharap pandemi ini cepat berlalu agar usaha miliknya dapat segera ramai seperti biasanya serta usaha-usaha di luar sana yang terpaksa gulung tikar dapat kembali membuka usahanya.